Facebook

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 05 Juni 2013


EFFEKTIFITAS KEGIATAN INVENTARISIR TERHADAP PENINGKATAN MANAJEMEN SARANA PRASARANA
DI SDN BARUSARI IV


Diajukan Sebagai Bahan Penilaian Dalam Mata Kuliah
Manajemen Pendidikan Yang Diampu Oleh Dr. Maman …….., M.Pd




Oleh Kelompok 8 :
ASEP CAHYADIN, S.Pd








PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
PROGRAM PASCASARJANA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
GARUT
2013
BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Keberhasilan program pendidikan  melalui proses belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu di antaranya adalah tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai disertai pemanfaatan dan pengelolaan secara optimal. Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu sumber daya yang penting dan utama dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah, untuk itu perlu dilakukan peningkatan dalam pendayagunaan dan pengelolaannya, agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Dewasa ini masih sering ditemukan banyak sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki oleh sekolah yang diterima sebagai bantuan, baik dari pemerintah maupun masyarakat yang tidak optimal penggunaannya dan bahkantidak dapat lagi digunakan sesuai dengan fungsinya. Hal itu disebabkan antara lain oleh kurangnya kepedulian terhadap sarana dan prasarana yang dimiliki serta tidak adanya pengelolaan yang memadai.
Seiring dengan perubahan pola pemerintahan setelah diberlakukannya otonomi daerah, maka pola pendekatan manajemen sekolah saat ini berbeda pula dengan sebelumnya, yakni lebih bernuansa otonomi. Untuk mengoptimalkan penyediaan, pendayagunaan, perawatan dan pengendalian sarana dan prasarana pendidikan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan, diperlukan penyesuaian manajemen sarana dan prasarana.
Sekolah dituntut memiliki kemandirian untuk mengatur dan mengurus kepentingan sekolah menurut kebutuhan  dan kemampuan sendiri serta berdasarkan pada aspirasi dan partisipasi warga sekolah dengan tetap mengacu pada peraturan dan perundangan-undangan pendidikan nasional yang berlaku. Hal itu terutama ditujukan untuk meningkatkan mutu pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan, khususnya pada pendidikan dasar dan menengah.
Untuk mewujudkan dan mengatur hal tersebut, maka pemerintah melalui Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tetang Standar Nasional Pendidikan yang menyangkut  standar sarana dan prasarana pendidikan secara nasional pada Bab VII Pasal 42 dengan tegas disebutkan bahwa;
1.    Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
2.    Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa,  tempat berolah raga, tempat beribadah, tempat bermain, tempatbekreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pengelolaan sarana prasarana adalah, perencanaan kebutuhan, pengelolaan fasilitas, pemeliharaan, inventarisasi dan penghapusan fasilitas. Dari faktor tersebut permasalahan yang akan diulas dalam makalah ini adalah mengenai kegiatan pengelolaan inventarisasi. Pendekatan pemecahan masalah yang akan dibahas dengan cara studi kasus di SDN Barusari IV Kecamatan Pasirwangi Kabupaten Garut dengan mengambil judul “ EFFEKTIFITAS KEGIATAN INVENTARISIR TERHADAP PENINGKATAN PENGELOLAAN SARANA PRASARANA DI SDN BARUSARI IV”

B.   Perumusan Masalah
Dari uraian yang telah dipaparkan maka rumusan masalah yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
1.    Bagaimana efektifitas inventarisasi dalam meningkatkan pengelolaan sarana prasarana di SDN Barusari 3
2.     Bagaimana pengelolaan sarana prasaran di SDN Barusari 3

C.   Tujuan Pembuatan Masalah
Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah sebagi berikut :
1.    Ingin mengetahui bagaimana effektifitas inventarisir dalam meningkatkan pengelolaan sarana prasarana di SDN Barusari 3
2.    Ingin mengetahui bagaimana pengelolaan sarana prasaran di SDN Barusari IV.



















BAB II
INVENTARISASI SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN
PERSEKOLAHAN
A.  Pengertian Inventarisasi Sarana dan Sarana Pendidikan
Inventarisasi berasal dari kata “inventaris” (Latin = inventarium) yang berarti daftar barang-barang, bahan dan sebagainya. Inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan adalah pencatatan atau pendaftaran barang-barang milik sekolah ke dalam suatu daftar inventaris barang secara tertib dan teratur menurut ketentuan dan tata cara yang berlaku.
Barang inventaris sekolah adalah semua barang milik negara (yang dikuasai sekolah) baik yang diadakan/dibeli melalui dana dari pemerintah, DPP maupun diperoleh sebagai pertukaran, hadiah atau hibah serta hasil usaha pembuatan sendiri di sekolah guna menunjang kelancaran proses belajar mengajar.
Tiap sekolah wajib menyelenggarakan inventarisasi barang milik negara yang dikuasai/diurus oleh sekolah masing-masing secara teratur, tertib dan lengkap. Kepala sekolah melakukan dan bertanggung jawab atas terlaksananya inventarisasi fisik dan pengisian daftar inventaris barang milik negara yang ada di sekolahnya.

B. Tujuan Inventarisasi Sarana dan Sarana Pendidikan
Secara umum, inventarisasi dilakukan dalam rangka usaha penyempurnaan pengurusan dan pengawasan yang efektif terhadap sarana dan prasarana yang dimiliki oleh suatu sekolah. Secara khusus, inventarisasi dilakukan dengan tujuan-tujuan sebagai berikut:
1.    Untuk menjaga dan menciptakan tertib administrasi sarana dan prasarana yang dimiliki oleh suatu sekolah.
2.    Untuk menghemat keuangan sekolah baik dalam pengadaan maupun untuk pemeliharaan dan penghapusan sarana dan prasarana sekolah.
3.    Sebagai bahan atau pedomanuntuk menghitung kekayaan suatu sekolah dalam bentuk materil yang dapat dinilai dengan uang.
4.    Untuk memudahkan pengawasan dan pengendalian sarana dan prasarana yang dimiliki oleh suatu sekolah.

C.  Manfaat Inventarisasi Sarana dan Prasarana Pendidikan
Daftar inventarisasi barang yang disusun dalam suatu organisasi yang lengkap, teratur dan berkelanjutan dapat memberikan manfaat, yakni sebagai berikut:
1.    Menyediakan data dan informasidalam rangka menentukan kebutuhan dan menyusun rencana kebutuhan barang.
2.    Memberikan data dan informasi untuk dijadikan bahan/pedoman dalam pengarahan pengadaan barang.
3.    Memberikan data dan informasi untuk dijadikan bahan/pedoman dalam penyaluran barang.
4.    Memberikan data dan informasi dalam menentukan keadaan
barang ( tua, rusak, lebih) sebagai dasar untuk menetapkan penghapusannya.
5.    Memberikan data dan informasi dalam rangka memudahkan pengawasan dan pengendalian barang.

D. Pengadministrasian Barang Inventaris
Pelaksanaan kegiatan pengadministrasian barang inventaris dilakukan dalam Buku Induk Barang Inventaris, Buku Golongan Barang Inventaris, Buku Catatan Barang Non Inventaris, Daftar Laporan Triwulan, Mutasi Barang Inventaris, Daftar Rekap Barang Inventaris.
1.  Buku Induk Barang Inventarisadalah buku tempat mencatat semua barang inventaris milik negara dalam lingkungan sekolah menurut urutantanggal penerimaannya.
2.  Buku Golongan Barang Inventaris adalah buku pembantu tempat mencatat barang inventaris menurut golongan barang yang telah ditentukan.
3.  Buku Catatan Non Inventarisadalah buku tempat mencatat semua barang habis pakai, seperti; kapur, pensil, penghapus papan tulis, kertas ketik, tinta dan sejenisnya.
4.  Daftar Laporan Triwulan Mutasi Barang Inventaris adalah daftar tempat mencatat  jumlah bertambah dan atau berkurangnya barang inventaris sebagai akibat mutasi yang terjadi dalam triwulan yang bersangkutan. Daftar ini tersusun menurut jenis barang pada masing-masing golongan inventaris.
5. Membuat Daftar Isian Inventaris, yaitu tempat-tempat mencatat semua barang inventaris menurut golongan barangnya.
6. Membuat Daftar Rekapitulasi
Barang Inventaris, yaitu merupakan daftar yang menunjukkan jumlah barang inventaris menurut keadaan padatanggal 1 April tahun yang lalu, mutasi barang yang terjadi selama setahun tersebut, dan keadaan barang inventaris pada  tanggal 1 April tahun anggaran berikutnya. Untuk Daftar Isian Inventaris dan Daftar Rekapitulasinya, sekolah wajib membuat dan mengisinya dalam rangkap 2 (dua) untuk disampaikan 1 set (asli) kepada unit kerja yang membawahinya dan 1 set (tembusan) untuk arsip sendiri.Selanjutnya, contoh-contoh format dari buku atau daftar yang disebutkan pada butir 1 s/d 6 di atas dapat dilihat pada Permen 20 tahun 2007.

