1. Komponen merupakan suatu bagian dari keseluruhan
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling berkaitan yang membentuk
suatu sistem. Menurut Prof Wina Sanjaya, sitem adalah
suatu kesatuan komponen yang satu sama lain berkaitan dan saling berinteraksi
untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan secara optimal sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan. Tiga hal yang menjadi karakteristik komponen dalam suatu
sistem;
a.
Sistem memiliki tujuan
yang berarti sistem memiliki arah yang ingin dicapai
b.
Sistem selalu
mengandung proses, dalam pencapaian tujuan pasti dibutuhkan suatu proses.
Proses disebut serangkain kegiatan, semakin komplek tujuan maka semakin rumit
juga proses kegiatannya.
c.
Sistem memiliki
berbagai komponen yang akan mendukungnya mencapai tujuan. Komponen-komponen
tadi membent uk suatu kesatuan yang memiliki peran dan fungsi yang berbeda
untuk menjalankan sistem tersebut.
Dari keterangan diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa sistem tidak akan
berlangsung tanpa adanya dukungan dari komponen. Komponen memegang peranan
penting dalam keberlangsungan suatu sistem, satu sama lainnya dari tiap
komponen tersebut harus diberdayakan sesuai dengan fungsinya. Salah satu
komponen tidak bekerja dengan baik maka akan merusak sistem secara keseluruhan.
Keberhasilan suatu sistem adalah kebrhasilan memberdayakan komponen-kompenen,
yang artinya apabila seluruh komponen yang membentuk sistem bekerja sesuai
dengan fungsinya, maka dapat dipastikan tujuan yang telah ditentukan akan
tercapai secara optimal.
2.
Bagan keterkaitan
komponen-komponen
BAGAN KOMPONEN PROSES PEMBELAJARAN
BAGAN KOMPONEN PROSES PEMBELAJARAN
Analisa
dari bagan diatas bahwa suatu sistem adalah ketrkaitan antar komponen-komponen
yang membentuknya. Sebagai suatu sistem proses pembelajaran terdiri dari
beberapa komponen yang satu sama lainnya saling berinteraksi (saling
mempengaruhi) dan berinterelasi (berhubungan satu sama lain),
komponen-komponennya antara lain tujuan, materi pelajaran, metode atau strategi
pembelajaran, media dan evaluasi. Dari komponen-komponen yang membentuk ada
salah satu komponen yang dianggap paling penting dan nyawa dalam sistem
tersebut yaitu tujuan. Tujuan
diibaratkan jantung dimana manusia tidak bisa hidup kalau tidak memiliki
jantung begitu juga dalam sistem proses pembelajaran, tujuan adalah komponen
yang pertama dan paling utama. Komponen berikutnya digambarkan oleh isi materi,
maksudnya adalah proses dari kegiatan sistem tersebut. Komponen ketiga
digambarkan oleh metode komponen ini memiliki fungsi sebagai pendukung dari
proses, artinya bahwa proses akan berhasil manakala metode yang diterapkan
tepat dan ini akan berimbas pada tujuan yang diharapkan. Kemudian komponen
berikutnya alat dan sumber atau media
komponen ini mempunyai fungsi sebagai pendukung proses dengan
memanfaatkan hasil-hasil teknologi untuk diterapkan dalam proses pembelajaran.
Yang terakhir adalah evaluasi yaitu untuk mengetahui keberhasilan pencapaian
tujuan maka komponen evaluasilah perannya. Melalui evaluasi kita dapat melihat
kekurangan dan kelebihannya dalam pemanfaatan berbagai komponen sistem
pembelajaran.
3. Guru
dalam suatu proses pembelajaran memiliki peran yang sangat strategis dan
penting sekali. Dalam proses pembelajaran guru tidak hanya berperan sebagi
model tatapi juga sebagai pengelola pembelajaran. Efektifitas proses
pembelajaran terletak pada kinerja guru, oleh karenanya keberhasilan suatu
proses pembelajaran ditentukan oleh kualitas dan kemampuan guru. Dalam
menghadapi dan melaksankan proses pembelajaran seorang guru diharuskan memahami
sebuah pnedekatan sistem. Proses pembelajaran adalah sebuah sitem yang
didalamnya ada kegiatan bertujuan yaitu membelajarkan siswa. Proses
pembelajaran adalah suatu rangkaian kegiatan yang melibatkan siswa.
Melalui pendekatan sistem banyak manfaat
yang didapatkan oleh guru, dengan pemahaman sistem minimal guru akan memahami
teentang tujuan pembelajaran atau hasil yang diharapkan, proses kegiatan
pembelajaran yang harus dilakukan, pemanfaatan setiap komponen dalam setiap
kegiatan untuk mencapai tujuan dan bagaimana mengetahui keberhasilan pencapaian
tersebut. Proses perencanaan yang sistematis dalam proses pembelajaran
mempunyai beberapa keuntungan diantaranya ;
a. Melalui
sistem perencanaan yang matang, guru akan terhindar dari keberhasilan yang
untung-untungan, dengan demikian pendekatan sistem memiliki daya ramal yang
kuat tentang keberhasilan suatu proses pembelajaran, karena memang perencanaan
disusun untuk mencapai hasil yang optimal.
b. Malalui
sistem perencanaan yang sistematis, setiap guru dapat menggambarkan berbagai
hambatan yang mungkin akan dihadapi sehingga dapat menentukan berbagai strategi
yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
c. Melalui
sistem perencanaan, guru dapat menentukan berbagai langkah dalam memanfaatkan
berbagai sumber dan fasilitas yang ada untuk ketercapaian tujuan.
4. Beberapa
variabel-variabel yang mempengaruhi sistem pembelajaran diantaranya faktor
guru, faktor siswa, sarana, alat dan media yang tersedia serta faktor lingkungan.
Berikut akan diuraikan secara singkat ;
a. Faktor
guru
Guru
adalah salah satu komponen yang sangat menentukan dalam implementasi suatu
strategi pembelajaran. Guru mempunya peran sentral dalam manejerial atau
pengelolaaan proses pembelajaran, berjalan atau tidaknya kegiatan pembelajran
ditentukan oleh guru itu sendiri.
b. Faktor
siswa.
Siswa
adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya.
Sebagai objek dalam proses pembelajaran peran siswa perlu diketahui ciri dan karakteristiknya.
Tidak semua siswa memiliki pengetahuan, kepribadian, kecerdasan yang baik.
Antara satu dan lainnya memiliki kemampuan yang berbeda-beda, perlunya
informasi tentang siswa tersebut adalah hal penting untuk terjadinya interaksi
dan proses pembelajaran.
c. Faktor
Sarana dan Prasarana
Sarana
adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap kelangsungan
proses pembelajaran misalnya, media pembelajaran, alat-alat pelajaran,
perlengkapan sekolah, dan lain-lain. Sedangkan prasarana adalah sgala sesuatu
yang secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran.
Kedua faktor tersebut dapat mempengaruhi sistem pembelaran melalui dukungan
alat dan media yang menjadikan proses pembelajaran dapat lebih mudah, effektif
dan effisien untuk dilaksanakan.
d. Faktor
Lingkungan
Lingkungan adalah tempat dimana kita berada melakukan
suatu aktifitas-aktifitas hidup. Dalam dimensi system pembelajaran lingkungan
adalah salah satu factor penting. Dilihat dari dimensi lingkungan ada dua
faktor yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran, yaitu factor organisasi kelas dan faktor social psikologis. Faktor organisasi kelas
didalamnya meliputi jumlah siswa dalam satu kelas dipandang sebagai aspek
penting yang bisa memengaruhi proses pembelajaran. Sedangkan faktor iklim
sosial psikologis merupakan keharmonisan hubungan antara orang yang terlibat
dalam proses pembelajaran. Iklim sosial ini dapat terjadi secara internal dan
eksternal
5. Pentingnya
pendekatan sistem untuk meningkatkan kualitas pembelajaran!
Sistem bermanfaat untuk
merancang atau merencanakan suatu proses pembelajaran. Suatu proses
pembelajaran bisa dikatakan berhasil di lihat dari pencapaian tujuan yang
dicapai apabila tercapai maka terdapat kualitas pembelajaran didalamnya. Suatu
sistem merupakan proses untuk mencapai tujuan melalui pemberdayaan
komponen-komponen yang membentuknya, maka sistem sangat erat kaitannya dengan
perencanaan. Perencanan yang matang merupakan bagian dari proses pengambilan
keputusan untuk mendapatkan tujuan yang diharapkan. Oleh karenanya, proses
berpikir dengan pendekatan sistem memiliki daya ramal yang akurat akan keberhasilan
suatu proses. Kualitas pembelajaran dapat dicapai tatkala tujuan dari
pembelajaran tercapai, tujuan bisa di dapatken ketika kita merencanakan dengan
matang melalui pendekatan sistem. Maka hal ini bisa membuktikan bahwa dengan
pendekatan sistem kita bisa mendapatkan kualitas pembelajaran yang dilihat dari
tujuan yang telah dicapai.
Soal
Bagian B
1.
a.
Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan
(approach) merupakan titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadinya
proses yang sifatnya masih umum. Ada dua pendekatan yaitu pendekatan yang
berpusat pada guru ( teachers-centered
approach) dan pendekatan yang berpusat pada siswa (student
-centered approach). Pendekatan merupakan sumber ketika kita merencanakan
strategi dan metode pembelajaran
b. Strategi
Pembelajaran
Istilah strategi pada
mulanya berasal dari dunia militer yang diartikan sebagai cara menggunakan
seluruh kekuatan militer untuk memenangkan peperangan. Dalam dunia Pendidikan
strategi pembelajaran dipergunkan untuk perencanaan yang berisi tentang
rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidika tertentu. Dua
hal dari strategi pembelajaran, pertama
strategiu adalah merupakan rencana tindakan proses pembelajaran kedua strategi merupakan rencana untuk
pencapaian tujuan tertentu.
c.
Metode Pembelajaran
Metode
pembelajaran adalah upaya untuk mengimpelementasikan rencana yang sudah disusun
dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.
Metode merupakan suatu cara yang dapat digunakan untuk melaksanak strategi.
Sehabat-hebatnya strategi yang diterapkan apabila tanpa metode yang tepat tidak
akan mencapai tujuan yang diharapkan, maka dapat dikatakan bahwa metode adalah
suatu alat dalam menjalankan strategi.
d.
Teknik dan Taktik
Membicarakan
metode pembelajaran berarti tidak akan lepas dari teknik dan taktik
pembelajaran. Teknik dan taktik pembelajaran merupakan penjabaran dari metode
pembelajaran. Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka
mengimplementasikan suatu metode. Sedangkan taktik adalah gaya seseorang dalam
melaksankan suatu teknik atau metode tertentu. Teknik diterapkan manakala
situasi dan kondisi yang dihadapi, sedangkan taktik adalah gaya, pembawaan dari
individu itu sendiri.
2. Langkah-langkah strategi ekspositori dan inkuiri
a.
Strategi
Ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran
yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang
guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi
pelajaran secara optimal.
Strategi pembelajaran ini menekankan kepada proses bertutur bahwa dalam
strategi ini peran siswa menyimak untuk menguasai materi pelajaran yang
disampaikan guru. Langkah-langkah yang harus dilakukan diantaranya :
1.
Persiapan
(preparation), dalam tahap pertama yaitu mempersiapkan siswa untuk siap
menerima pelajaran. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tahap persiapan
-
Berikan
sugesti yang positif dan hindari sugesti yang negative, dalam hal ini guru
merangsang dan mendorong siswa untuk siap mengahadapi materi yang akan
dipelajari meski sesulit apapun.
-
Mulaialah
dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai,
artinya bahwa tujuan apa yang akan didapat oleh para siswa setelah
mempelajari materi yang akan diberikan dengan maksud untuk memberikan pemahaman
kepada siswa apa yang harus mereka kuasai dalam menerima materi yang diajarkan.
-
Bukalah
file dalam otak siswa, maksudnya kita bisa mengungkapkan materi yang akan
disampaikan dengan pengetahuan yang telah ada disiswa dengan cara menghubungkan
dengan materi-materi yang dipelajari sebelumnya yang berhubungan dengan materi
yang akan dibahas.
2.
Penyajian
(presentation) adalah langkah penyamapaian materi pelajaran sesuai dengan
persiapan yang telah dilakukan. Untuk lebih mengefektifkan langkah ini harus
meperhatikan beberapa hal berikut :
-
Penggunaan
bahasa artinya bahwa bahasa yang digunakan bersifat komunikatif dan mudah
dipahami serta harus menyesuaikan dengan tingkat perkembangan audiens siswa
maksudnya usia siswa.
-
Intonasi
suara bahwa guru harus bisa mengatur nada suara ketika memberikan pelajaran
dengan tujuan untuk mengontrol perhatian siswa sehingga tidak akan muah bosan.
-
Menjaga
kontak mata dengan siswa adalah melakukan komunikasi penglihatan yang bisa
membawa anak merasa dihargai dalam proses pembelajaran, mereka merasa dibawa
dalam suasana pembelajaran tersebut.
-
Menggunakan
joke-joke yang menyegarkan dengan canda riang membuat suasana pembelajaran
tidak terlalu kaku, ini dilakukan untuk mengembalikan tingkat konsentrasi siswa
pada pelajaran.
3.
Korelasi
(correlation) langkah korelasi adalah langkah menghubungkan materi pelajaran
dengan pengalaman siswa atau dengan hal lain yang memungkinkan siswa dapat
menangkap keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang telah dimilikinya.
4.
Menyimpulkan
(generalization) adalah tahapan untuk memahami inti (core) dari materi
pelajaran yang telah disajikan. Langkah ini bermaksud untuk meberikan pemahaman
kepada siswa dan bisa menyimpulkan dan mengambil intisari dari proses penyajian
pelajaran.
5.
Mengaplikasikan
(application) adalah langkah unjuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak
penjelasan dari guru. Dalam hal ini guru dapat mendapatkan informasi dari
kegiatan tadi tentang sejauh mana siswa dapat menguasai dan memahami materi
yang disampaikan.
b.
Strategi
Inkuiri
Strategi pembelajaran inkuiri adalah
rangkain kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara
kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu
masalah yang dipertanyakan. Srategi pembelajaran inkuiri menekankan kepada
proses mencari dan menemukan, materi pelajaran tidak diberikan secara langsung.
Peran siswa siswa dalam strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri
pelajaran , sedangkan guru memfasilitasi dan membimbing siswa untuk belajar.
Langkah-langkah pelaksanaan strategi pembelajaran inkuiri :
1.
Orientasi adalah
langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsive. Diadalam
langkah ini guru merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan
masalah. Langkah ini diperlukan untuk mengajak supaya siswa mempunyai kemauan
untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah yang akan
dipelajari.
2.
Merumuskan masalah
adalah langkah yang menyajikan persoalan yang harus dijawab oleh siswa meskipun
mengandung teka-teki yang cukup komplek.
3.
Merumuskan
hipotesis,adalah langkah untuk memberikan keleluasaan siswa menjawab suatu
permasalahan yang dikaji dengan jawaban sementara. Maka dari itu jawaban
sementara itu harus diuji kebenarannya dengan kemampuan hipotesis yang rasional
dan logis para siswa dapat mengembangkan potensi dirinya untuk mencari jawaban
yang pasti dari masalah yang diberikan.
4.
Mengumpulkan data,
langkah ini adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji
hipotesis yang diajukan. Tugas seorang guru dalam langkah ini adalah mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari
informasi yang dibutuhkan.
5.
Menguji hipotesis
adalah salah satu langkah untuk proses menentukan jawaban yang dianggap
diterima sesuai dengan data dan informasi yang diperoleh dari hasil pengumpulan
data tersebut. Kebenaran hipotesis adalah kebenaran yang bukan berdasarkan
argumentasi tetapi harus didukung dengan bukti-bukti atau data terkait yang
dapat dipertanggungjawabkan.
6.
Merumuskan kesimpulan
adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian
dari hipotesis. Peran seorang guru untuk menuntun mendapatkan kesimpulan yang
benar adalah dengan menunjukan data-data atau jawaban-jawaban yang relevan.
3. Langkah
pengunaan metode ceramah dan diskusi
a. Metode
Ceramah
Metode
ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penutran
secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok siswa. Ceramah adalah penuturan atau penerangan
secara lisan oleh guru terhadap kelas. Alat interaksi yang terutama dalam hal
ini adalah “berbicara". Dalam ceramahnya kemungkinan guru menyelipkan
pertanyaan pertanyaan, akan tetapi kegiatan belajar siswa terutama mendengarkan
dengan teliti dan mencatat pokok pokok penting, yang dikemukakan oleh guru;
bukan menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa. Langkah-langkah yang harus
dilakukan dalam metode ceramah
diantaranya :
1.
Tahap persiapan , sebelum melaksanakan kegiatan guru merumuskan dahulu
tujuan yang akan dicapainya. Berikutnya seorang guru menentukan pokok-pokok
materi yang akan diceramahkan, tingkat penguasaan materi sangat berpengaruh
sekali terhadap keberhasilan dari kegiatan ceramah untuk itu guru harus dapat
menguasai materi yang akan disampaiakan. Untuk lebih membantu para guru
hendaknya alat bantu dipersiapkan misalkan dengan media transfaransi atau media
lainnya yang membantu penceramah dapat menyampaikan materinya.
2.
Tahap pelaksanaan, pada tahap ini ada tiga hal yang harus dilakukan,
diantaranya ;
a.
Langkah pembukaan adalah awal memulai ceramah dimana kita harus bisa
meyakinkan siswa memahami tujuan yang kan dicapai dalam proses pembelajaran
tersebut, berikutnya lakukan kegiatan apersepsi yaitu menghubungkan materi yang
dahulu dengan materi yang akan disampaikan .
b.
Langkah Penyajian yaitu tahap
penyampaian materi pembelajaran dengan bertutur dalam tahap ini guru secara
monologis satu arah menyampaiakan materi pembelajaran
c.
Langkah mengakhiri atau menutup ceramah langkah ini dilakukan untuk
mengikat pemahaman siswa yang telah dimilki dari proses caeramah tadi.
b. Metode diskusi
Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang
mengahadapkan siswa pada suatu permasalahan. Metode diskusi merupakan
suatu cara mengajar yang bercirikan oleh suatu keterikatan pada suatu topik
atau pokok pertanyaan atau problem. Di mana para anggota diskusi dengan jujur
berusaha mencapai atau memperoleh suatu keputusan atau pendapat yang disepakati
bersama. Dalam metode diskusi
guru dapat membimbing dan mendidik siswa untuk hidup dalam suasana yang penuh
tanggung jawab, msetiap orang yang berbicara atau mengemukakan pendapat harus
berdasarkan prinsip-prinsip tertentu yang dapat diperanggungjawabkan. Jadi
bukan omong kosong, juga bukan untuk menghasut atau mengacau suasana.
Menghormati pendapat orang lain, menerima pendapat yang enar dan menolak
pendapatb yang salah adalah ciri dari metode yang dapat dighunakan untuk
mendidik siswa berjiwa demokrasi dan melatih kemampuan berbicara siswa.
Jenis-jenis diskusi diantaranya, diskusi kelas, diskusi kelompok kecil,
simposium, dan diskusi panel. Langkah-langkah melaksanakan metode diskusi
diantaranya :
1.
Langkah
persiapan yaitu langkah awal dimana persiapan yang dilakukan harus
memperhatikan perumusan tujuan yanga akan dicapai, jenis diskusi yang dapat
dilaksanakan, menetapkan masalah yang akan dibahas dan menetapkan segala
sesuatu yang berhubungan dengan teknis
kegiatan.
2. Pelaksanaan diskusi kegiatan diskusi berlangsung yang harus
diperhatikan oleh para guru diantaranya :
-
Memeriksa
segala persiapan yang dianggap perlu dalam kelancaran diskusi
-
Memberikan
pengarahan kepada siswa sebelum terjadinya proses diskusi
-
Melaksanakan
diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditatapkan
-
Memberikan
kesempatan yang sama pada setiap kelompok untuk menyampaikan gagasan dan
ide0idenya
-
Mengendalikan
pembicaraan pada pokok-pokok yang akan dibahas
3.
Menutup
diskusi, setelah diskusi berakhir adakan sebuah kesimpulan dari hasil diskusi
tersebut dengan cara membuat pokok-pokok pembahasan yang didiskusikan. Me
riview jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta sebagai
umpan balik untuk perbaikan selanjutnya.
0 komentar:
Posting Komentar