Facebook

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 29 September 2012

Tugas PTI 14

PERANAN TEKNOLOGI INFORMATIKA TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN


Apakah dunia pendidikan anda sudah seperti pada gambar-gambar ini :

Dalam abad modern seperti sekarang yang kita rasakan maka kita tidak bisa memungkiri bahwa peranan teknologi telah membawa pengaruh yang sangat besar terhadap kegitan-kegiatan manusia dalam menjalankan kehidupannya. Perubahan yang sangat besar dalam mempengaruhi sendi-sendi kehidupan memaksa setiap manusia untuk dapat menggunakan dan bisa memakainya. Salah satunya adalah Teknologi Informasi.
Pengalaman yang penulis dapatkan semenjak mengikuti perkuliahan di PASCA SARJANA program Teknologi Pembelajaran di STKIP garut, membuka cakrawala untuk dapat menggunakan Teknologi yang diterapkan dalam pembelajaran. Khusus di Mata Kuliah PTI membawa gambaran yang jelas bagaimana arah pembelajaran dengan menggunakan Teknologi Informatika.


Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka. Dengan masuknya pengaruh globalisasi, pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat terbuka dan dua arah, beragam, multidisipliner, serta terkait pada produktivitas kerja saat itu juga dan kompetitif.

Kecenderungan dunia pendidikan di Indonesia di masa mendatang adalah:
  • Berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (
  • Distance Learning).
  • Sharing resource bersama antar lembaga pendidikan / latihan dalam sebuah jaringan.
  • Perpustakaan & instrumen pendidikan lainnya (guru, laboratorium) berubah fungsi menjadi sumber informasi daripada sekedar rak buku.
  • Penggunaan perangkat Teknologi Informasi interaktif, seperti CD-ROMMultimedia, dalam pendidikan secara bertahap menggantikan TV danVideo.

Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dalam bidang pendidikan, maka pada saat ini sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan media internet untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai mahasiswa secara online, mengecek keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang diberikan dosen dan sebagainya, semuanya itu sudah dapat dilakukan.
Faktor utama dalam distance learning yang selama ini dianggap masalah adalah tidak adanya interaksi antara dosen dan mahasiswanya. Namun demikian, dengan media internet sangat dimungkinkan untuk melakukan interaksi antara dosen dan siswa baik dalam bentuk real time (waktu nyata) atau tidak.
Dalam bentuk real time dapat dilakukan misalnya dalam suatu chatroom, interaksi langsung dengan real audio atau real video, dan online meeting. Sedangkan yang tidak real time bisa dilakukan dengan mailing listdiscussion groupnewsgroup, dan buletin board. Dengan cara di atas interaksi dosen dan mahasiswa di kelas mungkin akan tergantikan walaupun tidak 100%.
Bentuk-bentuk materi, ujian, kuis dan cara pendidikan lainnya dapat juga diimplementasikan ke dalam web, seperti materi dosen dibuat dalam bentuk presentasi di web dan dapat di download oleh siswa. Demikian pula dengan ujian dan kuis yang dibuat oleh dosen dapat pula dilakukan dengan cara yang sama. Penyelesaian administrasi juga dapat diselesaikan langsung dalam satu proses registrasi saja, apalagi di dukung dengan metode pembayaran online.Suatu pendidikan jarak jauh berbasis web antara lain harus memiliki unsur sebagai berikut:
  • Pusat kegiatan siswa; sebagai suatu community web based distance learning harus mampu menjadikan sarana ini sebagai tempat kegiatan mahasiswa, dimana mahasiswa dapat menambah kemampuan, membaca materi kuliah, mencari informasi dan sebagainya.
  • Interaksi dalam group; Para mahasiswa dapat berinteraksi satu sama lain untuk mendiskusikan materi-materi yang diberikan dosen. Dosen dapat hadir dalam group ini untuk memberikan sedikit ulasan tentang materi yang diberikannya.
  • Sistem administrasi mahasiswa; dimana para mahasiswa dapat melihat informasi mengenai status mahasiswa, prestasi mahasiswa dan sebagainya.
  • Pendalaman materi dan ujian; Biasanya dosen sering mengadakan quis singkat dan tugas yang bertujuan untuk pendalaman dari apa yang telah diajarkan serta melakukan test pada akhir masa belajar. Hal ini juga harus dapat diantisipasi oleh web based distance learning.
  • Perpustakaan digital; Pada bagian ini, terdapat berbagai informasi kepustakaan, tidak terbatas pada buku tapi juga pada kepustakaan digital seperti suara, gambar dan sebagainya. Bagian ini bersifat sebagai penunjang dan berbentuk database.
  • Materi online diluar materi kuliah; Untuk menunjang perkuliahan, diperlukan juga bahan bacaan dari web lainnya. Karenanya pada bagian ini, dosen dan siswa dapat langsung terlibat untuk memberikan bahan lainnya untuk di publikasikan kepada mahasiswa lainnya melalui web.

