Facebook

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 12 Desember 2020

 

PGP-1-KABUPATEN GARUT-ASEP CAHYADIN-1.1-AKSI NYATA


Laporan Aksi Nyata
Mengenali Kesulitan belajar Anak Pada Kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (daring)

Oleh:

Asep Cahyadin, S.Pd.M.Pd
SDN 3 Karanganyar Kecamatan Leuwigoong
Calon Guru Penggerak Angkatan 1 Kabupaten Garut


Latar Belakang

Pandemi Covid-19 yang melanda Dunia di akhir tahun 2019 sampai saat sekarang sudah meluluh lantahkan tatanan kenormalan kehidupan manusia. Sejak bulan maret tahun 2020 Indonesia pun telah terpapar dan menyatakan perang melawan wabah virus ini. Sendi sendi kehidupan   masyarakat pun turut terganggu dengan adanaya wabah ini. Semua kalangan dan lapisan masyarakat terkena dampak dan harus beradaptasi dengan hal hal baru untuk bisa terhindar dari wabah virus covid-19 ini.

Dunia Pendidikan pun terkena dampak yang sangat dahsyat, segala kegiatan yang tadinya normal harus disiasati agar proses belajar mengajar terus berlangsung, dan anak anak pun terpenuhi haknya mendapatkan pengajaran. Kegiatan belajar pun dilakukan dengan Model Pembelajaran jarak jauh (PJJ). Baik menggunakan Model Pembelajaran Daring ataupun Luring. Dan dilakukan di rumah masing masing siswa baik secara individu maupun secara berkelompok.

Hal ini tentu saja menjadi tantangan baru bagi kita sebagai guru, yang tak kenal menyerah dengan keadaan. Revolusi indutri 4.0 mendorong para guru untuk meningkatkan kompetensi dan mengikuti arah zaman bergelut dengan teknologi. Disamping mendidik memberikan semangat dan dorongan para guru mempunyai peran yang sangat penting dalam berlangsungnya proses kegiatan belajar jarak jauh ini, karena ini adalah hal baru yang hars dilakukan dan menjadi bekal untuk kedepannya menjawab tantangan zaman dan tatangan situasi darurat seperti saat sekaran ini.

Beberapa survey dan informasi baik dari media cetak, digital dan elektronik menyebutkan bahwa motivasi dan semangat belajar anak pada saat pandemic ini mengalami penuruna yang cukup tajam, maka dari itu harus ada solusi dan langkah kongkrit dari kita  para guru untuk menjawab permasalahan ini. Peran orang tua sangat penting dalam mendampingi dan memberikan semangat bagi anak-anaknya selama belajar di rumah, untuk itu kolaborasi dan komunaksi yang kuat menjadi kunci bagi para guru dan orang tua berbagi peran dalam menjawab permasaahan yang muncul.

 Mengetahui hal hal yang terjadi pada murid terutama kesulitan yang dialami pada saat pembelajaran jarak jauh ini menjadi hal penting untuk melakukan langkah-langkah dan rencana tindak lanjut untuk membantu murid bisa lebih nyaman dalam mendapatkan pembelajaran. Pembelajaran jarak jauh mengharuskan para murid memiliki dan memahami penggunaan alat teknologi untui kegiatannya. Tentu saja hal ini juga berhubungan dengan keadaan sosial ekonomi yang dimiliki oleh setiap orang tua siswa. Pengadaan alat gawai/hp untuk kegiatan PJJ ini membutuhkan materi yang tidak sedikit, dan ini menjadi permasalahan selanjutnya yang harus diselesaikan dan mencari alternative soluis bagi para guru.

Deskripsi Aksi

            Atas dasar latar belakang yang telah dipaparkan  di atas dan berpedoman pada dasar-dasar pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara, bahwa pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya. Kodrat tersebut terdiri dari kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan “sifat” dan “bentuk” lingkungan di mana anak berada.

            Pada kegiatan aksi nyata ini saya ingin mengetahui kesulitan yang dialami para murid dalam melaksanakan kegiatan PJJ khususnya Mata Pelajaran PJOK, dengan cara wawancara dan melakukan kunjungan rumah. Dengan cara ini saya ingin mendapatkan jawaban dari para murid atas kesulitan yang dihadapinya dan tentunya menjadi bahan untuk mengambil langkah dan rencana selanjutnya untuk perbaikan. Disamping menjalin komunikasi yang tetap terjalin, juga memahami kesiapan dan semangat mereka dalam mengikuti kegiatan Pembelajaran jarak jauh khususnya mata pelajaran PJOK

            Tahapan-tahapan dalam melakukan aksi ini adalah sebagai berikut:

1.      Menyampaikan rencana aksi dan meminta ijin atasan serta meminta dukungan moral rekan sejawat

2.      Membuat format lembar kunjungan dan lembar wawancara dengan murid.

3.      Mensosialisasikan kepada siswa terkait rencana kunjungan lewat Grup whatsapp.

4.      Membuat jadwal kunjungan dan menyampaikannya kepada murid lewat Grup whatsapp

5.      Melakukan kegiatan aksi, berkunjung ke rumah tiap siswa sesuai dengan jadwal yang telah disampaikan

6.      Membuat laporan dalam bentuk artikel, menyampaikan hasil kepada atasan dan memaparkannya pada rekan sejawat

7.      Melakukan refleksi dan evaluasi

Kegiatan kunjungan rumah ini dilakukan kepada 19 orang murid kelas 6 SDN 3 Karanganyar Kecamatan Leuwigoong Kabupaten Garut. Jadwal kunjungan dimulai dari tanggal 9 – 21 November 2020, Alhamdulillah sesuai jadwal kegiatan dapat berlangsung dengan lancer sesuai jadwal.

