Facebook

Kamis, 01 November 2012

CONTOH LAPORAN BAB Buku


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah
Teori-teori belajar telah melahirkan berbagai model dan strategi untuk dipergunakan dalam proses pembelajaran. Untuk mengimplementasikan model dan strategi tersebut diperlukan desain pembelajaran yang tepat dan sesuai. Desain pembelajaran merupakan proses keseluruhan tentang kebutuhan dan tujuan belajar serta sistem penyampaiannya
            Menurut Wina S tujuan sebuah desain adalah untuk mencapai solusi terbaik dalam memecahkan masalah dengan memanfaatkan sejumlah informasi yang tersedia. Artinya bahwa desain pembelajaran adalah salah satu cara atau langkah dalam memecahkan masalah atau persoalan yang dihadapi secara sistematis.
            Kompleksnya permasalahan pembelajaran melahirkan juga berbagai cara dan langkah untuk menghadapinya. Dari kompleksnya permasalahan tersebut lahirlah berbagai model dan desain pembelajaran untuk membantu proses belajar siswa. Para ahli sudah banyak yang menciptakan model desain pembelajaran, dalam bukunya Wina S dengan judul Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran dibahas berbagai model desain, salah satunya model PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional). Model desain PPSI yang akan penulis bahas pada kesempatan ini, adalah model yang dikembangkan di Indonesia dalam mendukung Pelaksanaan Kurikulum Tahun 1975.

B.     Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah  dilakukan guna mempersempit pembahasan dalam laporan ini. Penulis telah mefokuskan permasalahan pada salah satu model desain yang dibahas dalam buku Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran karangan Wina S Bab 4 tentang Hakikat dan Model Desain Pembelajaran dengan Sub Babnya yaitu Model PPSI(Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional) dari halaman 75 samapai 78.
Model desain PPSI menjadi salah satu kajian yang akan dibahas pada laporan Bab kali ini. Model tersebut banyak dikembangkan dan menjadi acuan dalam kurikulum khususnya di Negara kita pada pelaksanaan kurikulum tahun 1975. Sebagai salah satu model desain yang dipegang dan diimplementasikan oleh Negara kita , perlu kiranya untuk lebih memperdalam pengertian dan makna dari model desain ini.

C.     Perumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang dani pembatasan masalah yang telah disampaikan maka munculah beberapa perumusan masalah yang akan dibahas diantaranya ;
1.      Apakah pengertian dari Model Desain PPSI?
2.      Bagaimana tahapan-tahapan Model Desain PPSI
3.      Apa kelebihan dan kekurangan dari Model Desain PPSI?

D.    Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah tadi maka tujuan pembahasan disini adalah:
1.      Mengetahui pengertian dari Model Desain PPSI
2.      Mengetahui tahapan-tahapan Model Desain PPSI
3.      Mengetahui Kelebihan dan kekurangan  Model PPSI

E.     Manfaat Hasil Pembahasan
Penulis mengharapkan hasil dari pembahasan dapat dimanfaatkan oleh para pelaksana pendidikan secara umum dan khususnya bagi penulis. Dalam perancangan dan mendesain pembelajaran, pembahasan dalam laporan ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi dan tambahan keilmuan bagi praktisi pendidikan. Akhirnya penulis mengharapkan para pengguna dapat memanfaatkan hasil dari pembahasan sebagai salah satu solusi dalam permasalahan pembelajaran.