Untuk mewujudkan ide dan keinginan di atas dalam suatu bentuk realitas bukanlah suatu pekerjaan yang mudah tapi bila kita lihat ke negara lain yang telah lama mengembangkan web based distance learning, sudah banyak sekali institusi atau lembaga yang memanfaatkan metode ini. Bukan hanya skill yang dimiliki oleh para engineer yang diperlukan tapi juga berbagai kebijaksanaan dalam bidang pendidikan
sangat mempengaruhi perkembangannya Jika dilihat dari kesiapan sarana pendukung misalnya hardware, maka agaknya hal ini tidak perlu diragukan lagi. Hanya satu yang selalu menjadi perhatian utama pengguna internet di Indonesia yaitu masalah bandwidth, tentunya dengan bandwidth yang terbatas ini mengurangi kenyamanan khususnya padanon text based material.
Dalam era global, penawaran beasiswa muncul di internet. Bagi sebagian besar mahasiswa di dunia, uang kuliah untuk memperoleh pendidikan yang terbaik umumnya masih dirasakan mahal. Amat disayangkan apabila ada mahasiswa yang pandai di kelasnya tidak dapat meneruskan sekolah hanya karena tidak mampu membayar uang kuliah. Informasi beasiswa merupakan kunci keberhasilan dapat menolong mahasiswa yang berpotensi tersebut.


disadur dari berbagai artikel di blog 


Jumat, 28 September 2012

TUGAS PTI 13


e - LEARNING
  
Sekalian biar tidak lupa lagi, untuk tugas posting artikel di perkuliahan PTI, berikut saya postingkan mengenai e-learning. Setelah membaca dari postingansebelumnya memang banyak model media yang bisa diciptakan dengan kecangggihan teknologi. Di dunia digital dapat dengan mudah memberikan pembelajaran dengan memanfaatkan media-media yang tersedia. Dimulai dari MMI (multimedia interaktif), M-Learning (mobile learning) dan yang berikutnya yang akan saya bahas adalah e-learning (elektronik learning). 
E-learning merupakan singkatan dari Elektronic Learning, merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Beberapa ahli mencoba menguraikan pengertian e-learning menurut versinya masing-masing, diantaranya :
  • Jaya Kumar C. Koran (2002)
e-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan.
  • Dong (dalam Kamarga, 2002)
e-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat
elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya.
  • Rosenberg (2001)
menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
  • Darin E. Hartley [Hartley, 2001]
eLearning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain.
  • LearnFrame.Com dalam Glossary of eLearning Terms [Glossary, 2001]
eLearning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone.

E-learning dalam arti luas bisa mencakup pembelajaran yang dilakukan di media elektronik (internet) baik secara formal maupun informal. E-learning secara formal misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahaan konsultan) yang memang bergerak dibidang penyediaan jasa e-learning untuk umum.

E-learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).
   

TUGAS PTI 12


MOBILE LEARNING (M-LEARNING)


Dalam postingan kali ini saya akan menjelasken mengenai  M leraning. Apakah itu M-Learning berikut akan dipaparkan mengenai penjelasannya.M-Learning (mobile learning) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang melibatkan device bergerak seperti telepon genggam, PDA, Laptop dan tablet PC, dimana pembelajar dapat mengakses materi, arahan dan aplikasi yang berkaitan dengan pelajaran tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu, dimanapun dan kapanpun mereka berada.
Mobile learning didefinisikan oleh Clark Quinn (Quinn 2000) sebagai : … The intersection of mobile computing and e-learning: accessible resources wherever you are, strong search capabilities, rich interaction, powerful support for effective learning, and performance-based assessment. E-learning independent of location in time or space. Berdasarkan definisi tersebut, mobile learning merupakan model pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Pada konsep pembelajaran tersebut mobile learning membawa manfaat ketersediaan materi ajar yang dapat di akses setiap saat dan visualisasi materi yang menarik.
Mobile learning mengacu kepada penggunaan perangkat/divais teknologi informasi (TI) genggam dan bergerak, seperti PDA, telepon genggam, laptop dan tablet PC, dalam pengajaran dan pembelajaran. M-learning merupakan bagian dari electronic learning (e-learning), sehingga dengan sendirinya juga merupakan bagian dari distance learning (d-learning) .
Beberapa kemampuan penting yang harus disediakan oleh perangkat pembelajaran m-learning adalah adanya kemampuan untuk terkoneksi ke peralatan lain terutama komputer, kemampuan menyajikan informasi pembelajaran dan kemampuan untuk merealisasikan komunikasi bilateral antara pengajar dan pembelajar. M-learning adalah pembelajaran yang unik karena pembelajar dapat mengakses materi pembelajaran, arahan dan aplikasi yang berkaitan dengan pembelajaran, kapanpun dan dimanapun. Hal ini akan meningkatkan perhatian pada materi pembelajaran, membuat pembelajaran menjadi pervasif, dan dapat mendorong motivasi pembelajar kepada pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning). Selain itu, dibandingkan pembelajaran konvensional, m-learning memungkinkan adanya lebih banyak kesempatan untuk kolaborasi secara langsung dan berinteraksi secara informal diantara pembelajar.

Kelebihan dan Kekurangan M-learning
  • Beberapa kelebihan m-learning dibandingkan dengan pembelajaran lain adalah sebagai berikut.
  • Dapat digunakan dimanapun dan kapanpun.
  • Kebanyakan divais bergerak memiliki harga yang relatif lebih murah dibanding harga PC desktop.
  • Ukuran perangkat yang kecil dan ringan daripada PC desktop.
  • Diperkirakan dapat mengikutsertakan lebih banyak pembelajar karena m- learning memanfaatkan teknologi yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

M-learning memiliki keterbatasan-keterbatasan terutama dari sisi perangkat/media belajarnya. Keterbatasan perangkat bergerak antara lain sebagai berikut.
1. Kemampuan prosesor
2. Kapasitas memori
3. Layar tampilan
4. Catu daya
5. Perangkat I/O
Kekurangan m-learning sendiri sebenarnya lambat laun akan dapat teratasi khususnya dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Kecepatan prosesor pada divais semakin lama semakin baik, sedangkan kapasitas memori, terutama memori eksternal, saat ini semakin besar dan murah .Layar tampilan yang relatif kecil akan dapat teratasi dengan adanya kemampuan divais untuk menampilkan tampilan keluaran ke TV maupun ke proyektor. Masalah media input/output yang terbatas (hanya terdiri beberapa tombol) akan teratasi dengan adanya teknologi layar sentuh (touchscreen) maupun virtual keyboard. Keterbatasan dalam ketersediaan catu daya akan dapat teratasi dengan pemanfaatan sumber daya alternatif yang praktis, mudah didapat dan mudah dibawa, seperti baterai cair, tenaga gerak manusia, tenaga matahari dan lain-lain.
Salah satu contoh M-learning :


  Konten pembelajaran dalam m-learning memiliki jenis bermacam-macam. Konten sangat terkait dengan kemampuan divais untuk menampilkan atau menjalankannya. Keragaman jenis konten ini mengharuskan pengembang untuk membuat konten-konten yang tepat dan sesuai dengan karakteristik divais maupun pengguna.
Kebanyakan divais saat ini telah mendukung penggunaan teks. Hampir semua telepon seluler yang beredar saat ini telah mendukung penggunaan SMS. Kebutuhan memori yang relatif kecil memuat konten berbasis teks lebih mudah diimplementasikan. Namun, keterbatasan jumlah karakter yang dapat ditampilkan harus menjadi pertimbangan dalam menampilkan konten pembelajaran sehingga perlu strategi khusus agar konten pembelajaran dapat disampaikan secara tepat dan efektif meskipun dengan keterbatasan ini. Salah satu contoh aplikasi pembelajaran berbasis teks/SMS adalah Study TXT yang dikembangkan di salah satu Universitas di Selandia baru.
Divais bergerak yang ada sekarang telah banyak mendukung pemakaian gambar. Kualitas gambar yang dapat ditampilkan dapat beragam dari tipe monokrom sampai gambar berwarna berkualitas tinggi tergantung kemampuan divais. File gambar yang didukung oleh divais umumnya bertipe PNG, GIF, JPG. Penggunaan gambar sebagai konten pembelajaran biasanya digabungkan dengan konten lain, misalnya teks.
Banyak perangkat bergerak saat ini telah mendukung penggunaan audio. Beberapa tipe file yang biasanya digunakan di lingkungan divais bergerak antara lain rm, mp3, amr dan lain-lain. Oleh karena file audio biasanya memiliki ukuran yang cukup besar, menyebabkan file audio tersebut harus diolah terlebih dahulu sehingga dapat digunakan di lingkungan divais bergerak yang memiliki kapasitas memori yang relatif kecil.

Meski dalam kualitas dan ukuran yang terbatas, beberapa tipe divais bergerak telah mampu memainkan file video. Format file yang didukung oleh divais bergerak antara lain adalah 3gp, MPEG, MP4, dan lain-lain. Sama seperti file audio, kebanyakan file video memiliki ukuran yang cukup besar sehingga harus dikonversi dan disesuaikan dengan keterbatasan divais.

Konten yang cukup menarik adalah aplikasi perangkat lunak yang dipasang pada divais. Perangkat lunak dapat dikostumisasi sesuai kebutuhan sehingga akan lebih mudah dan intuitif untuk digunakan. Aplikasi perangkat lunak ini juga mampu menggabungkan konten-konten lain seperti teks, audio dan video sehingga menjadi lebih interaktif. Jenis aplikasi yang saat ini banyak digunakan antara lain aplikasi berbasis WAP/WML, aplikasi Java, aplikasi Symbian, dan lain-lain.
M-learning akan cukup tepat jika diterapkan di lingkungan dimana komputer aided learning tidak tersedia. Hal ini dikarenakan pengguna yang telah terbiasa dengan penggunaan PC sebagai media belajarnya, ternyata lebih suka tetap memakai PC, sedangkan mereka yang tidak familiar dengan PC merasa penggunaan divais bergerak lebih atraktif dan lebih dapat diterima. Sistem yang optimal adalah menggabungkan m-learning dengan e-learning, dimana ada alternatif proses pembelajaran dilakukan dengan perangkat komputer dan divais bergerak atau digabungkan dengan sistem tradisional.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pengembangan m-learning adalah bahwa tidak semua konten pembelajaran konvensional maupun konten pembelajaran e-learning akan dapat ditransformasikan ke dalam konten m-learning.