 

Hasil

Sesuai dengan tujuan awal dari aksi nyata ini yaitu ingin mengetahui kesulitan belajar para murid didalam kegiatan PJJ khususnya pelajaran PJOK, dari kegiatan aksi nyata yang dilakukan mendapatkan informasi informasi yang dapat disimpulkan atas permasalahan yang dihadapi. Dengan mewawancara murid dan orang tuanya didapatkan hasil da nada hal poitif dari tanggapan orang tua yaitu dengan adanya kunjungan rumah ini mereka merasa senang, merasa diperhatikan, merasa terbantu, dan merasa mendapatkan pelayanan yang baik dari guru.

            Kemudian tujuan lainnya untuk mengetahui kesiapan siswa dalam menghadapi kegiatan PJJ ini yaitu berhubungan dengan kondisi sosial ekonomi dan lingkungan belajar siswa di rumah. Hal ini perlu dilakukan agar kita mengetahui kesiapan siswa apakah sudah memiliki alat gawai/hp untuk kegiatan PJJ ini, utuk selanjutnya kita bisa mengkelompokan murid mana yang sudah siap dan belum siap untuk mengikuti kegiatan PJJ dan bisa kita cari alternative solusinya supaya mereka dapat mengikuti kegiatan PJJ .

 

 Untuk mengetahui hal ini, saya melakukan pengamatan saat kunjungan. Hasilnya sebagai berikut:

Kondisi Sosial Ekonomi Murid:

Baik= 5 orang              Cukup= 6 orang           Kurang= 8 orang

Situasi belajar siswa dan daya dukung lingkungannya:

Baik= 11 orang              Cukup= 3 orang           Kurang= 5 orang

Siswa Merasa Kesulitan Mengikuti Kegiatan PJJ:

Ya= 8 orang               Tidak= 11 orang

 

Jika Ya, Kesulitan apa yang dialami:

Belum lancar menggunakan Tablet/HP= 3 orang      Belum Memiliki HP = 5 orang

 

 

Siswa lebih menyukai belajar secara:

Individu= 6 orang                    Kelompok= 13 orang

 

Siswa lebih mudah memahami materi apabila disajikan dalam bentuk:

Video= 12 orang            Audio= 0          Teks Bacaan= 2 orang             Gambar/slide= 5 orang

 

            Setelah melakukan kegiatan wawancara dan pengamatan , saya mendapatkan informasi lainnya dimana para murid berkeluh kesah ingin segera bersekolah tatap muka apalagi dalam kegiatan mata Pelajaran PJOK yang ingin secepatnya beraktivitas kembali. Mereka merindukan bermain , besenda gurau dengan teman-temannya, berkompetisi dilapangan seperti bermain bola dalam kegiatan materi belajar. Mereka merasa jenuh karena sudah terlalu lama belum merasakan lagi kegembiraanya dalam bermain disekolah. Hal ini tentu saja saya ingat pada filosfi bermain dalam pendidikan yang disampaikan oleh Ki Hajar dewantara bahwa Fitrah anak anak adalah bermain.  

 

Rencana Perbaikan

          Dari hasil wawancara dan pengamatan ada beberapa murid yang kesulitan sekali dalam mengikuti kegiatan PJJ ini dikarenakan tidak memiliki alat gawai/HP. Tentu saja ini harus segera diberikan solusinya, akhirnya saya membuat kelompok belajar sesuai dengan letak kedekatan rumah para murid supaya mereka dapat belajar bersama dan yang tidak memiliki alat dapat ikut kepada murid yang sudah memiliki alat gawai/hp. Dengan cara ini bisa meminimalisir para murid yang tidak dan belum memiliki HP/gawai untuk bisa mengikuti kegiatan PJJ. Disamping itu saya sampaikan kepada atasan supaya bisa menjadi bahan program sekolah untuk membantu para murid yag kesulitan terutama mereka yang belum memiliki alat gawai/HP.

 

 

 

Lampiran



Dokumentasi Kunjungan


Dokumentasi Wawancara



Demikian yang bisa saya sampaikan dalam kegiatan aksi nyata pertama di modul 1.1 ,terima kasih atas perhatiannya semoga bermanfaat bagi kita semua. saya membuka kritik dan saran untuk perbaikan kedepannya.


SALAM DAN BAHAGIA bagi kita semua

Garut 12 Desember 2020