ARTIKEL REFLEKSI
PENGELOLAAN PROGRAM YANG
BERDAMPAK PADA MURID
(PGP-1-GARUT-ASEP
CAHYADIN -AKSI NYATA 3.3 )
Fakta (Fact) :
Setiap sekolah apabila
dipetakan akan memiliki 7 modal/asset, yang berpotensi untuk dikembangkan dan
dimaksimalkan pemanfaatannya, Apa saja ketujuh modal asset tersebut yaitu modal manusia, modal sosial, modal
fisik, modal lingkungan, modal finansial, modal politik, modal agama dan budaya.
Ketujuh modal asset ini dapat, dikembangkan secara optimal dalam proses
pembelajaran apabila kita dapat mengelolanya dengan baik.
Pada saat pandemic kegiatan
persekolahan dalam hal tatap muka terhenti kegiatannya dan dilakukan kegiatan
PJJ atau pembelajaran jarak jauh. Adanya wabah Pandemic covid 19, selama hampir
1,5 tahun telah mengganggu berbagai kegitan kehidupan manusia khususnya di
dunia pendidikan. Keadaan sekolahpun hampir kurang terawatt karena dalam
keadaan kosong tidak pernah dipakai untuk kegiatan sekolah dalam masa tersebut.
Adanya pencanangan Gerakan Ayo Masuk Sekolah dari Bapak Buupati Garut merupakan
angin segar yang diterima semua kalangan di pihak pendidikan, karena sangat
merindukan untuk kembali belajar disekolah. Untuk mengembalikan semangat dan
kenyamanan belajar dikelas maka sebuah kegiatan mendekorasi kelas adalah salah
satu cara untuk merawat dan memupuk semangat
murid untuk kembali belajar sekolah.
Asset utama yang akan
dikembangkan adalah asset fisik, karena setelah lama ditinggalkan, keadaan dan
suasana baru dikelas sangat diperlukan untuk memberikan kenyamanan dan semangat
belajar murid, dan kegiatan ini dikemas dengan sebuah perlombaan dengan Tema "Lomba
Dekorasi Kelas “
Program ini dipilih
karena menindak lanjuti program “Gerakan
Ayo Masuk Sekolah “ yang dicanangkan Bapak Bupati setelah lama sekolah ditutup
karena Pandemi. Dengan adanya Gerakan ini meskipun masih sifatnya simulasi ,
tetapi murid sudah diperbolehkan kesekolah. Kesempatan ini dioptimalkan oleh
sekolah untuk mengikutsertakan para murid dalam kegiatan merawat sekolah
khususnya kelas, maka kegiatan Dekorasi Kelas adalah salah satu alternative untuk
merwat sekolah sekaligus membuat sebuah program yang berdampak pada murid.
Dalam kegiatan ini partisipasi Kepala Sekolah, Guru dan Murid sangat dibutuhkan
sekali untuk mendukung program ini dapat terlaksana. Bimbingan Guru dan semangat
murid adalah sebuah indicator pencapaian keberhasilan dari program ini.
Yang paling menarik
adalah tumbuhnya sikap kerjasama murid, bermunculan ide, gagasan, pikiran, perasaan untuk
menciptakan kelas yang nyaman , tersirat pesan-pesan dan berbagai kreativitas
mereka dalam menuangkannya di Dekorasi kelas ini. Setiap kelas akan mengusung
tema yang berbeda sesuai dengan kesepakatan kelas masing-masing, mau dihias
seperti apa kelas mereka dan mempunyai nilai etika, estetika dan terkoneksi
dengan materi-materi yang mereka pelajari.
Pada kegiatan ini murid
dibimbing oleh Guru, dengan lini masa satu bulan kegiatan dikarenakan jadwal
yang belum sempurna , tetapi ada kelanjutan kegiatan mendekorasi kelas disetiap
jadwal mereka ketika PTM. Setelah satu bulan maka akan diadakan penilaian oleh
TIM penilai yang telah dibentuk sekolah, Bagi kelas yang terpilih dan memiliki
nilai paling tinggi dalam Mendekorasi kelasnya , sekolah telah menyiapkan
Hadiah dan Penghargaan. Kegiatan inipun diinformasikan dan dilaporkan kepada
orang tua masing-masing murid, supaya komunikasi dan koordinasi kegiatan
sekolah dapat terwujud dengan baik.
Perasaan (feeling) :
Para murid ketika ada
gerakan Ayo Masuk Sekolah merasa sangat senang sekali, apalagi dengan
diadakannya perlombaan Dekorasi Kelas mereka sangat bersemangat dan antusias
untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Tidak hanya di pihak murid Pihak sekolah
pun merasa gembira dengan dibuka kembali sekolah , disamping dapat mewujudkan
program-program yang nyata juga dapat kembali mendidik siswa dalam ruang
dipersekolahan. Selain itu para orang tua menyambut positif dengan gerakan ini
dan dibukanya kembali sekolah, apalagi dengan adanya program sekolah
mendekorasi kelas, mereka mendukung penuh anak-anaknya langsung diberikan
sebuah kegiatan partisipasi dalam mendekorasi kelanya masing-masing.
Temuan (finding).
Dikarenakan sudah terlalu
lama mereka bersekolah dirumah dalam kegiatan mendekorasi kelas pun memerlukan
bimbingan dan pengawasan yang ketat, karena apabila tidak diarahkan dengan
tepat kegiatan main dan bercanda mereka tidak bisa terkontrol, yang
mengakibatkan kurang bisa mencapai target penyelesain dalam jadwal kegiatannya.
masing orang tua pada pekerjaannya
Masa Depan (future).
Jika siswa memiliki semangat merawat kelas maka semanagat peduli lingkungan pun akan tinggi. Disamping kelas menjadi bersih juga nyaman untuk kegiatan belajar kedepannya, Perubahan yang didapatkan adalah membentuk karakter para murid untuk mencintai lingkungan, bekerjasama dengan teman murid lainnya, merangsang kreativitas mereka dalam membuat tema dekorasi kelas yang mendukung kegiata belajar sesuai dengan materi-materi yang diajarkan. Sebagai budaya positif kegiatan ini juga memupuk sikap kepemimpinan dan rasa tanggung jawab dari para murid akan tugasnya masing masing dalam mendekorasi kelas. Kedepannya apabila situasi sudah normal dan murid murid sudah leluasa dalam kegiatan belajar disekolah, khususnya di program dekorasi kelas akan lebih ditingkatkan dengan cara mengikutsertakan orang tua dan pihak luar yang bisa menginspirasi ide dan gagasan supaya keadaan kelas lebih nyaman dan tema kelasnya sesuai dengan yang di cita-citakan yang lebih mendukung proses pembelajaran.