Kedudukan evaluasi dalam belajar dan
pembelajaran sungguh sangat penting, dan bahkan dapat dipandang sebagai bagian
yang tak terpisahkan dengan keseluruhan proses belajar dan pembelajaran.
Penting karena dengan evaluasi diketahui apakah belajar dan pembelajaran
tersebut telah mencapai tujuan ataukah belum. Dengan evaluasi juga akan
diketahui faktor-faktor apa saja yang menjadikan penyebab belajar dan
pembelajaran tersebut berhasil dan faktor-faktor apa saja yang menjadikan
penyebab belajar dan pembelajaran tidak atau belum berhasil. Tidak hanya itu,
dengan evaluasi juga diketahui dimanakah letak kegagalan dan kesuksesan belajar
dan pembelajaran. Padahal diketahuinya hal tersebut, akan dapat dijadikan
sebagai titik tolak dalam mengadakan perbaikan belajar dan pembelajaran.
Pada proses pendidikan evaluasi dilakukan
untuk mengetahui keefektifan pembelajaran dan pembentukan kompetensi yang
dilakukan, serta untuk mengetahui apakah kompetensi dasar dan tujuan-tujuan
yang telah dirumuskan dapat dicapai oleh peserta didik melalui pembelajaran.
Evaluasi pendidikan mencakup semua komponen,
proses pelaksanaan dan produk pendidikan secara total, dan di dalamnya
terakomodir tiga konsep, yaitu: memberikan pertimbangan ( judgement), nilai ( value
), dan arti ( worth ). Dengan
demikian evaluasi pendidikan dapat berupa
1.
Evaluasi context / tujuan / kebijakan
2.
Evaluasi input, seperti evaluasi
tehadap peserta didik, pendidik, prasarana dan
sarana, kurikulum / program,
serta input lingkungan
3.
Evaluasi proses, yaitu evaluasi yang
dilakukan terhadap proses atau kegiatan pendidikan atau pembelajaran yang
sedang berlansung.
4.
Evaluasi hasil / produk
5.
Evaluasi “outcomes” ( dampak)
Secara
keseluruhan evaluasi pendidikan akan muncul pada :
1. Awal kegiatan pendidikan.
Evaluasi
ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesiapan dan kemampuan
peserta didik sehingga memungkinkan tenaga pengajar
menyusun rancangan pendidikan sesuai dengan peserta didik, dengan selalu
berpijak pada kompetensi yang akan di capai.
2. Pada saat proses
pendidikan atau belajar mengajar sedang berlangsung.
Evaluasi
ini dapat merupakan
evaluasi proses
pelaksanaan pembelajaran dan komponen pendidikan. Evaluasi proses di awali pada
tahap pertama pembelajaran di laksanakan dan secara runtun sampai pada akhir
pendidikan. Melalaui evaluasi proses akan tampak dengan jelas apakah rencana penddidikan
yang telah di susun dapat dilaksanan dengan baik. Apakah langkah-langkah yang
disusun terlaksana dengan baik? Jika tidak faktor-faktor apakah yang
menyebabkan nya. Untuk ini diperlukan evaluasi komponen-konponen pendidikan dan
evaluasi mata pelajaran.
3. Pada akhir kegiatan pendidikan atau
pembelajaran.
Kegiatan
ini di maksusdkan untuk menentukan tingkat pencapaian peserta didik dalam belajar.
Evluasi seperti ini dapat juga di lakukan pada akhir satuan
mata pelajaran.
Pembelajaran
merupakan suatu system yang memiliki komponen yang saling berinteraksi,
berinterelasi dan berinterdependensi,
salah satu komponenenya adalah evaluasi, dengan demikian evaluasi merupakan
satu bagian yang tidak bisa dipisahkan dari proses pembelajaran dan ini menjadi
bukti bahwa evaluasi mempunyai kedudukan dan peranan yang sangat penting
terhadap pembelajarandan tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya
Dalam cakupan luasnya evaluasi pembelajaran memiliki
kedudukan dalam proses pendidikan. Bahwa evaluasi merupakan umpan
balik dalam proses pendidikan dengan mendapatkan segala
informasi yang berhasil diperoleh selama proses pendidikan yang
digunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk perbaikan,
masukan dan transformasi yang ada dalam proses pendidikan itu sendiri. Kedudukan
evaluasi dalam proses pendidikan bersifat intergatif, setiap ada proses
pendidikan pasti ada evaluasi.