BAB II
ISI DESKRIFTIF

Desain pembelajaran adalah praktek penyusunan media teknologi komunikasi dan isi untuk membantu agar dapat terjadi transfer pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta didik. Model-model desain rencana pembelajaran adalah model PPSI, model Banathy, model Kemp, model Gerlach & Elly, model Dick & Carrey, model ASSURE, model ADDIE, dan model Hanafin and Peck.
Pada buku yang dikarang oleh Wina Sanjaya yang berjdul “Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran” Tahun 2008 terbitan Kencana Pernada Media Grup cetakan ketiga Tahun 2010, pada Bab 4 di bahas mengenai Hakikat dan Model Desain Pembelajaran. Pada bab ini dibahas beberapa model desain Intruksional. Model-model tersebut diantaranya, model Kemp, model Banathy, model Dick and Cery dan model PPSI
Pengarang buku yang penulis laporkan ini adalah seorang pakar pendidikan juga menjabat sebagai Guru Besar di Universitas terkenal di negeri ini yaitu Universitas Pendidikan Indonesia. Dengan nama lengkap Profesor. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd selain sebagai dosen di UPI beliau juga mengajar di STKIP Garut sebagai dosen pada Program Pasca Sarjana Konsentrasi Teknologi Pembelajaran. Banyak buku yang telah beliau karang diantaranya terbitan Kencana Pranada Grup adalah Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Pada Bab 4 tersebut, terdiri dari beberapa sub bab yang menjelaskan mengenai hakikat dari sebuah desaian dan model-model dari desain pembelajaran. Pada sub bab hakikat desain dijelaskan mengenai pengertian dari desain pembelajaran, kriterianya dan hubungan perencanaan dan desaian pembelajaran. Pada sub bab ini pengarang ingin menyampaiakan hal-hal yang berkenaan dengan pengertian dan penentuan sebuah desaian pembelajaran.  Pada sub bab berikutnya yang menjelaskan tentang beberapa Model desain Instruksional. Dalam sub bab ini pengarang memberikan beberapa contoh model-model desain instruksional diantaranya, Model Kemp, Banathy, Dick and Cery dan PPSI,
Menurut Wina S dalam konteks pembelajaran desain instruksional dapat diartikan sebagai proses yang sistematis untuk memecahkan persoalan pembelajaran melalui proses perencanaan bahan-bahan pembelajaran beserta aktivitas yang harus dilakukan ,perencanaan sumber-sumber pembelajaran yang dapat digunakan serta perencanaan evaluasi keberhasilan.
Desain instruksional pada tahap implementasinya berkenaan dengan proses pembelajaran yang dapat dilakukan siswa untuk pencapaian hasil belajarnya sesuai dengan yang diharapkan. Dalam hal ini desain mengarahkan siswa untuk mempelajari suatu materi pelajaran yang didalamnya mencakup rumusan tujuan yang harus dicapai, rumusan strategi yang dapat dilaksanakan termasuk metode, teknik dan media yang dapat dimanfaatkan.
Model-model Desain Instruksional yang banyak dikembangkan oleh para ahli diantaranya, model Kemp, model Banathy, model Dick and Cery dan model PPSI.Kriteria dari Desaian Instruksional yaitu berorientasi pada siswa, berpijak pada pendekatan sistem dan teruji secara empiris. Pada laporan ini akan mencoba membahas mengenai model desain PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional.   
Dalam model PPSI pengajaran dipandang sebagai suatu sistem. Sub-sistem dari pengajaran, diantaranya tujuan pembelajaran, bahan pelajaran, kegiatan pembelajaran, alat-alat dan sumber pembelajaran dan evaluasi. 
Model PPSI ini adalah gabungan dari perencanaan pengajaran versi Performance Based Teacher Education (PBET), perencanaan pengajaran sistematika dan perencanaan pengajaran model Davis. Di Indonesia dikembangkan menjadi PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional)
Istilah sistem instruksional dalam PPSI, mengandung pengertian bahwa PPSI menggunakan pendekatan sistem, maka PPSI juga dapat disebut menggunakan pendekatan yang berorientasikan pada tujuan.Model pengembangan instruksional PPSI ini memiliki 5 langkah pokok, yaitu:

1. Perumusan tujuan, terdiri dari:
Merumuskan tujuan instruksional khusus (TIK), TIK ini harus memenuhi empat kriteria yaitu:
a. Menggunakan istilah operasional
b. Berbentuk hasil belajar
c. Berbentuk tingkah laku
d. Hanya satu jenis tingkah laku
2. Pengembangan alat evaluasi, meliputi:
a. Menentukan jenis tes yang digunakan untuk menilai tercapai tidaknya tujuan
b. merencanakan pertanyaan (item) untuk menilai masing-masing tujuan
3. Kegiatan belajar, meliputi:
a. Merumuskan semua kemungkinan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
b Menetapkan kegiatan belajar yang tak perlu ditempuh
c. Menetapkan kegiatan yang akan ditempuh
4. Pengembangan program kegiatan, meliputi:
a. Merumuskan materi pelajaran
b. Menerapkan metode yang dipakai
c. Alat pelajaran atau buku yang dipakai
d. Menyusun jadwal
5. Pelaksanaan, meliputi:
a. Mengadakan pre tes
b. Menyampaikan materi pelajaran
c. Mengadakan pos tes
d. Perbaikan
Pada setiap model yang diciptakan tentu memliki tujuan dan arah yang berbeda yang disesuaikan dengan pola dan kondisi pebelajar. Tentu saja setiap model memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Dalam Model PPSI terdapat beberapa kelebihan yang dapat diambil manfaatnya, tetapi tentu saja model ini tidak sempurna karena memiliki kekurangan-kekurangan. Dibawah ini dijelaskan perbandingan kelebihan dan kekurangan dari model PPSI yaitu :
Kelebihan:
a.       Penyampaian materi bisa disesuaikan dengan kemampuan awal siswa
b.       Adanya post test yang bisa mengukur daya tangkap dan sejauh mana konsentrasi siswa.
c.       Adanya perbaikan untuk siswa yang mendapat nilai buruk
d.      Lebih tepat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan system pembelajaran
Kekurangan :
a.       Alokasi waktu untuk penyampaian materi terkurangi untuk pre test dan
post tes
b.      Pendidik harus menyiapkan soal untuk pre test dan post test