disadur dr : http://blog.student.uny.ac.id/aanyulianto/2011/01/06/mobile-learning-m-learning/ 

Sabtu, 15 September 2012

MULTI MEDIA INTERAKTIF


Multimedia Interaktif (MMI)


Malam ini adalah malam minggu, seharusnya aku gunakan untuk beristirahat dan refresh badan. Biasa acara malam minggu adalah olahraga faporit yaitu Futsal, entah mengapa seharusnya aku rebahkan badan yang terasa pegal ini di kasur empuku, tapi mata ini belum mau untuk dipejamkan. Akhirnya aku buka Laptopku dan coba kutak-katik cari-cari informasi, akhirnya aku dapat ide untuk menulis sebuah artikel kecil sembari melaksanakan tugas Mata Kuliah PTI ke 11. Tugas hari ini adalah mencari sesuatu tentang Multimedia Interaktif, akhirnya aku akan mencoba mengurai sedikit demi sedikit apa yng dimaksud dengan multimedia interaktif itu.
dapat kita lihat secara sekilas perangkat yang mendukung terciptanya multimedia dari bagan dibawah ini :

Gambar-gambar di bawah ini adalah salah satu bagian-bagian dari perangkat terciptanya suatu multimedia interaktif. 

Multimedia  adalah  media  penyampaian  dengan  mengunakan  banyak  media  seperti
text,  gambar,  animasi,  video,  suara  dan  lain sebagainya.  Komponenkomponen  multimedia  dirangcang  dari komponenkomponen  tersebut  yang  menghasilkan  sebuah  karya  multimedia.  Interaktif  adalah interaksi  antara  multimedia  itu  sendiri  dengan  pengguna  (user).  Jadi  Multimedia  Interaktif  adalah
media  yang  terdiri  dari  banyak  komponen/media  yang  saling  terintegrasi  yang  mampu  untuk berinteraksi dengan penggunanya. Saat  sekarang ini  multimedia interaktif banyak  dikembangkan dengan  tujuan tertentu  yang  dapat  digunakan  untuk  Persentasi,  Pembelajaran  (CD  Interaktif),  Quiz  Interaktif, Game, Profil  dan lainnya. Banyak  software  yang  dapat  digunakan  untuk  merancang  multimedia.  Untuk  software interaktif  sendiri  penulis  menggunakan  Macromedia  Flash  (Versi  Mx,  8,  etc)  dan  Maromedia Director  (Versi  Mx,  8,  etc).  Untuk  pengolahan  graphic  menggunakan  Adobe  Photoshop (7,CS1,CS2,CS3),  pengolahan  suara  menggunakan  Cool  Edit  Pro  dan  FL  Studio  6  dan  pengolahan animasi menggunakan Swismax, Adobe image Ready dan Macromedia Flash.
  Multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, gambar (vektor atau bitmap), grafik, sound, animasi, video, interaksi, dll. yang telah dikemas menjadi file digital (komputerisasi), digunakan untuk menyampaikan pesan kepada publik. Interaktif  adalah interaksi  antara  multimedia  itu  sendiri  dengan  pengguna  (user).  Jadi, menurut saya multimedia  interaktif  adalah media  yang  terdiri  dari  banyak  komponen/media  yang  saling  terintegrasi  yang  mampu  untuk berinteraksi dengan penggunanya. multimedia interaktif banyak  dikembangkan dan  mempunyai   tujuan  tertentu  yang  dapat  digunakan  seperti pada penggunaan persentasi,  pembelajaran  (CD  Interaktif),  quiz  interaktif, game, profil  dan lainnya.
  Adapun manfaat dari penggunaan multimedia interaktif, sebagai contoh saya mengambil penggunaan multimedia interaktif pada suatu perusahaan. Multimedia interaktif yang diterapkan di perusahaan tersebut mampu memberikan manfaat positif bagi suatu perusahaan. Seperti, mampu meningkatkan citra perusahaan dimata client, membuat presentasi produk dan jasa menjadi lebih interaktif dan persuasif, membuat presentasi  lebih muda dipahami, serta presentasi yang portable.
        Ada enam kriteria untuk menilai multimedia interaktif, yaitu : (1) Kriteria pertama adalah kemudahan navigasi, (2) Kriteria kedua adalah kandungan kognisi. (3) Kriteria ketiga adalah presentasi informasi, (4) Kriteria keempat adalah integrasi media, (5) Kriteria kelima adalah artistik dan estetika dan (6) Kriteria penilaian yang terakhir adalah fungsi secara keseluruhan.
proses terciptanya multimedia interaktif bisa kita lihat dari bagan yang saya gambarkan di bawah ini : 

 

Begitulah tentang sekelumit mengenai multimedia interaktif dimana sudah diperunakan oleh banyak instansi dan perusahaan untuk dapat mengembangkan usaha dan bisnisnya dan di lingkungan pendidikan bertujuan untuk dapat mengangkat derajat pendidikan di negara kita dengan mengikuti secara dinamis perkembangan jaman yang sudah serba digital dan canggih.

disadur dari berbagai referensi di BLOGGER 
admin: asep cahyadin 

Jumat, 14 September 2012

LANDASAN PEMBELAJARAN


1.      Komponen merupakan suatu bagian dari keseluruhan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling berkaitan yang membentuk suatu sistem. Menurut Prof Wina Sanjaya, sitem adalah suatu kesatuan komponen yang satu sama lain berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan secara optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Tiga hal yang menjadi karakteristik komponen dalam suatu sistem;
a.       Sistem memiliki tujuan yang berarti sistem memiliki arah yang ingin dicapai
b.      Sistem selalu mengandung proses, dalam pencapaian tujuan pasti dibutuhkan suatu proses. Proses disebut serangkain kegiatan, semakin komplek tujuan maka semakin rumit juga proses kegiatannya.
c.       Sistem memiliki berbagai komponen yang akan mendukungnya mencapai tujuan. Komponen-komponen tadi membent uk suatu kesatuan yang memiliki peran dan fungsi yang berbeda untuk menjalankan sistem tersebut.
Dari keterangan diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa sistem tidak akan berlangsung tanpa adanya dukungan dari komponen. Komponen memegang peranan penting dalam keberlangsungan suatu sistem, satu sama lainnya dari tiap komponen tersebut harus diberdayakan sesuai dengan fungsinya. Salah satu komponen tidak bekerja dengan baik maka akan merusak sistem secara keseluruhan. Keberhasilan suatu sistem adalah kebrhasilan memberdayakan komponen-kompenen, yang artinya apabila seluruh komponen yang membentuk sistem bekerja sesuai dengan fungsinya, maka dapat dipastikan tujuan yang telah ditentukan akan tercapai secara optimal.
2.      Bagan keterkaitan komponen-komponen                         
BAGAN KOMPONEN PROSES PEMBELAJARAN
Analisa dari bagan diatas bahwa suatu sistem adalah ketrkaitan antar komponen-komponen yang membentuknya. Sebagai suatu sistem proses pembelajaran terdiri dari beberapa komponen yang satu sama lainnya saling berinteraksi (saling mempengaruhi) dan berinterelasi (berhubungan satu sama lain), komponen-komponennya antara lain tujuan, materi pelajaran, metode atau strategi pembelajaran, media dan evaluasi. Dari komponen-komponen yang membentuk ada salah satu komponen yang dianggap paling penting dan nyawa dalam sistem tersebut yaitu tujuan. Tujuan diibaratkan jantung dimana manusia tidak bisa hidup kalau tidak memiliki jantung begitu juga dalam sistem proses pembelajaran, tujuan adalah komponen yang pertama dan paling utama. Komponen berikutnya digambarkan oleh isi materi, maksudnya adalah proses dari kegiatan sistem tersebut. Komponen ketiga digambarkan oleh metode komponen ini memiliki fungsi sebagai pendukung dari proses, artinya bahwa proses akan berhasil manakala metode yang diterapkan tepat dan ini akan berimbas pada tujuan yang diharapkan. Kemudian komponen berikutnya alat dan sumber atau media  komponen ini mempunyai fungsi sebagai pendukung proses dengan memanfaatkan hasil-hasil teknologi untuk diterapkan dalam proses pembelajaran. Yang terakhir adalah evaluasi yaitu untuk mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan maka komponen evaluasilah perannya. Melalui evaluasi kita dapat melihat kekurangan dan kelebihannya dalam pemanfaatan berbagai komponen sistem pembelajaran.
3.      Guru dalam suatu proses pembelajaran memiliki peran yang sangat strategis dan penting sekali. Dalam proses pembelajaran guru tidak hanya berperan sebagi model tatapi juga sebagai pengelola pembelajaran. Efektifitas proses pembelajaran terletak pada kinerja guru, oleh karenanya keberhasilan suatu proses pembelajaran ditentukan oleh kualitas dan kemampuan guru. Dalam menghadapi dan melaksankan proses pembelajaran seorang guru diharuskan memahami sebuah pnedekatan sistem. Proses pembelajaran adalah sebuah sitem yang didalamnya ada kegiatan bertujuan yaitu membelajarkan siswa. Proses pembelajaran adalah suatu rangkaian kegiatan yang melibatkan siswa. Melalui  pendekatan sistem banyak manfaat yang didapatkan oleh guru, dengan pemahaman sistem minimal guru akan memahami teentang tujuan pembelajaran atau hasil yang diharapkan, proses kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan, pemanfaatan setiap komponen dalam setiap kegiatan untuk mencapai tujuan dan bagaimana mengetahui keberhasilan pencapaian tersebut. Proses perencanaan yang sistematis dalam proses pembelajaran mempunyai beberapa keuntungan diantaranya ;
