Facebook

Jumat, 10 Agustus 2012

Filsafat Ilmu Pendidikan




PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
PROGRAM PASCASARJANA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN GARUT

UJIAN TENGAH SEMESTER
“FILSAFAT ILMU PENDIDIKAN”


NAMA : ASEP CAHYADIN, S.Pd
NIM   : 11868005

JAWABAN !

1.      Madzhab-madzhab Filsafat Pendidikan
a.      Madzhab Idealisme
Madzhab Idealisme memandang bahwa hakikat manusia adalah jiwa dan rohaninya yang disebut dengan “MIND”. Mind adalah wujud yang mampu menyadari dunianya bahkan sebagai pendorong dan penggerak tingkah laku manusia dan sebagai factor utama penggerak semua aktivitas manusia. Madzhab ini membuat sebuah dalil bahwa badan atau jasmani tanpa jiwa atau roh tidak memiliki apa-apa.
Implikasi dengan bidang pendidikan madzhab ini memandang bahwa pengetahuan yang diajarkan dalam pendidikakan atau disekolah harus bersifat intelektual. Seperti yang diyakinkan oleh penganut paha idealism yaitu Socrates, Plato dan Kant menyatakan bahwa pengetahuan yang terbaik adalah pengetahuan yang dikeluarkan dari dalam diri siswa, bukan sebaliknya yaitu dimasukan atau dijejalkan kedalam diri siswa. Artinya bahwa potensi terbesar dalam penggalian pengetahuan ada pada diri masing-masing individual peserta didik sehingga guru memandang anak sebagai tujuan bukan sebagai alat.
Implikasi Filsafat Pendidikan Idealisme lainnya adalah
1.      Tujuan Pendidikan bahwa pendidikan formal dan informal bertujuan membentuk karakter dan mengembangkan bakat atau kemampuan dasar serta kebaikan social
2.      Kedudukan siswa, bebas untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan dasarnya/bakatnya.
3.      Peranan Guru; bekerja sama dengan alam dalam proses pengembangan manusia terutama bertanggung jawab dalam menciptakan lingkungan pendidikan siswa.ifat
4.      Kurikulum pendidikan liberal/bebas untuk pengembangan kemampuan rasional , dan pendidikan praktis untuk memperoleh pekerjaan.
5.      Metode ; diutamakan metode dialektika tetapi metode yang lainpun dapat dimanfaatkan.
b.      Madzhab Realisme
Madzhab ini memandang bahwa realitas atau kenyataan secara dualitas atau dua perkara bahwa hakikatnya terdiri atas dunia fisik dan dunia rohani. Realisme membagi realitas menjadi dua bagian yaitu subjek yang menyadari dan mengetahui disatu pihak, dan dipihak lainnya adalah adanya realita diluar manusia yang dapat dijadikan sebagai objek pengetahuan manusia. Jadi dua sasaran yang menjadi objek kajian dan pemikiran madzhab realisme adalah manusia itu  sendiri  dan Tuhan sebagai penciptanya.
Implikasi kedalam dunia pendidikan yaitu :
1.      Tujuan Pendidikan adalah penyesuaian hidup dan tanggung jawab social.
2.      Kedudukan siswa; dalam hal pembelajaran mengetahui pengetahuan yang handal dapat dipercaya dalam hal disiplin.
3.      Peranan Guru ; harus menguasai pengetahuan terampil dlam teknik mengajar dan dengan keras menuntut prestasi dari siswa.
4.      Kurikulum yang dikembangkan adalah kurikulum komperhensif mencakup semua pengetahuan yang berguna, berisikan berisikan pengetahuan liberal dan praktis.
5.      Metode Belajar tergantung pada pengalaman baik langsung atau tidak . langsung metode penyampaian harus logis dan psikologis. Metode Conditioning (SR) merupakan metode utama bagi realism sebagai pengantut Behaviorisme.
c.       Madzhab Materliasme
Madzhab ini memandang bahwa hakikat segala sesuatu atau realitas adalah materi, bukan rohani, spiritual atau supernatural. Madzhab ini beranggapan bahwa segala sesuatu terdiri dari bagian-bagian yang tidak dapat dibagi-bagi(yang disebut atom). Atom itu bergerak, sehingga dengan demikian membentuk realitas pada panca indera kita dan madzhab ini memandang segala sesuatu pada perubahan gerak.
Implikasi pada Pendidikan :
1.      Tema ; bahwa manusia yang baik dan effisien dihasilkan dengan proses pendidikan t rkontrol secara ilmiah dan seksama.
2.      Tujuan Pendidikan; terjadinya perubahan tingkah laku, mempersiapkan manusia sesuai dengan kapasitasnya untuk tanggung jawab hidup social dan pribadi yang kompleks.
3.      Kurikulum ; isi pendidikan mencakup pendidikan yang dapat dipercaya(handal) dan diorganisasi , selalu berhubungan dengan sasaran perilaku.
4.      Metode yang diterapkan bahwa semua pelajaran dihasilkan dengn kondisionisasi(SR Conditioning) , Operant Conditioning, reinfocment, pelajaran berprogram dan kompetisi
5.      Kedudukan siswa; tidak ada kebebasan perilaku ditentukan oleh kekuatan luar, pelajaran sudah dirancang, siswa dipersiapkan untuk hidup mereka untuk belajar.
6.      Pernan Gru; memiliki kekuasaan untuk merancang dan mengontrol proses pendidikan , guru dapat mengukur kualitas dan karakter hasil belajar siswa.


d.      Madzhab Pragmatisme
Madzhab ini memandang bahwa manusia dapat mengetahui apa yang manusia alami . madzhab ini dipandang sebagai filsafat Amerika asli. Istilah pragmatisme berasal dari perkataan “Pragma” artinya praktik atau perbuatan maksud dari pengertiannya adalah bahwa makna segala sesuatu tergantung dari hubungannya dengan apa yang dpat dilakukan.
Implikasi pada Pendidikannya ;
1.      Tujuan pendidikan memberikan pengalamanuntuk hal-hal baru dalam hidup social dan pribadi
2.      Kedudukan siswa dipandang sebagai suatu organisme yang memiliki kemampuan yang luar biasa dan kompleks untuk tumbuh
3.      Kurikulum, berisi pengalaman teruji dan dapat diubah, menghilangkan pendidikan yang bersifat liberal dengan pendidikan praktis atau pendidikan jabatan
4.      Metode aktif yaitu Leraning by doing belajar sambil bekerja
5.      Peranan Guru ; mengawasi dan membimbing pengalaman belajar siswa tanpa mengganggu minat dan kebutuhannya
e.       Madzhab Eksistensialisme
Madzhab ini memfokuskan pada pengalaman-pengalaman individu yang menekankan pilihan kreatif, subjektivitas, pengalaman manusia, dan tindakan konkrit dari keberadaan manusia diatas sikap skema rasional untuk hakikat manusia atau realitas.
Implikasi pada Pendidikan ;
1.      Tujuan pendidikan member bekal pengalaman yang luas dan komprehensif pada semua bentuk kehidupan.
2.      Status siswa sebagai mahluk rasional dengan pilihan bebas dan tanggung jawab atas pilihannya
3.      Kurikulum diutamakan kurikulum liberal yang berlandaskan pada kebebasan manusia.
4.      Peranan Guru melindungi kebebasan akademik memungkinkan pada suatu saat guru yang akan menjadi murid.
5.      Metode yang digunakan tidak ada yang baku tetapi intinya harus merujuk pada cara untuk mencapai kebahagiaan dan karakter yang baik.
f.        Madzhab Progresivisme
Madzhab ini memandang bahwa pengetahuan yang benar dimasa kini kemungkinan tidak benar dimasa yang akan dating. Memandang bahwa pengetahuan itu dinamis sesuai dengan perkembangn jaman. Pada madzhab ini berkeyakinan bahwa pendidikan harus berpusat pada anak (child centered)
Implikasi pendidikannya :
1.      Tujuan pendidikannya membekali para siswa dengan strategi-strategi pemecahan masalah yang memungkinkan mereka mengatasi tantangan-tantangan baru dalam kehidupan.
2.      Kedudukan siswa sangat tinggi sebagai pusat proses belajar.
3.      Peranan Guru membimbing siswa dalam kegiatan pemecahan masalah dan kegiatan proyek
4.      Kurikulum disusun sekitar penglaman siswa baik pribadi maupun social.
5.      Metode yang digunakan adalah inkuiri dan problem solving.

2.      Bagaimana masa depan ilmu ?
Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang disusun secara sistematis dengan menggunakan metode-metode tertentu. Ilmu mempunyai masa depan yang dinamis artinya ilmu akan mengalami perubahan dan mengalami perkembangan bahkan akan tercipta penemuan-penemuan keilmuan yang baru. Sebagaimana kita ketahui bahwa pada jaman dahulu teknologi belum seperti pada saat ini. Perkembangan teknologi tidak dapat terbendung, dulu dan sekarang sangat berbeda, bahwa jaman manual sudah tergantikan dengan jamannya digital dan ini sebagai bukti bahwa ilmu akan selalu berubah. Ilmu dapat dimanfaatkan sebagai sarana atau alat dalam meningkatkan taraf hidup manusia dengan memperhatikan kodrat dan manfaat serta kelestarian dan keseimbangan alam
Peran Filsafat dalam menunjang perkembangan ilmu adalah mengawal perubahan-perubahan yang terjadi dalam keilmuan, memformulasikan makna dan nilai dengan cara yang dapat diterima akal. Menurut Titus (1959) tugas-tugas utama filsafat :
a.       Mendapatkan pandangan yang menyelurh
b.      Menemukan makna dan nilai-nilai dari segala sesuatu
c.       Menganalisis dan memadukan kritik terhadap konsep-konsep.

3.      1. Hubungan antara Pengetahuan dan Keyakinan
Pengetahuan dan keyakinan merupakan suatu sikap yang dimiliki manusia dalam menerjemahkan objk tertentu yang disadarinya dan berada disekitar lingkungannya dan yang pernah dialaminya. Dalam hal keyakinan objek yang disadari sebagai ada tidak perlu harus ada sebagaimana adanya contohnya ; kita berkeyakinan kalau Tuhn itu ada. Sebaliknya dalam hal pengetahuan objek yang disadarinya memang ada sebagaimana adanya.
Pengetahuan harus memiliki objek yang benar-benar nyata dan mengandung sebuah kebenaran. Pengetahuan tidak bisa salah dan keliru karena begitu suatu pengetahuan salah atau keliru maka ia tidak bisa lagi dianggap sebagai pengetahuan. Bagaimana pengetahuan tersebut bisa dianggap kebenarannya disinilah fungsinya keyakinan, ketika objek sudah mengandung kebenaran maka fungsi keyakinan untuk menajamkan sebagai pengetahuan.
      2.  Macam-macam Pengetahuan
a. Pengetahuan Wahyu
            Pengetahuan wahyu hanya diberikan kepada manusia pilihan, kebenarannya adalah mutlak dan abadi. Wahyu tersebut dtang langsung dari Tuhan dan dinamakan dengan Firman Tuhan. Pengetahuan wahyu bersifat eksternal yang artinya tidak melalui pemikiran sendiritetapi dating dari luar manusia
b. Pengetahuan Intuitif
Pengetahuan ini datang dari dalam manusia sendiri, dating secara tiba-tiba dalam kesadarannya. Pengetahuan intuitif adalah salah satu metode untuk memperoleh pengetahuan tidak berdasarkan penalaran rasio, pengalaman dan pengamatan indera, tetapi cukup dengan mengimajinasikan sesuatu, manusia dapat memperoleh kebenaran yang hakiki.
c.Pengetahuan Rasional
Merupakan pengetahuan yang diperoleh dengan latihan/rasio/akal semata tidak disertai observasi terhadap peristiwa-peristiwa factual. Ditunjukan dengan pemikiran abstrak dan penalaran yang menggunakan prinsip-prinsip logika formal dan matematika murni sebagai paradigm u
d.      Pengetahuan Empiris
Pengetahuan empiris didapatkan dari pengalaman-pengalaman yang dialami seseorang yang diperoleh dari bukti pengindraan, penglihatan, pendengaran dan sentuhan-sentuhan indera lainnya sehingga seseorang memiliki konsep.
e.       Pengetahuan Otoritas
Pengtahuan otoritas adalah pengetahuan yang didapatkan berdasarkan dari pakar atau dan kita mengakuinya karena dijamin pengetahuan tersebut datangnya dari ahli dibidangnya.

3.      Hubungan diantara macam pengetahuan tersebut adalah sama-sama sebagai sumber datangya pengetahuan, meskipun proses terciptanya pengetahuan tersebut berbeda-beda tetapi menjadi dasar-dasar bagi manusia untuk dijadikan pegangan dlam memperoleh pengetahuan.
4.      Perbedaan Filsafat Pengetahuan dengan Filsafat Ilmu Pengetahuan.
Obyek material (lapangan) Filsafat Ilmu bersifat universal(umum) yaitu segala sesuatu yang ada (realita) sedangkan obyek material Filsafat Ilmu Pengetahuan bersifat khusus dan empiris. Filsafat pengetahuan dilaksanakan dalam suasana pengetahuan yang menonjolkan daya sepekulasi, kritis dan pengawasan sedangkan Filsafat Ilmu Pengetahuan berdasarkan riset Trial dan eror.
5.      Manfaat mempelajari Filsafat Ilmu Pengetahuan
a.       Berguna untuk memuaskan keingintahuan individu yng sifatnya sederhana.
b.      Membantu individu untuk menemukan prinsip-prinsip yang benar yang sangat bermanfaat mengarakan hidup dan prilakunya.
c.       Dapat membantu memperdalam keyakinan hidup seseorang.

4.      Macam-macam teori kebenaran
1.      Teori Korespondensi
Teori ini menyatakan bahwa kebenaran adalah persesuaian antara fakta dan situasi nyata, jadi antara pernyataan dalam pikiran dengan situasi lingkungan terjadi keseimbangan/persesuaian.
2.      Teori Koherensi
Sebaliknya dari Teori Korespondensi teori ini menyatakan bahwa pendapat pikiran kita dengan pengetahuan yang telah dimiliki merupakan persesuaian yang harmonis.
3.      Teori Pragmatis
Menurut Teori ini kebenaran tidak bisa bersesuaian dengan kenyataan sebab kita hanya bisa mengetahui dari pengalaman kita saja.

5. Penjelasan!
1. Hakikat pengetahuan sains adalah suatu usaha untuk mengorganisasikan dan mensistematiskan “common sense” yaitu suatu pengetahuan yang berasal dari pengalaman dan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari yang dilanjutkan dengan suatu pemikiran yang cermat dan teliti dengan menguraikan berbagai metode yang biasa dilakukan dalam penelitian ilmiah.
2. Struktur Sains
a. Sains Kealaman diantaranya Astronomi, Fisika, Ilmu Bum, Ilmu Hayat
b. Sains Sosial yaitu, Sosiologi, Antropologi, Psikologi, Ekonomi.
     3. Objek pengetahuan sains adalah Dunia Fenomenal
     4. Cara memperoleh pengetahuan sains adalah dengan pendekat metode berdasarkan pengalaman dengan cara; observasi, eksperimen, survey, studi kasus dan lain sebaginya.
     5. Ukuran kebenaran sain bersifat relative artinya bahwa kebenaran yang didapatkan bisa diuji kembali oleh pengalaman berikutnya, yang kemungkinan diperbaharui, dan dapat saja ditolak apabila temuan baru yang didapatkan tidak sesuai dengan penemuan lamanya.

0 komentar:

Posting Komentar