Facebook

Selasa, 05 Maret 2013

Kedudukan Evaluasi Pembelajaran dalam Pendidikan


Kedudukan evaluasi dalam belajar dan pembelajaran sungguh sangat penting, dan bahkan dapat dipandang sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan keseluruhan proses belajar dan pembelajaran. Penting karena dengan evaluasi diketahui apakah belajar dan pembelajaran tersebut telah mencapai tujuan ataukah belum. Dengan evaluasi juga akan diketahui faktor-faktor apa saja yang menjadikan penyebab belajar dan pembelajaran tersebut berhasil dan faktor-faktor apa saja yang menjadikan penyebab belajar dan pembelajaran tidak atau belum berhasil. Tidak hanya itu, dengan evaluasi juga diketahui dimanakah letak kegagalan dan kesuksesan belajar dan pembelajaran. Padahal diketahuinya hal tersebut, akan dapat dijadikan sebagai titik tolak dalam mengadakan perbaikan belajar dan pembelajaran.
Pada proses pendidikan evaluasi dilakukan untuk mengetahui keefektifan pembelajaran dan pembentukan kompetensi yang dilakukan, serta untuk mengetahui apakah kompetensi dasar dan tujuan-tujuan yang telah dirumuskan dapat dicapai oleh peserta didik melalui pembelajaran.
Evaluasi pendidikan mencakup semua komponen, proses pelaksanaan dan produk pendidikan secara total, dan di dalamnya terakomodir tiga konsep, yaitu: memberikan pertimbangan ( judgement), nilai ( value ), dan arti ( worth ). Dengan demikian evaluasi pendidikan dapat berupa
1.     Evaluasi context / tujuan / kebijakan
2.     Evaluasi input, seperti  evaluasi tehadap peserta didik, pendidik, prasarana dan sarana,        kurikulum / program, serta input lingkungan
3.     Evaluasi proses, yaitu evaluasi yang dilakukan terhadap proses atau kegiatan pendidikan atau pembelajaran yang sedang berlansung.
4.     Evaluasi hasil / produk
5.     Evaluasi “outcomes” ( dampak)
Secara keseluruhan evaluasi pendidikan akan muncul pada :

1.  Awal kegiatan pendidikan.
Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesiapan  dan kemampuan peserta didik    sehingga memungkinkan tenaga pengajar menyusun rancangan pendidikan sesuai dengan peserta didik, dengan selalu berpijak pada kompetensi yang akan di capai.
2.  Pada saat proses pendidikan atau belajar mengajar sedang berlangsung.
Evaluasi ini dapat merupakan evaluasi proses pelaksanaan pembelajaran dan komponen pendidikan. Evaluasi proses di awali pada tahap pertama pembelajaran di laksanakan dan secara runtun sampai pada akhir pendidikan. Melalaui evaluasi proses akan tampak dengan jelas apakah rencana penddidikan yang telah di susun dapat dilaksanan dengan baik. Apakah langkah-langkah yang disusun terlaksana dengan baik?  Jika tidak faktor-faktor apakah yang menyebabkan nya. Untuk ini diperlukan evaluasi komponen-konponen pendidikan dan evaluasi mata pelajaran.
3. Pada akhir kegiatan pendidikan atau pembelajaran.
Kegiatan ini di maksusdkan untuk menentukan tingkat pencapaian peserta didik dalam belajar. Evluasi seperti ini dapat juga di lakukan pada akhir satuan mata  pelajaran.
Pembelajaran merupakan suatu system yang memiliki komponen yang saling berinteraksi, berinterelasi dan  berinterdependensi, salah satu komponenenya adalah evaluasi, dengan demikian evaluasi merupakan satu bagian yang tidak bisa dipisahkan dari proses pembelajaran dan ini menjadi bukti bahwa evaluasi mempunyai kedudukan dan peranan yang sangat penting terhadap pembelajarandan tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya
Dalam cakupan luasnya evaluasi pembelajaran memiliki kedudukan dalam proses pendidikan. Bahwa evaluasi merupakan umpan balik dalam proses pendidikan dengan mendapatkan segala informasi yang berhasil diperoleh selama proses pendidikan yang digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan, masukan dan transformasi yang ada dalam proses pendidikan itu sendiri. Kedudukan evaluasi dalam proses pendidikan bersifat intergatif, setiap ada proses pendidikan pasti ada evaluasi.

5 komentar: