Facebook

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 10 Mei 2021

Refleksi Pengelolaan Program yang berdampak pada murid

 Refleksi Modul 3.3




      Sebuah pepatah mengatakan Belajar tanpa Refleksi adalah sia-sia, Refleksi tanpa belajar itu berbahaya, dari sini kita bisa tarik kesimpulan bahwa setiap kita belajar harus bisa merefleksikan apa yang telah kita dapatkan. Dari modul 3.3 tentang pengelolaan program yang berdampak pada murid  saya mendapatkan pengetahuan lebih luas dan bisa saling berbagi berkenaan dengan program-program yang berdampak pada murid. Ada hal menarik yang saya dapatkan , dimana perencanaan dan perancangan program-program yang akan di lakukan baik yang rutinitas ataupun yang temporari baiknya dikelola dan bisa berdampak pada murid. 

       Hal baru yang saya dapatkan dari mempelajari modul 3.3 ini bahwa perancangan program-program dengan menggunakan pendekatan dan alur dari BAGJA. Selain alur BAGJA dalam perancangan program strategi berikutnya harus mengacu pada MELR: Monitoring, Evaluation, Learning, Reporting (Monitoring, Evaluasi Pembelajaran, Laporan).  Monitoring dan evaluasi adalah suatu aktivitas yang sangat penting untuk mendukung tercapainya suatu tujuan dari proyek atau program yang dilakukan. Sedangkan leaarning adalah salah satu cara kita menyusun model refleksi tertulis yang tujuannya mudah diingat dan membahas aspek utama dari apa yang perlu dipertimbangkan ketika meninjau suatu pengalaman. yang terakhir adalah laporan dimana Laporan merupakan alat bagi pimpinan untuk menginformasikan atau memberikan masukan untuk setiap pengambilan keputusan yang diambilnya. Oleh karena itu laporan harus akurat, lengkap, dan objektif. Dalam prakteknya, laporan adalah sebuah dokumen yang merupakan produk akhir dari suatu kegiatan. Strategi kedua ketika kita akan merancang program-program kita harus mempertimbangkan strategi resiko, yaitu Manajemen risiko adalah metode yang tersusun secara logis dan sistematis dari suatu rangkaian kegiatan; penetapan konteks, identifikasi,analisa, evaluasi, pengendalian serta komunikasi risiko. Dalam setiap kegiatan faktor resiko pasti ada, tetapi bagaimana kita bisa meminimalisasi resiko tersebut dan mengolahnya menjadi kekuatan untuk menjadikan program yang kita laksanakan menjadi lebih mengena dan berdampak pada murid. 

     Setelah memahami langkah, cara dan tahapan-tahapan dari pengelolaan program yang berdampak pada murid saya menjadi terinspirasi dan akan mengimplementasikan pengetahuan baru ini di kegiatan pereskolahan. Hal pertama yang saya lakuan seperti biasa berkomunikasi dan berkolaborasi dengan teman sejawat dan berkoordinasi dengan pimpinan atas pengetahuan baru yang saya dapatkan. mulai dari langkah kecil dengan membuat sebuah program yang bisa disepakati bersama dan menerapkan pengetahuan yang telah didapatkan kita coba seoptimal mungkin program tersebut dapat diterima dan berdampak terhadap murid-murid disekolah. 

     Sebuah aksi nyata meskipun kecil akan lebih baik dibandingkan kita hanya mengetahui dan memahami tetapi tidak kita terapkan dan implementasikan secara nyata. Contoh konkret program yang akan kita buat dan dapat diterima dan dilaksanakan adalah program Jum'at berbagi dimana setiap jum'at sekali kita yang memiliki rezeki lebih dapat menyisihkan sebagian kecil hartanya untuk di berikan kepada mereka yang membutuhkan baik di lingkungan sekolah ataupun lingkungan sekitar. Pelaporan untuk kegiatan ini ditempel di mading diminggu berikutnya. Ini adalah contoh kecil dari program yang berdampak pada murid, dan tentu saja sebelumnya dirancang dulu perencanaannya dengan langkah dan konsep yang telah dipelajari secara utuh didalam modul 3,3 tentang pengelolaan program yang berdampak pada murid  


Asep Cahyadin

PGP 1_Kab. Garut_ SDN 3 Karanganyar

Jumat, 07 Mei 2021

Koneksi Antar Materi Modul 3.2: Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

 

Koneksi Antar Materi Modul 3.2:

Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

 


Sekolah dikatakan sebagai sebuah ekosistem, dimana di sekolah terjadi  bentuk interaksi antara faktor biotik (unsur yang hidup) dan abiotik (unsur yang tidak hidup). Kedua factor ini saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lainnya, yang akan mempengaruhi keberaadaan proses kegiatan sekolah. Faktor-faktor biotik yang ada dalam ekosistem sekolah di antaranya adalah ; Murid, Kepala Sekolah,Guru, Staf/Tenaga Kependidikan dan Pengawas Sekolah. Sementara untuk factor abiotic diantaranya yaitu keuangan, prasarana dan lain-lain yang dikatakan benda tak hidup.

            Factor-faktor tadi dikatakan sumber daya yang ada disekolah yang perlu dimanfaatkan keberadaannya. Dalam pemberdayaannya dibutuhkan pola kepemimpinan dan pengelolaan sumber-sumber daya yang ada baik disekolah maupun dilingkungan sekolah. Guru adalah seorang pemimpin pembelajaran yang harus mampu berperan dalam memimpin dan mengelola sumber daya. Pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya merupakan pemanfaatan pada aset-aset sekolah yang dimiliki dan dikelola dengan baik oleh seorang pemimpin pembelajaran sebagai sebuah kekuatan/potensi sekolah sesuai dengan filosofi Ki hadjar dewantara yaitu Kodrat alam dan kodrat zaman.

            Untuk menjalankan penegalolaan tersebut ada dua pendekatan yang bisa dilakukan yaitu Pendekatan Berbasis Kekurangan/Masalah (Deficit-Based Thinking) dan Pendekatan Berbasis Aset/Kekuatan (Asset-Based Thinking). Pendekatan berbasis kekurangan/masalah (Deficit-Based Thinking)akan memusatkan perhatian kita pada apa yang mengganggu, apa yang kurang, dan apa yang tidak bekerja. Segala sesuatunya akan dilihat dengan cara pandang negatif. Sedangkan Pendekatan berbasis aset (Asset-Based Thinking) adalah sebuah konsep yang menekuni kekuatan berpikir positif untuk pengembangan diri. Pendekatan ini merupakan cara praktis menemukan dan mengenali hal-hal yang positif dalam kehidupan, dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir, kita diajak untuk memusatkan perhatian pada apa yang bekerja, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif.

 

Dalam Tabel ini kita bisa melihat perbedaan dari kedua pendekatan tersebut ;




Menurut Kretzmann dan McKnight bahwa aset yang dimiliki oleh komunitas adalah kunci dari usaha perbaikan kehidupan pada komunitas perkotaan maupun pedesaan.  Aset ini disebutkan oleh mereka untuk  mengatasi tantangan kekurangan dalam kebutuhan pada komunitas.  Masalah asset ini disampaikan oleh Green dan Haines (2002) bahwa dalam Asset building and community development, ada 7 aset utama atau di dalam buku ini disebut sebagai modal utama, yaitu:

 1. Modal Manusia

  • Sumber daya manusia yang berkualitas, investasi pada sumber daya manusia menjadi sangat penting yang berhubungan dengan kesehatan, pendidikan, kesejahteraan, dan harga diri seseorang.
  • Pemetaan modal atau aset individu merupakan kegiatan menginventaris pengetahuan, kecerdasan, dan keterampilan yang dimiliki setiap warganya dalam sebuah komunitas, atau dengan kata lain, inventarisasi perorangan dapat dikelompokkan berdasarkan sesuatu yang berhubungan dengan hati, tangan, dan kepala.
  • Pendekatan lain mengelompokkan aset atau modal ini dengan melihat kecakapan seseorang yang berhubungan dengan kemasyarakatan, contohnya kecakapan memimpin sekelompok orang, dan kecakapan seseorang berkomunikasi dengan berbagai kelompok. Kecakapan yang berhubungan dengan kewirausahaan, contohnya kecakapan dalam mengelola usaha, pemasaran, yang negosiasi. Kecakapan yang berhubungan dengan seni dan budaya, contohnya kerajinan tangan, menari, bermain teater, dan bermain musik.

2. Modal Sosial

  • Norma dan aturan yang mengikat warga masyarakat yang ada di dalamnya dan mengatur pola perilaku warga, juga unsur kepercayaan (trust) dan jaringan (networking) antara unsur yang ada di dalam komunitas/masyarakat.
  • Investasi yang berdampak pada bagaimana manusia, kelompok, dan organisasi dalam komunitas berdampingan, contohnya kepemimpinan, bekerjasama, saling percaya, dan punya rasa memiliki masa depan yang sama.
  • Contoh-contoh yang termasuk dalam modal sosial antara lain adalah asosiasi. Asosiasi adalah suatu kelompok yang ada di dalam komunitas masyarakat yang terdiri atas dua orang atau lebih yang bekerja bersama dengan suatu tujuan yang sama dan saling berbagi untuk suatu tujuan yang sama. Asosiasi terdiri atas kegiatan yang bersifat formal maupun nonformal. Beberapa contoh tipe asosiasi adalah berdasarkan keyakinan, kesamaan profesi, kesamaan hobi, dan sebagainya. Terdapat beberapa macam bentuk modal sosial, yaitu fisik (lembaga), misalnya asosiasi dan institusi. Institusi adalah suatu lembaga yang mempunyai struktur organisasi yang jelas dan biasanya sebagai salah satu faktor utama dalam proses pengembangan komunitas masyarakat.

3. Modal Fisik Terdiri atas dua kelompok utama, yaitu:

  • Bangunan yang bisa digunakan untuk kelas atau lokasi melakukan proses pembelajaran, laboratorium, pertemuan, ataupun pelatihan.
  • Infrastruktur atau sarana prasarana, mulai dari saluran pembuangan, sistem air, mesin, jalan, jalur komunikasi, sarana pendukung pembelajaran, alat transportasi, dan lain-lain.

 4. Modal Lingkungan/alam

  • Bisa berupa potensi yang belum diolah dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dalam upaya pelestarian alam dan juga kenyamanan hidup. Modal lingkungan terdiri dari bumi, udara yang bersih, laut, taman, danau, sungai, tumbuhan, hewan, dan sebagainya.
  • Tanah untuk berkebun, danau atau empang untuk berternak, semua hasil dari pohon seperti kayu, buah, bambu, atau material bangunan yang bisa digunakan kembali untuk menenun, dan sebagainya.

5. Modal Finansial

  • Dukungan keuangan yang dimiliki oleh sebuah komunitas yang dapat digunakan untuk membiayai proses pembangunan dan kegiatan sebuah komunitas.
  • Modal finansial termasuk tabungan, hutan, investasi, pengurangan dan pendapatan pajak, hibah, gaji, serta sumber pendapatan internal dan eksternal.
  • Modal finansial juga termasuk pengetahuan tentang bagaimana menanam dan menjual sayur di pasar, bagaimana menghasilkan uang dan membuat produk-produk yang bisa dijual, bagaimana menjalankan usaha kecil, bagaimana memperbaiki cara penjualan menjadi lebih baik, dan juga bagaimana melakukan pembukuan.

6. Modal Politik

  • Modal politik adalah ukuran keterlibatan sosial. Semua lapisan atau kelompok memiliki peluang atau kesempatan yang sama dalam kepemimpinan, serta memiliki suara dalam masalah umum yang terjadi dalam komunitas.
  • Lembaga pemerintah atau perwakilannya yang memiliki hubungan dengan komunitas, seperti komunitas sekolah, komite pelayan kesehatan, pelayanan listrik atau air.

7. Modal Agama dan budaya

·         Upaya pemberian bantuan empati dan perhatian, kasih sayang, dan unsur dari kebijakan praktis (dorongan utama pada kegiatan pelayanan). Termasuk juga kepercayaan, nilai, sejarah, makanan, warisan budaya, seni, dan lain-lain.

·         Kebudayaan yang unik di setiap daerah masing-masing merupakan serangkaian ide, gagasan, norma, perlakuan, serta benda yang merupakan hasil karya manusia yang hidup berkembang dalam sebuah ruang geografis.

·         Agama merupakan suatu sistem berperilaku yang mendasar, dan berfungsi untuk mengintegrasikan perilaku individu di dalam sebuah komunitas, baik perilaku lahiriah maupun simbolik. Agama menuntut terbentuknya moral sosial yang bukan hanya kepercayaan, tetapi juga perilaku atau amalan.

·         Identifikasi dan pemetaan modal budaya agama merupakan langkah yang sangat penting untuk melihat keberadaan kegiatan dan ritual kebudayaan dan keagamaan dalam suatu komunitas, termasuk kelembagaan dan tokohtokoh penting yang berperan langsung atau tidak langsung di dalamnya. - Sangat penting kita mengetahui sejauh mana keberadaan ritual keagamaan dan kebudayaan yang ada di masyarakat serta pola relasi yang tercipta di antaranya dan selanjutnya bisa dimanfaatkan sebagai peluang untuk menunjang pengembangan perencanaan dan kegiatan bersama.

     Koneksi atau hubungan materi pemimpin dalam pengelolaan sumber daya ini dapat dikaitkan dengan materi di modul sebelumnya yakni filosofi pemikiran KHD mengenai Pendidikan sebagai proses menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai mausia maupun sebagai anggota masyarakat. Murid adalah salah satu asset yang harus dikelola dengan baik sesuai dengan tujuan sekolah. ataupun  tujuan pendidikan dan pengajaran. Selain itu proses pengelolaan sekolah berkaitan dengan nilai dan peran guru penggerak. Pemetaan asset dalam pengelolaan salah satu indicator untuk  menentukan Visi Sekolah yang dapat dilaksanakan melalui pendekatan inkuiri apresiatif dalam BAGJA. Pendekatan asset juga dapat membangun budaya positif yang dapat ditumbuhkan dan dikembangkan di sekolah.

Sebagai pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya kita dituntut untuk melakukan pendekatan berbasis asset. Dari modul ini saya mendapatkan wawasan dan pengetahuan baru, bahwa sumber daya yang berada disekitar dapat dimanfaatkan dan dikelola secara optimal dalam mendukung program-program sekolah dan tentu saja dapat berdampak positif pada murid. Setelah mengetahui pemetaan asset , kita bisa mengelompokan dan memaksimalkan peran asset tersebut untuk digunakan.

 

Asep Cahyadin

SDN 3 Karanganyar

PGP - 1 - Kab. Garut