a.       Melalui sistem perencanaan yang matang, guru akan terhindar dari keberhasilan yang untung-untungan, dengan demikian pendekatan sistem memiliki daya ramal yang kuat tentang keberhasilan suatu proses pembelajaran, karena memang perencanaan disusun untuk mencapai hasil yang optimal.
b.      Malalui sistem perencanaan yang sistematis, setiap guru dapat menggambarkan berbagai hambatan yang mungkin akan dihadapi sehingga dapat menentukan berbagai strategi yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
c.       Melalui sistem perencanaan, guru dapat menentukan berbagai langkah dalam memanfaatkan berbagai sumber dan fasilitas yang ada untuk ketercapaian tujuan.
4.      Beberapa variabel-variabel yang mempengaruhi sistem pembelajaran diantaranya faktor guru, faktor siswa, sarana, alat dan media yang tersedia serta faktor lingkungan. Berikut akan diuraikan secara singkat ;
a.       Faktor guru
Guru adalah salah satu komponen yang sangat menentukan dalam implementasi suatu strategi pembelajaran. Guru mempunya peran sentral dalam manejerial atau pengelolaaan proses pembelajaran, berjalan atau tidaknya kegiatan pembelajran ditentukan oleh guru itu sendiri.
b.      Faktor siswa.
Siswa adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya. Sebagai objek dalam proses pembelajaran peran siswa perlu diketahui ciri dan karakteristiknya. Tidak semua siswa memiliki pengetahuan, kepribadian, kecerdasan yang baik. Antara satu dan lainnya memiliki kemampuan yang berbeda-beda, perlunya informasi tentang siswa tersebut adalah hal penting untuk terjadinya interaksi dan proses pembelajaran.
c.       Faktor Sarana dan Prasarana
Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap kelangsungan proses pembelajaran misalnya, media pembelajaran, alat-alat pelajaran, perlengkapan sekolah, dan lain-lain. Sedangkan prasarana adalah sgala sesuatu yang secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran. Kedua faktor tersebut dapat mempengaruhi sistem pembelaran melalui dukungan alat dan media yang menjadikan proses pembelajaran dapat lebih mudah, effektif dan effisien untuk dilaksanakan.
d.      Faktor Lingkungan
Lingkungan adalah tempat dimana kita berada melakukan suatu aktifitas-aktifitas hidup. Dalam dimensi system pembelajaran lingkungan adalah salah satu factor penting. Dilihat dari dimensi lingkungan ada dua faktor yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran, yaitu factor organisasi kelas dan faktor social psikologis.  Faktor organisasi kelas didalamnya meliputi jumlah siswa dalam satu kelas dipandang sebagai aspek penting yang bisa memengaruhi proses pembelajaran. Sedangkan faktor iklim sosial psikologis merupakan keharmonisan hubungan antara orang yang terlibat dalam proses pembelajaran. Iklim sosial ini dapat terjadi secara internal dan eksternal
5.      Pentingnya pendekatan sistem untuk meningkatkan kualitas pembelajaran!
Sistem bermanfaat untuk merancang atau merencanakan suatu proses pembelajaran. Suatu proses pembelajaran bisa dikatakan berhasil di lihat dari pencapaian tujuan yang dicapai apabila tercapai maka terdapat kualitas pembelajaran didalamnya. Suatu sistem merupakan proses untuk mencapai tujuan melalui pemberdayaan komponen-komponen yang membentuknya, maka sistem sangat erat kaitannya dengan perencanaan. Perencanan yang matang merupakan bagian dari proses pengambilan keputusan untuk mendapatkan tujuan yang diharapkan. Oleh karenanya, proses berpikir dengan pendekatan sistem memiliki daya ramal yang akurat akan keberhasilan suatu proses. Kualitas pembelajaran dapat dicapai tatkala tujuan dari pembelajaran tercapai, tujuan bisa di dapatken ketika kita merencanakan dengan matang melalui pendekatan sistem. Maka hal ini bisa membuktikan bahwa dengan pendekatan sistem kita bisa mendapatkan kualitas pembelajaran yang dilihat dari tujuan yang telah dicapai.