E.  Klasifikasi dan Kode Barang Inventaris
Pada dasarnya maksud dan tujuan mengadakan penggolongan barang ialah agar terdapat cara yang cukup mudah dan efisien untuk mencatat dan sekaligus untuk mencari dan menemukan kembali barang tertentu, baik secara fisik maupun melalui daftar catatan ataupun di dalam ingatan orang. Sesuai dengan tujuan tersebut maka bentuk lambang, sandi atau kode yang dipergunakan sebagai pengganti nama atau uraian bagi tiap golongan, kelompok dan atau jenis barang haruslah bersifat  membantu/memudahkan penglihatan dan ingatan orang dalam mendapatkan kembali barang yang diinginkan.
Sandi atau kode yang dipergunakan melambangkan nama atau uraian kelompok/jenis barang adalah berbentuk angka bilangan (numerik) yang tersusun menurut pola tertentu, agar mudah diingat dan dikenali, serta memberi petunjuk mengenai formulir nama yang harus dipergunakan untuk tempat mencatat jenis barang tertentu.
Di samping itu pula, penyusunan angka nomor kode ini diusahakan agar memungkinkan dilakukan pengembangan, terutama oleh mereka yang secara langsung menangani pencatatan barang.  Untuk barang pada umumnya, nomor kode itu terdiri dari 7 (tujuh) buah angka yang tersusun menjaditiga dan empat angka, yang dipisahkan oleh sebuah tanda titik. Angka pertama dari susunan tiga di depan adalah untuk menyatakan jenis formulir yang digunakan. Dua angka berikutnya yakni yang berada sebelum tanda titik, merupakan sandi pokok untuk kelompok barang menurut ketentuan di dalam masing-masing formulir. Sebagai contoh secara berturut-turut disebutkan sebagai berikut:
110.0300 Tanah lapangan olah raga
110.0400 Tanah untuk jalan dan tempat parkir
110.0500 Tanah Pertanian
110.0600 Tanah Peternakan
110.0700 Tanah Perkebunan
110.0800 Tanah Kehutanan
110.0900 …………………
110.9900 Tanda untuk keperluan lain yang tersebut di atas.
Sebagaimana terlihat pada contoh-contoh sandi barang tak bergerak tersebut di atas, sandi atau kode barang inventaris Departemen Pendidikan Nasional seutuhnya terdiri dari angka bilangan 1 sampai 99 (numerik). Baik untuk barang tak bergerak maupun barang bergerak pada umumnya dipergunakan nomor kode yang terbentuk dari tujuh buah angka bilangan seperti itu. Ini berarti bahwa tiap kelompok dan sub kelompok menyediakan angka 1 sampai dengan 99 sehingga masing-masing dapat menyediakan 99 wadah untuk menampung spesifikasi yang
dipergunakan oleh kelompok atau sub kelompok yang bersangkutan. Begitu pula halnya dengan kode barang, nomor ini menyediakan pula wadah untuk spesifikasi jenis barang sebanyak 99 tempat. Sebagai contoh cara penggunaan angka-angka untuk nomor kode barang bergerak dapat dikemukakan sebagai berikut:
200.000  Sandi untuk kelompok barang-barang bergerak
210.000  Sandi untuk Alat-alat besar
220.000 Sandi untuk Peralatan Laboratorium, Peralatan Bengkel/ Workshop, Studio, Percetakan, Pabrik, dan Instalasi Pembangkit Tenaga Listrik.
221.000 Sandi untuk kelompok “besar”: Peralatan Laboratorium.
222.000 Sandi  untuk  kelompok “besar”: Peralatan Bengkel/Workshop.
224.0100 Sandi untuk sub kelompok: Alat penyusun uruf/setting (PHT), intertype, IBM, Kompugrafik.
224.0200 Sandi untuk kelompok Alat acuan/mesin foto copy.
224.0300 Sandi untuk sub kelompok Mesin Cetak.
224.0301 Sandi untuk jenis barang mesin cetak Letter Press.
224.0302 Sandi untuk mesin cetak Offset.
224.0303 Sandi untuk mesin cetak Fotografi.
Contoh-contoh tersebut di atas dikemukakan hanya untuk sekedar memberikan gambaran tentang azas dan tata kerja yang telah dipergunakan dalam penyusunan klasifikasi dan kode barang inventaris Departemen Pendidikan  Nasional berdasarkan jenis-jenis formulir inventarisasi yang telah ditentukan di dalam Buku Petunjuk Pelaksanaan Inventaris Departemen Pendidikan dan Kebudayaan mutakhir.
Dalam prakteknya barang yang dilaporkan tidaklah sampai serinci itu, tetapi mungkin hanya sampai pada penyebutan nama sub kelompok barangnya saja, seperti misalnya mengenai peralatan percetakan hanya disebutkan alat penyusun huruf, alat penyusun pola cetak, mesin cetak, alat pelipat kertas, alat pemotong kertas dan sebagainya. Jadi nomor kodenya hanya 224.0100, 224.0200, 224.0300, dan seterusnya. Tambahan dua buah angka 0 di belakang disediakan, selain untuk spesifikasi lanjutan yang bersangkutan, pula untuk keperluan persiapan komputerisasi pengolahan data di kemudian hari.
Ada baiknya diberikan pula di sini contoh suatu spesifikasi barang dari sub kelompok tertentu. Misalnya sub kelompok Alat Pengangkutan:
250.0000  Sandi untuk kelompok alat pengangkutan
250.0300 Sandi untuk sub kelompok alat angkutan darat bermotor
250.0301  Sandi untuk sepeda motor/scoter
250.0302 Sandi untuk bemo, helicak dan lain-lain yang beroda tiga
250.0303 Jeep
250.0304 Sedan 
250.0305 Station Wagon
250.0306  Bus, mini bus, suburband
250.0307 Pick up
250.0308 Truck
250.0309 Mobil Balap
250.0310  Kendaraan keliling untuk pemeriksaan kesehatan/klinik
250.0311  Mobil unit perpustakaan keliling
250.0312  Mobil unit percetakan
250.0313  Mobil pemadam kebakaran
250.0399  Kendaraan darat bermotor lainnya
250.0400  Kendaraan angkutan air
250.0401  Perahu motor out board
250.0402  Perahu bermotor in board
250.0403 Speed boat
250.0404 Perahu layar
250.0405 Perahu dayung
250.0499  Kendaraan angkutan airlainnya
250.0500  Kendaraan angkutan udara
250.0599  Kendaraan angkutan udara lainnya.
Sebagai catatan bilamana jumlah jenis dari suatu sub kelompok barang dapat dikelompok-kelompok secara mudah dalam sub kelompok tertentu yang jumlahnya tidak lebih dari 9 (sembilan) sub-sub kelompok, maka angka ketiga sesudah tanda titik ditetapkan menjadi nomor kode bagi sub-sub kelompok barang tersebutDalam hal ini angka keempat sesudah tanda titik diperuntukkan  bagi nomor kode spesifikasi masing-masing barang dari/di dalam sub-sub kelompok yang bersangkutan.
Contoh:
230.0900 Perhiasan ruangan
230.0910 Lambang Negara/Instansi/Organisasi
230.0920 Bendera/Vandel
230.0930 Piala
230.0940 Piagam/Plakat
230.0950 Lukisan berbingkai
230.0960 Peta dinding/Globe
230.0970  Barang-barang seni kerajinan
230.0980 ………………………………
230.0990  Perhiasan ruangan lainnya
230.0910 Lambang negara/Instansi/Organisasi
230.0911  Bhineka Tunggal Ika
230.0912 KORPRI
230.0913  Tut Wuri Handayani
230.0914 Dharma Wanita
230.0915 Lambang Sekolah/Perguruan Tinggi
230.0916 …………………………………
230.0917 …………………………………
230.0918 …………………………………
230.0919 Lambang lainnya.

F. Pelaporan Inventarisasi
1.  Laporan triwulan mutasi barang inventaris
a)    Tiap sekolah dan unit pelaksana teknis wajib membuat daftar laporan triwulan mutasi barang  inventaris rangkap 2 (dua), untuk disampaikan 1 (satu) set (asli) kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat dan 1 set untuk arsip sendiri. Laporan tersebut harussudah disampaikan paling lambat 7 hari setelah berakhirnya triwulan tahun anggaran berjalan.
b)    Kantor  Dinas  Pendidikan Kabupaten/Kota membuat rekapitulasi laporan triwulan yang berasal dari sekolah/UPT/Dinas Pendidikan Kecamatan. Selanjutnya Kantor Depdik Kabupaten/Kotasendiri menyampaikan kepada Dinas Pendidikan Propinsi setempat u.p Kepala Bagian Perlengkapan. 
2.  Laporan tahunan inventaris
a)    Tiap sekolah wajib mengisi Daftar Isian Inventaris dan Rekapitulasi Barang Inventaris rangkap 2 (dua). Laporan Tahunan Inventaris (yang membuat Daftar Isian Inventaris dan Rekapitulasi Barang Inventaris) disampaikan 1 set (asli) kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat.
b)    Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota wajib mengisi Daftar Isian Inventaris dan Dafta Rekapitulasi Laporan Tahunan Inventaris yang berasal dari sekolah/UPT di lingkungannya. Laporan Tahunan Inventaris tersebut disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan




BAB III
HASIL OBSERVASI SARANA PRASARANA
DI SDN BARUSARI  IV

A. Sejarah Dan Identitas SD Negeri  Barusari IV
§  Sejarah SDN Barusari IV
Sebelum bernama  SDN Barusari IV, dulunya adalah bernama SDN Baruraden. SDN Baruraden tersebut di bangun oleh seorang Kepala Desa yang mendapat program inpres (instruksi Presiden) pada tahun 1982. Berdasarkan hasil musyawarah antara para aparat desa, tokoh masyarakat dan orang-orang yang peduli pada pendidikan disepakati untuk membangun sekolah tersebut di lokasi Kp. Baruraden.
Semenjak tahun 1983  SDN Baruraden digunakan dengan jumlah lokal baru tiga kelas. Dan sekarang sudah berjumlah 6 ruang kelas ditambah ruang lainnya.Sejak tahun 1999
Identitas SDN Barusari IV
SDN Barusari IV terletak di Kp. Barusari RT 01 RW 08 Desa Barusari Kecamatan Pasirwangi Kabupaten Garut Propinsi Jawa Barat. SDN Barusari IV  di bangun pada tahun 1982 dan telah direnovasi secara bertahap sampai sekarang. SDN Barusari IV   telah terakreditasi B. Dengan Visi nya yaitu SDN Barusari yang inovatif menghasilkan peserta didik yang berbudi, cerdas, dan mandiri, Adapun misinya adalah:
- Menciptakkan pembelajaran yang efektif dan inovatif dengan upaya meningkatkan kompetensi dalam metode dan strategi pembelajaran, peningkatan sistem administrasi pembelajaran dan peningkatan kompetensi pendidik dalam mengembangkan bahan ajar
SDN Barusari IV memiliki jumlah guru sebanyak 7 orang, sedangkan guru honorer berjumlah 5 orang, dengan komposisi guru laki-laki sejumlah 1 orang dan perempuan 6 orang. Hanya saja dengan keterbatasan personil di SDN Barusari IV ini belum mempunyai  tenaga tata usaha . Semua tenaga yang ada di sekolah ini melayani seluruh peserta didik yang berjumlah 204 orang dengan rincian sebagai berikut :
No.
Kelas
Jumlah siswa
Jumlah Seluruh
L
P
1
I
10
20
30
2
II
19
21
40
3
III
19
9
28
4
IV
23
27
50
5
V
16
13
29
6
VI
14
13
27
Jumlah
101
103
204

Seluruh siswa dalam tiap tingkatan dibagi kedalam 6 rombongan belajar. Proses pembelajaran semuanya berlangsung dari pukul 07.30 sampai dengan pukul 12.30, kecuali hari jum’at sampai pukul 11.00.


B. Sarana Dan Prasarana Di SDN Barusari IV
Seperti yang sudah dijelaskan di awal, bahwa sarana prasarana sangat menunjang keberhasilan dan kelancaran pelaksanaan proses belajar mengajar. SDN Barusari IV pun dalam menjalankan KBM sangat memperhatikan komponen ini. Hal ini memang terlihat dari segi ketersediaan dan penggunaan sarana dan prasaran yang tersedia di SDN Barusari IV.
Kondisi Lahan dan Prasarana di SDN Barusari IV. Prasarana merupakan hal-hal yang secara tidak langsung berkaitan dengan proses pembelajaran. Keberadaan prasarana ini memang tidak wajib, tapi menjadi pendukung dalam proses belajar mengajar. Berdiri diatas luas tanah 1400 m2, SDN Barusari IV sudah memiliki beberapa sarana yang menunjang untuk proses belajar mengajar. Adapun Prasarana dan penggunaan lahan yang ada di SDN Barusari IV bisa diihat dari tabel berikut :
A. Identitas Sekolah
Nama Sekolah
: SD NEGERI BARUSARI 4 PASIRWANGI
Alamat
: Kp. Baruraden
Kecamatan
: Pasirwangi
Status Sekolah
: Negeri
Status Mutu
: SPM
Waktu Penyelenggaraan
: Pagi
Kategori Sekolah
: SD Biasa
NPSN / NSS
: 20225699 / 101021103426
Kategori Wilayah
:  
Akreditasi
: B
Akses Internet
: Lainnya (ISP : Smart)
B. Data Prasarana
Presentase Kondisi Semua Prasarana
No
Nama Prasarana
Panjang (m)
Lebar (m)
1
Kelas 4
8
7
2
Kelas 5
8
7
3
Kelas 6
8
7
4
Rumah Guru
9
5
5
Ruang KS
8
2
6
Kelas 2
8
7
7
Kelas 1
8
7
8
Kelas 3
8
7
9
Gudang
3
2
10
Kamar mandi
3
2
C. Data Sarana
No
Jenis Sarana
Jumlah
1
Papan Tulis
2
2
Alat Peraga Pendidikan Agama
1
3
Kursi Guru
1
4
Kursi Siswa
50
5
Buku Pegangan Siswa IPA
60
6
Buku Pegangan Siswa PPKn
3
7
Lainnya
2
8
Buku Pegangan Siswa Muatan Lokal
18
9
Buku Pegangan Siswa Bahasa dan Sastra Indonesia
3
10
Papan Tulis
2
11
Kursi Siswa
40
12
Kursi Guru
1
13
Buku Pegangan Guru Pendidikan Jasmani
1
14
Buku Pegangan Siswa Muatan Lokal
15
15
Meja Guru
1
16
Buku Pegangan Siswa Pendidikan Jasmani
13
17
Buku Pegangan Siswa Pendidikan Agama
4
18
Lemari / Filling Cabinet
1
19
Buku Pegangan Guru IPS
1
20
Buku Pegangan Guru Matematika
1
21
Kursi Guru
1
22
Buku Pegangan Siswa Pendidikan Jasmani
10
23
Buku Pegangan Siswa Pendidikan Jasmani
18
24
Buku Pegangan Guru PPKn
1
25
Papan Tulis
2
26
Buku Pegangan Guru IPA
1
27
Buku Pegangan Siswa Bahasa dan Sastra Indonesia
17
28
Buku Pegangan Guru Pendidikan Agama
1
29
Papan Tulis
2
30
Buku Pegangan Guru IPS
1
31
Buku Pegangan Siswa Pendidikan Jasmani
17
32
Meja Guru
3
33
Buku Pegangan Siswa Pendidikan Agama
6
34
Buku Pegangan Siswa Bahasa dan Sastra Indonesia
3
35
Buku Pegangan Guru Pendidikan Agama
1
36
Buku Pegangan Siswa Pendidikan Jasmani
10
37
Lemari / Filling Cabinet
1
38
Buku Pegangan Siswa Matematika
7
39
Buku Pegangan Guru IPS
1
40
Alat Peraga Kerajinan Tengan dan Kesenian
1
41
Buku Pegangan Siswa PPKn
70
42
Buku Pegangan Guru Muatan Lokal
1
43
Lemari / Filling Cabinet
1
44
Buku Pegangan Guru PPKn
1
45
Buku Pegangan Siswa Matematika
16
46
Buku Pegangan Guru Bahasa dan Sastra Indonesia
1
47
Buku Pegangan Siswa Bahasa dan Sastra Indonesia
15
48
Buku Pegangan Guru Bahasa dan Sastra Indonesia
1
49
Buku Pegangan Siswa IPA
38
50
Buku Pegangan Siswa Matematika
10
51
Kursi Siswa
50
52
Buku Pegangan Guru Muatan Lokal
1
53
Buku Pegangan Guru PPKn
1
54
Buku Pegangan Siswa Muatan Lokal
9
55
Buku Pegangan Guru Pendidikan Jasmani
1
56
Kursi Guru
3
57
Buku Pegangan Guru PPKn
1
58
Buku Pegangan Guru Pendidikan Jasmani
1
59
Buku Pegangan Guru Pendidikan Agama
1
60
Buku Pegangan Guru Bahasa dan Sastra Indonesia
1
61
Buku Pegangan Siswa Bahasa dan Sastra Indonesia
17
62
Papan Tulis
3
63
Meja Guru
1
64
Buku Pegangan Siswa Matematika
15
65
Buku Pegangan Siswa IPS
15
66
Buku Pegangan Siswa IPA
75
67
Buku Pegangan Guru Matematika
1
68
Buku Pegangan Guru Pendidikan Seni
1
69
Alat Peraga Matematika
1
70
Buku Pegangan Guru Pendidikan Agama
1
71
Buku Pegangan Guru Pendidikan Seni
1
72
Buku Pegangan Guru Pendidikan Agama
1
73
Kursi Guru
1
74
Meja Siswa
17
75
Kursi Siswa
32
76
Lemari / Filling Cabinet
5
77
Buku Pegangan Guru Bahasa dan Sastra Indonesia
1
78
Meja Siswa
20
79
Buku Pegangan Guru Matematika
1
80
Buku Pegangan Siswa IPA
20
81
Lemari / Filling Cabinet
1
82
Buku Pegangan Guru Bahasa dan Sastra Indonesia
1
83
Buku Pegangan Siswa PPKn
1
84
Meja Guru
1
85
Alat Peraga IPS
1
86
Buku Pegangan Guru IPA
1
87
Buku Pegangan Siswa IPS
29
88
Buku Pegangan Guru Bahasa dan Sastra Indonesia
1
89
Kursi Siswa
33
90
Buku Pegangan Siswa PPKn
10
91
Buku Pegangan Siswa Muatan Lokal
10
92
Buku Pegangan Guru Matematika
1
93
Papan Tulis
2
94
Buku Pegangan Siswa IPS
3
95
Buku Pegangan Siswa IPS
37
96
Buku Pegangan Siswa Kompetensi Keahlian Kejuruan
19
97
Kursi Guru
2
98
Buku Pegangan Guru Matematika
1
99
Buku Pegangan Guru IPA
1
100
Buku Pegangan Guru Pendidikan Jasmani
1
101
Buku Pegangan Siswa Pendidikan Agama
23
102
Meja Guru
1
103
Lemari / Filling Cabinet
1
104
Buku Pegangan Guru IPS
1
105
Meja Siswa
16
106
Buku Pegangan Siswa PPKn
28
107
Buku Pegangan Siswa Kerajinan Tengan dan Kesenian
26
108
Buku Pegangan Guru IPA
1
109
Papan Tulis
2
110
Alat Peraga IPA
1
111
Buku Pegangan Siswa Matematika
16
112
Buku Pegangan Guru PPKn
1
113
Buku Pegangan Guru IPS
1
114
Kursi Guru
1
115
Buku Pegangan Siswa Pendidikan Seni
25
116
Buku Pegangan Guru Matematika
1
117
Buku Pegangan Siswa Muatan Lokal
30
118
Meja Siswa
25
119
Buku Pegangan Guru PPKn
1
120
Buku Pegangan Siswa Kerajinan Tengan dan Kesenian
31
121
Buku Pegangan Siswa IPA
30
122
Buku Pegangan Guru Muatan Lokal
0
123
Buku Pegangan Guru Muatan Lokal
1
124
Kursi Siswa
32
125
Lemari / Filling Cabinet
1
126
Buku Pegangan Siswa IPA
13
127
Meja Guru
1
128
Buku Pegangan Siswa Pendidikan Agama
19
129
Meja Siswa
28
130
Buku Pegangan Siswa Pendidikan Agama
15
131
Meja Guru
1
132
Buku Pegangan Guru Muatan Lokal
1
133
Buku Pegangan Guru Pendidikan Agama
1
134
Buku Pegangan Guru PPKn
1
135
Buku Pegangan Guru IPA
1
136
Buku Pegangan Siswa Matematika
0
137
Buku Pegangan Siswa PPKn
0
138
Buku Pegangan Guru IPS
1
139
Buku Pegangan Siswa IPS
12
140
Buku Pegangan Siswa IPS
0
141
Buku Pegangan Siswa Pendidikan Agama
14
142
Buku Pegangan Siswa Bahasa dan Sastra Indonesia
17
143
Buku Pegangan Guru Bahasa dan Sastra Indonesia
1
144
Meja Siswa
16
145
Buku Penunjang Kerajinan Tengan dan Kesenian
2
146
Buku Penunjang Matematika
2
147
Buku Penunjang IPA
2
148
Buku Penunjang IPS
2
149
Buku Penunjang Bahasa dan Sastra Indonesia
2
150
Buku Penunjang Bahasa dan Sastra Indonesia
2
151
Buku Penunjang Matematika
2
152
Buku Penunjang IPA
2
153
Buku Penunjang IPS
2
154
Buku Penunjang Kerajinan Tengan dan Kesenian
2
155
Buku Penunjang Bahasa dan Sastra Indonesia
2
156
Buku Penunjang Matematika
2
157
Buku Penunjang IPA
2
158
Buku Penunjang IPS
2
159
Buku Penunjang Kerajinan Tengan dan Kesenian
2
160
Lainnya
3
Total
1403
D. Data Rombongan Belajar (Rombel)
No
Nama Rombel
Tingkat

1
kelas 1

2
kelas 2

3
kelas 3

4
Kelas 4

5
Kelas 5

6
Kelas 6




No
Nama
Gelar

1
Sopia Meilani
-

2
Sri Komara Sari
S.Pd

3
Jubaedah
S.Pd.I

4
Eulis Yuliani
S.Pd

5
Masyiroh Nurlaela
S.Pd.I

6
Aceng Nuraen
-

7
Dewi Ratna
S.Pd.I








Jumlah PTK

L
P
Total

1
6
7



  

BAB IV
PEMBAHASAN

Secara garis besar kegiatan manajemen sarana prasarana di SDN Barusari IV telah mengikuti prosedur yang berlaku. Kegiatan-kegiatan dalam hal manajemen sarana prasarana telah ditempuh sesuai juklak dan juknis. Terlihat dari kondisi fisik sekolah meskipun sudah melewati kurun waktu yang lama tapi masih terlihat baik dan terawat.
Secara keseluruhan sarana yang ada di SDN Barusari IV  terawat dengan baik. Hal ini bisa terlihat dengan kondisi sekolah yang tidak dicurat coret dan bersih. Walaupun gedung ini dibangun sejak 31 tahun silam, namun masih terlihat kokoh, hal ini menandakan perawatan yang baik dari pihak lembaga. Selain itu renovasi juga berlangsung beberapa kali, sampai saat observasi berlangsung, renovasi baru selesai untuk tiga lokal kelas.
Menurut pengamatan kami, prasarana yang ada di SDN Barusari IV sudah lengkap, hal ini dibuktikan dengan terdapatnya beberapa prasarana seperti bangku, meja, papan tulis, dan alat-alat lain yang mendukung kerja seluruh warga sekolah.
Data yang kami temukan selama melakukan observasi bisa kami sampaikan.
Adapun sarana tersebut diantaranya :
§  Untuk meja dan kursi, setiap ruangan disesuaikan dengan jumlah peserta didik.
§  Peralatan pendidikan, untuk peralatan pendidikan diantaranya terdapat komputer sebanyak satu buah.
§  Media pendidikan, media pendidikan digunakan untuk memperlancar proses informasi dalam proses pembelajaran. Media yang digunakan diantaranya adalah white Board,  hampir di semua kelas yang terdapat di SDN Barusari 4. Karena keterbatasan anggaran penggunaan media elektronik di  lembaga  ini masih jauh dari harapan.
§  Bahan habis pakai, untuk bahan habis pakai ini memang tidak ada data yang akurat, namun untuk jenisnya yang terdapat di SDN  Barusari 4 adalah spidol, tinta, kertas dan lain sebagainya. Berhubung seluruh ruang kelas yang ada di SDN Barusari 4 ini telah menggunakan White Board¸ maka penggunaan spidol dan tinta menjadi anggaran yang ada dalam pengeluaran bulanan bagian sarana prasarana.
Proses manajerial yang berlangsung untuk sarana prasarana di SDN Barusari 4 ini meliputi pengadaan, perawatan, dan penghapusan. Untuk proses pengadaan, pihak lembaga membuat perencanaan setiap tahunnya. Sarana dan prasarana apa yang akan direncanakan untuk tahun bersangkutan. Rencana ini dimasukan kedalam penyusunan Rencana Kerja Anggaran Sekolah (RKAS) sesuai dengan analisis kebutuhan. Namun dalam pelaksanaannya pihak sekolah juga melihat kondisi keuangan yang ada, jika memungkinkan maka pihak sekolah bias merealisasikannya, sedangkan jika tidak memungkinkan maka rencana tersebut ditunda dan dipindahkan ke perencanaan tahun berikutnya.
Sedangkan untuk program perbaikan dan perawatan tidak jauh berbeda dengan pengadaan, perencanaan anggaran untuk ini dimasukan juga kedalam RKAS, terutama untuk perawatan sarana seperti pengecatan, perbaikan bangku atau juga perawatan prasarana seperti perawatan komputer.
Untuk program penghapusan, lembaga tidak begitu saja membuang atau menghapus barang-barang yang sudah rusak atau sudah tidak bisa terpakai. Berhubung status sekolah ini negeri, jadi seluruh aset termasuk barang-barang itu merupakan milik Negara, meskipun uangnya berasal dari dana swadaya masyarakat. Maka ketika terjadi kerusakan atau mau diadakan penghapusan maka barang-barang tersebut dikembalikan ke Negara. Pemerintah daerah, khususnya pemerintah kota, disini bertindak sebagai penerima barang, yang selanjutnya barang-barang tersebut dilelang oleh Negara dan hasilnya juga kembali ke Negara.
Sebagai Sekolah  yang ada pada tahap Standar Pelayanan Mutu SDN Barusari 4 secara garis besarnya sudah sesuai dengan standar nasional pendidikan. Hal ini di buktikan dengan adanya sarana prasarana yang menunjang siswa untuk dapat mengembangkan pembelajarannya dan keterampilan masing – masing individu. Kemampuan struktur manajerial sudah sangat baik dibuktikan dengan berfungsinya petugas sarana dan prasarana, terutama pada bidang inventaris, meskipun dalam beberapa hal masih memerlukan pembenahan seperti halnya rekapitulasi data prasarana yang akurat secara terpusat di bagian sarana prasarana.
Kesesuaian sarana dan prasarana dengan diperolehnya akreditasi B. Nilai yang diperoleh untuk standar sarana dan prasarana adalah sebesar 87,50. Hal ini menandakan sarana dan prasarana sudah sesuai dengan standar nasional pendidikan.
Jika dilihat dengan standar kurikulum dan juga kesesuaian antara kurikulum yang diterapkan dan kondisi sarana prasarana di SDN Barusari 4 maka sudah mencukupi standar minimum. Namun pihak sekolah juga terus mengadakan program peningkatan baik dalam pengadaan, perawatan dan juga penghapusan sarana dan prasarana yang tersedia dengan mengoptimalkan pada pencataatan inventarisasi sarana.
Dalam kegiatan manajemen inventarisir salah satu komponen dari manajemen sarana prasarana SDN Barusari 4 telah melaksanakannya secara tertib. Setiap barang, perangkat, sarana dan lain sebagainya tercatat dengan rapi. Tahapan-tahapan manajemen sarana prasarana telah ditempuh dengan baik, artinya mana barang yang harus dirawat, barang yang tidak terpakai atau dihapus dicatat melalui kegiatan inventarisir.
Setiap tahapan-tahapan manajemen sarana prasarana  intinya ada di inventarisir, maka seluruh barang yang ada akan terekam keberadannya. SDN Barusari 4 mengoptimalkan kegiatan manajemen sarana prasarana ini dengan baik khususnya dikegiatan inventarisir. Kegiatan inventarisir ini dipandang sangat efektif dalam meninjau keadaan sarana prasarana yang ada. Dari hasil observasi yang dilakukan maka kegiatan inventarisir sangat mendukung sekali dalam kegiatan pengeloalaan atau manajemen sarana prasaran di SDN Barusari 4.


















BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN





















DAFTAR PUSTAKA


Nasihin & Sururi (2009). Manajemen Pendidikan: Tim Dosen Administrasi UPI. Bandung,AlfabetaKencana Prenada Media Group.