  


















BAB III
PEMBAHASAN

A.     Komentar
Makin maju ilmu pengetahuan mengakibatkan tiap generasi harus meningkatkan pola frekuensi belajarnya. Agar pendidikan dapat dilaksanakan lebih baik tidak terkait oleh aturan yang mengikat kreativitas pembelajar, kiranya tidak memadai hanya digunakan sumber belajar, seperti dosen/guru, buku, modul, audio visual, dan lain-lain, maka hendaknya diberikan kesempatan yang lebih luas dan aturan yang fleksibel kepada pebelajar untuk menentukan strategi belajarnya.
Pola pembelajaran tradisional yang dikenal adalah di mana pengajar mempunyai kedudukan sebagai satu-satunya sumber belajar, menentukan isi dan metode belajar, serta menilai kemampuan belajar pebelajar dalam pembelajaran. Maka untuk itu dikembangkanlah berbagai metode pembelajaran yang sesuai untuk dapat mempertinggi proses belajar dan dapat mempertinggi hasil belajar.
Ada beberapa alasan, mengapa media pembelajaran dapat mempertinggi hasil belajar. Media pembelajaran yang dipersiapkan secara khusus oleh kelompok pengajar media yang berinteraksi dengan pembelajar secara tidak langsung, yaitu melalui media, pengajar kelas dan pengajar media. Pola pembelajaran yang demikian dapat digambarkan sebagai berikut:
Pola pemelajaran tersebut menggambarkan tanggung jawab bersama antara pengajar dan media, dan meningkatkan profesional pengajar. Di samping memperbanyak media pembelajaran juga mendesain bahan pembelajaran yang lengkap, sistematis, dan terprogram untuk keperluan belajar mandiri pembelajar. Oleh karena itu, kehadiran pengajar dapat sepenuhnya digantikan oleh media yang diciptakan.
Model PPSI, memandang pengajaran sebagai suatu sistem. Bagian-bagian atau sub-sistem dari pengajaran, meliputi tujuan pembelajaran, bahan pelajaran, kegiatan pembelajaran, alat-alat dan sumber pembelajaran dan evaluasi. Semua komponen tersebut diorganisir sedemikian rupa sehingga masing-masing komponen dapat berfungsi secara harmonis.
Tugas guru dalam PPSI adalah menyusun urutan langkah-langkah sehingga tersusun suatu urutan-urutan system pengajaran yang baik. Adapun urutan langkah-langkah dalam PPSI itu adalah sebagai berikut:
1.      Merumuskan tujuan instruksional khusus
2.      Menyusun alat evaluasi
3.      Menetapkan kegiatan pembelajaran 
4.      Merancang program pengajaran 
5.      Malaksanakan program
Pada bab ini Wina S ingin menyampaikan beberapa model Desain Instruksional yang dapat menjadi pegangan dan digunakan oleh para pendidik/guru dalam merancang perencanaan proses pembelajaran. Meskipun tidak terlalu mendetail tetapi inti point dari penyampaian informasi mengenai model Desain Instruksional khususnya model PPSI dapat dipahami oleh penulis.
Pada awal bab disebutkan bahwa tujuan sebuah desain adalah untuk memecahkan masalah yang muncul, dengan demikian suatu desain muncul karena kebutuhan manusia untuk memecahkan suatu persoalan. Model desain PPSI muncul untuk mengefektifkan perencanaan dan pelaksanaan program pengajaran secara sistematis, untuk dijadikan pedoman bagi guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar.

B.     Penilaian
Pembahasan pada bab 4 tentang Hakikat dan Model Desain Pembelajaran dapat memberikan referensi yang berarti bagi penulis. Meskipun tidak terlalu mendetail tetapi maksud dan tujuan Wina S dalam menginformasikan beberapa model-model desain Instruksional khususnya PPSI dapat menjadi acuan bagi para guru untuk dapat mengimplementasikannya.
Ada beberapa hal yang dapat difahami dari bab tersebut mengenai hakikat munculnya model-model desain. Desain tercipta dikarenakan ada permasalahan yang timbul, dan permasalahan-permasalahan ini akan muncul dengan sendirinya ketika proses pembelajaran, artinya tidak menjadi ketentuan untuk para guru dalam merancang pembelajarannya hanya tertuju pada satu model desain saja.
Bagi para guru bebas untuk menentukan model mana yang cocok dengan keadaan  dan kondisi pebelajar dan lain-lainnya. Seperti halnya model PPSI yang pernah menjadi acuan untuk mendukung pelaksanaan kurikulum negara kita pada tahun 1975. Hal ini dimungkinkan karena model desain PPSI cocok dalam iklim dan keadaan proses pembelajaran pada saat itu.
Hal yang bisa penulis nilai dalam pembahasan bab 4  pada buku karangan Wina S cukup baik. Informasi yang disampaikan dapat dipahami, tetapi perlu kiranya ada penambahan yang lebih mendetail mengenai informasi pendukungya. Diantaranya bagaimana proses pelaksanaan bangsa kita dalam menerapkan model desain PPSI pada kurikulum tahun 1975. Pada halamannya tidak dibahas         bagaimana proses dan evaluasi penerapan model desain PPSI pada saat itu.




















BAB IV
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan diantaranya :
1.      Desain pembelajaran merupakan proses pemecahan masalah dalam pembelajaran, yang merupakan suatu rancangan yang sistematis yang bersifat linier yang diawalai dari penentuan kebutuhan, kemudian mengembangkannya untuk merespon kebutuhan tersebut, setelah itu diujicobakan dan akhirnya akan dievaluasi untuk menentukan efektivitas rancangan (desain) yang disusun.
2.      Terdapat banyak model-model desain yang bisa diterapkan dalam proses pembelajaran, tetapi tidak keseluruhan model tersebut bisa diaplikasikan dalam sebuah rancangan pembelajaran tetapi harus disesuaikan dengan keadaan dan kondisi pebelajar dan lain-lainnya.
3.      Salah satu model desain instruksional adalah modela PPSI yang berfungsi untuk mengefektifkan perencanaan dan pelaksanaan program pengajaran secara sistematis, untuk dijadikan pedoman bagi guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Dengan tahapan-tahapan yang harus dilalui yaitu; merumuskan tujuan, mengembangkan alat evaluasi, mengembangkan kegiatan belajar mengajar, mengembangkan program kegiatan pembelajaran dan pelaksanaan program.

B.     Saran  
Dari laporan hasil membaca pada bab 4 buku karangan Wina S dengan judul Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran ada beberapa hal yang ingin penulis sampaikan sebagai saran :
1.      Perlu pembahasan lebih terinci mengenai model-model desain pembelajaran khususnya model desain pembelajaran PPSI.
2.      Perlu adanya pembahasan mengenai perbandingan diantara model-model desain tersebut tentang kelebihan dan kekurangan masing-masing.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Illahi Rabbi, yang telah memberikan berbagai kenikmatan kepada hambanya. Tak lupa pula shalawat dan salam semoga terus dicurahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW yang telah membimbing kita menuju jalan kebenaran.Akhirnya laporan bab pada buku  bisa saya selesaikan tepat pada waktunya,
Menyusun perencanaan dan desain pembelajaran, merupakan langkah penting agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara effektif dan effisien. Ada banyak desain pembelajaran yang telah diciptakan. Memilih desain pembelajaran harus sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pebelajar. Dalam laporan ini di bahas mengenai salah satu model desain instruksional yaitu model PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional)
Kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian penulisan laporan ini saya ucapkan terima kasih , dan penulis tidak bisa tuliskan satu persatu. Mudah-mudahan laporan ini dapat bermanfaat khususnya kepada penulis sendiri dan khalayak umum sebagai pelaksana dan pemerhati bidang pendidikan baik disekolah maupun dimasyarakat umum. Kebenaran mutlak datangnya dari Allah dan apabila ada kesalahan dan kekeliruan dalam penulisan laporan munculnya dari penulis yang membutuhkan kritik dan saran yang membangun.


Garut, Agustus 2012

Penulis

4 komentar:

  1. Terima kasih.. tulisannya memberi inspirasi...

    BalasHapus
  2. terima kasih. tulisan nya sangat bermanfaat

    BalasHapus
  3. terima kasih. tulisan nya sangat bermanfaat

    BalasHapus
  4. Halo kak, maaf mau tanya, konteks yang ada di struktur isi deskriptif dengan komentar itu apa ya bedanya?

    BalasHapus