Soal Bagian  B   
1.      a. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan (approach) merupakan titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadinya proses yang sifatnya masih umum. Ada dua pendekatan yaitu pendekatan yang berpusat pada guru ( teachers-centered approach) dan pendekatan yang berpusat pada siswa  (student -centered approach). Pendekatan merupakan sumber ketika kita merencanakan strategi dan metode pembelajaran
b. Strategi Pembelajaran
Istilah strategi pada mulanya berasal dari dunia militer yang diartikan sebagai cara menggunakan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan peperangan. Dalam dunia Pendidikan strategi pembelajaran dipergunkan untuk perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidika tertentu. Dua hal dari strategi pembelajaran, pertama strategiu adalah merupakan rencana tindakan proses pembelajaran kedua strategi merupakan rencana untuk pencapaian tujuan tertentu.
c.       Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah upaya untuk mengimpelementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode merupakan suatu cara yang dapat digunakan untuk melaksanak strategi. Sehabat-hebatnya strategi yang diterapkan apabila tanpa metode yang tepat tidak akan mencapai tujuan yang diharapkan, maka dapat dikatakan bahwa metode adalah suatu alat dalam menjalankan strategi.
d.      Teknik dan Taktik
Membicarakan metode pembelajaran berarti tidak akan lepas dari teknik dan taktik pembelajaran. Teknik dan taktik pembelajaran merupakan penjabaran dari metode pembelajaran. Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode. Sedangkan taktik adalah gaya seseorang dalam melaksankan suatu teknik atau metode tertentu. Teknik diterapkan manakala situasi dan kondisi yang dihadapi, sedangkan taktik adalah gaya, pembawaan dari individu itu sendiri.
2.      Langkah-langkah strategi ekspositori dan inkuiri
a.       Strategi Ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Strategi pembelajaran ini menekankan kepada proses bertutur bahwa dalam strategi ini peran siswa menyimak untuk menguasai materi pelajaran yang disampaikan guru. Langkah-langkah yang harus dilakukan diantaranya :
1.      Persiapan (preparation), dalam tahap pertama yaitu mempersiapkan siswa untuk siap menerima pelajaran. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tahap persiapan
-          Berikan sugesti yang positif dan hindari sugesti yang negative, dalam hal ini guru merangsang dan mendorong siswa untuk siap mengahadapi materi yang akan dipelajari meski sesulit apapun.
-          Mulaialah dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai,  artinya bahwa tujuan apa yang akan didapat oleh para siswa setelah mempelajari materi yang akan diberikan dengan maksud untuk memberikan pemahaman kepada siswa apa yang harus mereka kuasai dalam menerima materi yang diajarkan.
-          Bukalah file dalam otak siswa, maksudnya kita bisa mengungkapkan materi yang akan disampaikan dengan pengetahuan yang telah ada disiswa dengan cara menghubungkan dengan materi-materi yang dipelajari sebelumnya yang berhubungan dengan materi yang akan dibahas.
2.      Penyajian (presentation) adalah langkah penyamapaian materi pelajaran sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan. Untuk lebih mengefektifkan langkah ini harus meperhatikan beberapa hal berikut :
-          Penggunaan bahasa artinya bahwa bahasa yang digunakan bersifat komunikatif dan mudah dipahami serta harus menyesuaikan dengan tingkat perkembangan audiens siswa maksudnya usia siswa.
-          Intonasi suara bahwa guru harus bisa mengatur nada suara ketika memberikan pelajaran dengan tujuan untuk mengontrol perhatian siswa sehingga tidak akan muah bosan.
-          Menjaga kontak mata dengan siswa adalah melakukan komunikasi penglihatan yang bisa membawa anak merasa dihargai dalam proses pembelajaran, mereka merasa dibawa dalam suasana pembelajaran tersebut.
-          Menggunakan joke-joke yang menyegarkan dengan canda riang membuat suasana pembelajaran tidak terlalu kaku, ini dilakukan untuk mengembalikan tingkat konsentrasi siswa pada pelajaran.
3.      Korelasi (correlation) langkah korelasi adalah langkah menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa atau dengan hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang telah dimilikinya.
4.      Menyimpulkan (generalization) adalah tahapan untuk memahami inti (core) dari materi pelajaran yang telah disajikan. Langkah ini bermaksud untuk meberikan pemahaman kepada siswa dan bisa menyimpulkan dan mengambil intisari dari proses penyajian pelajaran.
5.      Mengaplikasikan (application) adalah langkah unjuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak penjelasan dari guru. Dalam hal ini guru dapat mendapatkan informasi dari kegiatan tadi tentang sejauh mana siswa dapat menguasai dan memahami materi yang disampaikan.
b.      Strategi Inkuiri
Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkain kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Srategi pembelajaran inkuiri menekankan kepada proses mencari dan menemukan, materi pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran siswa siswa dalam strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri pelajaran , sedangkan guru memfasilitasi dan membimbing siswa untuk belajar. Langkah-langkah pelaksanaan strategi pembelajaran inkuiri :
1.      Orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsive. Diadalam langkah ini guru merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Langkah ini diperlukan untuk mengajak supaya siswa mempunyai kemauan untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah yang akan dipelajari.
2.      Merumuskan masalah adalah langkah yang menyajikan persoalan yang harus dijawab oleh siswa meskipun mengandung teka-teki yang cukup komplek.
3.      Merumuskan hipotesis,adalah langkah untuk memberikan keleluasaan siswa menjawab suatu permasalahan yang dikaji dengan jawaban sementara. Maka dari itu jawaban sementara itu harus diuji kebenarannya dengan kemampuan hipotesis yang rasional dan logis para siswa dapat mengembangkan potensi dirinya untuk mencari jawaban yang pasti dari masalah yang diberikan.
4.      Mengumpulkan data, langkah ini adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Tugas seorang guru dalam langkah ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan.
5.      Menguji hipotesis adalah salah satu langkah untuk proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data dan informasi yang diperoleh dari hasil pengumpulan data tersebut. Kebenaran hipotesis adalah kebenaran yang bukan berdasarkan argumentasi tetapi harus didukung dengan bukti-bukti atau data terkait yang dapat dipertanggungjawabkan.
6.      Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian dari hipotesis. Peran seorang guru untuk menuntun mendapatkan kesimpulan yang benar adalah dengan menunjukan data-data atau jawaban-jawaban yang relevan.
3.      Langkah pengunaan metode ceramah dan diskusi
a.       Metode Ceramah
Metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penutran secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok siswa. Ceramah adalah penuturan atau penerangan secara lisan oleh guru terhadap kelas. Alat interaksi yang terutama dalam hal ini adalah “berbicara". Dalam ceramahnya kemungkinan guru menyelipkan pertanyaan pertanyaan, akan tetapi kegiatan belajar siswa terutama mendengarkan dengan teliti dan mencatat pokok pokok penting, yang dikemukakan oleh guru; bukan menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam  metode ceramah diantaranya :
1.      Tahap persiapan , sebelum melaksanakan kegiatan guru merumuskan dahulu tujuan yang akan dicapainya. Berikutnya seorang guru menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan, tingkat penguasaan materi sangat berpengaruh sekali terhadap keberhasilan dari kegiatan ceramah untuk itu guru harus dapat menguasai materi yang akan disampaiakan. Untuk lebih membantu para guru hendaknya alat bantu dipersiapkan misalkan dengan media transfaransi atau media lainnya yang membantu penceramah dapat menyampaikan materinya.
2.      Tahap pelaksanaan, pada tahap ini ada tiga hal yang harus dilakukan, diantaranya ;
a.       Langkah pembukaan adalah awal memulai ceramah dimana kita harus bisa meyakinkan siswa memahami tujuan yang kan dicapai dalam proses pembelajaran tersebut, berikutnya lakukan kegiatan apersepsi yaitu menghubungkan materi yang dahulu dengan materi yang akan disampaikan .
b.       Langkah Penyajian yaitu tahap penyampaian materi pembelajaran dengan bertutur dalam tahap ini guru secara monologis satu arah menyampaiakan materi pembelajaran
c.       Langkah mengakhiri atau menutup ceramah langkah ini dilakukan untuk mengikat pemahaman siswa yang telah dimilki dari proses caeramah tadi.
b.      Metode diskusi
Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang mengahadapkan siswa pada suatu permasalahan. Metode diskusi merupakan suatu cara mengajar yang bercirikan oleh suatu keterikatan pada suatu topik atau pokok pertanyaan atau problem. Di mana para anggota diskusi dengan jujur berusaha mencapai atau memperoleh suatu keputusan atau pendapat yang disepakati bersama. Dalam metode diskusi guru dapat membimbing dan mendidik siswa untuk hidup dalam suasana yang penuh tanggung jawab, msetiap orang yang berbicara atau mengemukakan pendapat harus berdasarkan prinsip-prinsip tertentu yang dapat diperanggungjawabkan. Jadi bukan omong kosong, juga bukan untuk menghasut atau mengacau suasana. Menghormati pendapat orang lain, menerima pendapat yang enar dan menolak pendapatb yang salah adalah ciri dari metode yang dapat dighunakan untuk mendidik siswa berjiwa demokrasi dan melatih kemampuan berbicara siswa. Jenis-jenis diskusi diantaranya, diskusi kelas, diskusi kelompok kecil, simposium, dan diskusi panel. Langkah-langkah melaksanakan metode diskusi diantaranya :
1.      Langkah persiapan yaitu langkah awal dimana persiapan yang dilakukan harus memperhatikan perumusan tujuan yanga akan dicapai, jenis diskusi yang dapat dilaksanakan, menetapkan masalah yang akan dibahas dan menetapkan segala sesuatu yang  berhubungan dengan teknis kegiatan.
2.      Pelaksanaan diskusi kegiatan diskusi berlangsung yang harus diperhatikan oleh para guru diantaranya :
-          Memeriksa segala persiapan yang dianggap perlu dalam kelancaran diskusi
-          Memberikan pengarahan kepada siswa sebelum terjadinya proses diskusi
-          Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditatapkan
-          Memberikan kesempatan yang sama pada setiap kelompok untuk menyampaikan gagasan dan ide0idenya
-          Mengendalikan pembicaraan pada pokok-pokok yang akan dibahas
3.      Menutup diskusi, setelah diskusi berakhir adakan sebuah kesimpulan dari hasil diskusi tersebut dengan cara membuat pokok-pokok pembahasan yang didiskusikan. Me riview jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya.