Facebook

Jumat, 14 September 2012

LANDASAN PEMBELAJARAN


1.      Komponen merupakan suatu bagian dari keseluruhan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling berkaitan yang membentuk suatu sistem. Menurut Prof Wina Sanjaya, sitem adalah suatu kesatuan komponen yang satu sama lain berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan secara optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Tiga hal yang menjadi karakteristik komponen dalam suatu sistem;
a.       Sistem memiliki tujuan yang berarti sistem memiliki arah yang ingin dicapai
b.      Sistem selalu mengandung proses, dalam pencapaian tujuan pasti dibutuhkan suatu proses. Proses disebut serangkain kegiatan, semakin komplek tujuan maka semakin rumit juga proses kegiatannya.
c.       Sistem memiliki berbagai komponen yang akan mendukungnya mencapai tujuan. Komponen-komponen tadi membent uk suatu kesatuan yang memiliki peran dan fungsi yang berbeda untuk menjalankan sistem tersebut.
Dari keterangan diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa sistem tidak akan berlangsung tanpa adanya dukungan dari komponen. Komponen memegang peranan penting dalam keberlangsungan suatu sistem, satu sama lainnya dari tiap komponen tersebut harus diberdayakan sesuai dengan fungsinya. Salah satu komponen tidak bekerja dengan baik maka akan merusak sistem secara keseluruhan. Keberhasilan suatu sistem adalah kebrhasilan memberdayakan komponen-kompenen, yang artinya apabila seluruh komponen yang membentuk sistem bekerja sesuai dengan fungsinya, maka dapat dipastikan tujuan yang telah ditentukan akan tercapai secara optimal.
2.      Bagan keterkaitan komponen-komponen                         
BAGAN KOMPONEN PROSES PEMBELAJARAN
Analisa dari bagan diatas bahwa suatu sistem adalah ketrkaitan antar komponen-komponen yang membentuknya. Sebagai suatu sistem proses pembelajaran terdiri dari beberapa komponen yang satu sama lainnya saling berinteraksi (saling mempengaruhi) dan berinterelasi (berhubungan satu sama lain), komponen-komponennya antara lain tujuan, materi pelajaran, metode atau strategi pembelajaran, media dan evaluasi. Dari komponen-komponen yang membentuk ada salah satu komponen yang dianggap paling penting dan nyawa dalam sistem tersebut yaitu tujuan. Tujuan diibaratkan jantung dimana manusia tidak bisa hidup kalau tidak memiliki jantung begitu juga dalam sistem proses pembelajaran, tujuan adalah komponen yang pertama dan paling utama. Komponen berikutnya digambarkan oleh isi materi, maksudnya adalah proses dari kegiatan sistem tersebut. Komponen ketiga digambarkan oleh metode komponen ini memiliki fungsi sebagai pendukung dari proses, artinya bahwa proses akan berhasil manakala metode yang diterapkan tepat dan ini akan berimbas pada tujuan yang diharapkan. Kemudian komponen berikutnya alat dan sumber atau media  komponen ini mempunyai fungsi sebagai pendukung proses dengan memanfaatkan hasil-hasil teknologi untuk diterapkan dalam proses pembelajaran. Yang terakhir adalah evaluasi yaitu untuk mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan maka komponen evaluasilah perannya. Melalui evaluasi kita dapat melihat kekurangan dan kelebihannya dalam pemanfaatan berbagai komponen sistem pembelajaran.
3.      Guru dalam suatu proses pembelajaran memiliki peran yang sangat strategis dan penting sekali. Dalam proses pembelajaran guru tidak hanya berperan sebagi model tatapi juga sebagai pengelola pembelajaran. Efektifitas proses pembelajaran terletak pada kinerja guru, oleh karenanya keberhasilan suatu proses pembelajaran ditentukan oleh kualitas dan kemampuan guru. Dalam menghadapi dan melaksankan proses pembelajaran seorang guru diharuskan memahami sebuah pnedekatan sistem. Proses pembelajaran adalah sebuah sitem yang didalamnya ada kegiatan bertujuan yaitu membelajarkan siswa. Proses pembelajaran adalah suatu rangkaian kegiatan yang melibatkan siswa. Melalui  pendekatan sistem banyak manfaat yang didapatkan oleh guru, dengan pemahaman sistem minimal guru akan memahami teentang tujuan pembelajaran atau hasil yang diharapkan, proses kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan, pemanfaatan setiap komponen dalam setiap kegiatan untuk mencapai tujuan dan bagaimana mengetahui keberhasilan pencapaian tersebut. Proses perencanaan yang sistematis dalam proses pembelajaran mempunyai beberapa keuntungan diantaranya ;
a.       Melalui sistem perencanaan yang matang, guru akan terhindar dari keberhasilan yang untung-untungan, dengan demikian pendekatan sistem memiliki daya ramal yang kuat tentang keberhasilan suatu proses pembelajaran, karena memang perencanaan disusun untuk mencapai hasil yang optimal.
b.      Malalui sistem perencanaan yang sistematis, setiap guru dapat menggambarkan berbagai hambatan yang mungkin akan dihadapi sehingga dapat menentukan berbagai strategi yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
c.       Melalui sistem perencanaan, guru dapat menentukan berbagai langkah dalam memanfaatkan berbagai sumber dan fasilitas yang ada untuk ketercapaian tujuan.
4.      Beberapa variabel-variabel yang mempengaruhi sistem pembelajaran diantaranya faktor guru, faktor siswa, sarana, alat dan media yang tersedia serta faktor lingkungan. Berikut akan diuraikan secara singkat ;
a.       Faktor guru
Guru adalah salah satu komponen yang sangat menentukan dalam implementasi suatu strategi pembelajaran. Guru mempunya peran sentral dalam manejerial atau pengelolaaan proses pembelajaran, berjalan atau tidaknya kegiatan pembelajran ditentukan oleh guru itu sendiri.
b.      Faktor siswa.
Siswa adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya. Sebagai objek dalam proses pembelajaran peran siswa perlu diketahui ciri dan karakteristiknya. Tidak semua siswa memiliki pengetahuan, kepribadian, kecerdasan yang baik. Antara satu dan lainnya memiliki kemampuan yang berbeda-beda, perlunya informasi tentang siswa tersebut adalah hal penting untuk terjadinya interaksi dan proses pembelajaran.
c.       Faktor Sarana dan Prasarana
Sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap kelangsungan proses pembelajaran misalnya, media pembelajaran, alat-alat pelajaran, perlengkapan sekolah, dan lain-lain. Sedangkan prasarana adalah sgala sesuatu yang secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran. Kedua faktor tersebut dapat mempengaruhi sistem pembelaran melalui dukungan alat dan media yang menjadikan proses pembelajaran dapat lebih mudah, effektif dan effisien untuk dilaksanakan.
d.      Faktor Lingkungan
Lingkungan adalah tempat dimana kita berada melakukan suatu aktifitas-aktifitas hidup. Dalam dimensi system pembelajaran lingkungan adalah salah satu factor penting. Dilihat dari dimensi lingkungan ada dua faktor yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran, yaitu factor organisasi kelas dan faktor social psikologis.  Faktor organisasi kelas didalamnya meliputi jumlah siswa dalam satu kelas dipandang sebagai aspek penting yang bisa memengaruhi proses pembelajaran. Sedangkan faktor iklim sosial psikologis merupakan keharmonisan hubungan antara orang yang terlibat dalam proses pembelajaran. Iklim sosial ini dapat terjadi secara internal dan eksternal
5.      Pentingnya pendekatan sistem untuk meningkatkan kualitas pembelajaran!
Sistem bermanfaat untuk merancang atau merencanakan suatu proses pembelajaran. Suatu proses pembelajaran bisa dikatakan berhasil di lihat dari pencapaian tujuan yang dicapai apabila tercapai maka terdapat kualitas pembelajaran didalamnya. Suatu sistem merupakan proses untuk mencapai tujuan melalui pemberdayaan komponen-komponen yang membentuknya, maka sistem sangat erat kaitannya dengan perencanaan. Perencanan yang matang merupakan bagian dari proses pengambilan keputusan untuk mendapatkan tujuan yang diharapkan. Oleh karenanya, proses berpikir dengan pendekatan sistem memiliki daya ramal yang akurat akan keberhasilan suatu proses. Kualitas pembelajaran dapat dicapai tatkala tujuan dari pembelajaran tercapai, tujuan bisa di dapatken ketika kita merencanakan dengan matang melalui pendekatan sistem. Maka hal ini bisa membuktikan bahwa dengan pendekatan sistem kita bisa mendapatkan kualitas pembelajaran yang dilihat dari tujuan yang telah dicapai.

Soal Bagian  B   
1.      a. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan (approach) merupakan titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadinya proses yang sifatnya masih umum. Ada dua pendekatan yaitu pendekatan yang berpusat pada guru ( teachers-centered approach) dan pendekatan yang berpusat pada siswa  (student -centered approach). Pendekatan merupakan sumber ketika kita merencanakan strategi dan metode pembelajaran
b. Strategi Pembelajaran
Istilah strategi pada mulanya berasal dari dunia militer yang diartikan sebagai cara menggunakan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan peperangan. Dalam dunia Pendidikan strategi pembelajaran dipergunkan untuk perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidika tertentu. Dua hal dari strategi pembelajaran, pertama strategiu adalah merupakan rencana tindakan proses pembelajaran kedua strategi merupakan rencana untuk pencapaian tujuan tertentu.
c.       Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah upaya untuk mengimpelementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Metode merupakan suatu cara yang dapat digunakan untuk melaksanak strategi. Sehabat-hebatnya strategi yang diterapkan apabila tanpa metode yang tepat tidak akan mencapai tujuan yang diharapkan, maka dapat dikatakan bahwa metode adalah suatu alat dalam menjalankan strategi.
d.      Teknik dan Taktik
Membicarakan metode pembelajaran berarti tidak akan lepas dari teknik dan taktik pembelajaran. Teknik dan taktik pembelajaran merupakan penjabaran dari metode pembelajaran. Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka mengimplementasikan suatu metode. Sedangkan taktik adalah gaya seseorang dalam melaksankan suatu teknik atau metode tertentu. Teknik diterapkan manakala situasi dan kondisi yang dihadapi, sedangkan taktik adalah gaya, pembawaan dari individu itu sendiri.
2.      Langkah-langkah strategi ekspositori dan inkuiri
a.       Strategi Ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Strategi pembelajaran ini menekankan kepada proses bertutur bahwa dalam strategi ini peran siswa menyimak untuk menguasai materi pelajaran yang disampaikan guru. Langkah-langkah yang harus dilakukan diantaranya :
1.      Persiapan (preparation), dalam tahap pertama yaitu mempersiapkan siswa untuk siap menerima pelajaran. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tahap persiapan
-          Berikan sugesti yang positif dan hindari sugesti yang negative, dalam hal ini guru merangsang dan mendorong siswa untuk siap mengahadapi materi yang akan dipelajari meski sesulit apapun.
-          Mulaialah dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai,  artinya bahwa tujuan apa yang akan didapat oleh para siswa setelah mempelajari materi yang akan diberikan dengan maksud untuk memberikan pemahaman kepada siswa apa yang harus mereka kuasai dalam menerima materi yang diajarkan.
-          Bukalah file dalam otak siswa, maksudnya kita bisa mengungkapkan materi yang akan disampaikan dengan pengetahuan yang telah ada disiswa dengan cara menghubungkan dengan materi-materi yang dipelajari sebelumnya yang berhubungan dengan materi yang akan dibahas.
2.      Penyajian (presentation) adalah langkah penyamapaian materi pelajaran sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan. Untuk lebih mengefektifkan langkah ini harus meperhatikan beberapa hal berikut :
-          Penggunaan bahasa artinya bahwa bahasa yang digunakan bersifat komunikatif dan mudah dipahami serta harus menyesuaikan dengan tingkat perkembangan audiens siswa maksudnya usia siswa.
-          Intonasi suara bahwa guru harus bisa mengatur nada suara ketika memberikan pelajaran dengan tujuan untuk mengontrol perhatian siswa sehingga tidak akan muah bosan.
-          Menjaga kontak mata dengan siswa adalah melakukan komunikasi penglihatan yang bisa membawa anak merasa dihargai dalam proses pembelajaran, mereka merasa dibawa dalam suasana pembelajaran tersebut.
-          Menggunakan joke-joke yang menyegarkan dengan canda riang membuat suasana pembelajaran tidak terlalu kaku, ini dilakukan untuk mengembalikan tingkat konsentrasi siswa pada pelajaran.
3.      Korelasi (correlation) langkah korelasi adalah langkah menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa atau dengan hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang telah dimilikinya.
4.      Menyimpulkan (generalization) adalah tahapan untuk memahami inti (core) dari materi pelajaran yang telah disajikan. Langkah ini bermaksud untuk meberikan pemahaman kepada siswa dan bisa menyimpulkan dan mengambil intisari dari proses penyajian pelajaran.
5.      Mengaplikasikan (application) adalah langkah unjuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak penjelasan dari guru. Dalam hal ini guru dapat mendapatkan informasi dari kegiatan tadi tentang sejauh mana siswa dapat menguasai dan memahami materi yang disampaikan.
b.      Strategi Inkuiri
Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkain kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Srategi pembelajaran inkuiri menekankan kepada proses mencari dan menemukan, materi pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran siswa siswa dalam strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri pelajaran , sedangkan guru memfasilitasi dan membimbing siswa untuk belajar. Langkah-langkah pelaksanaan strategi pembelajaran inkuiri :
1.      Orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsive. Diadalam langkah ini guru merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Langkah ini diperlukan untuk mengajak supaya siswa mempunyai kemauan untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah yang akan dipelajari.
2.      Merumuskan masalah adalah langkah yang menyajikan persoalan yang harus dijawab oleh siswa meskipun mengandung teka-teki yang cukup komplek.
3.      Merumuskan hipotesis,adalah langkah untuk memberikan keleluasaan siswa menjawab suatu permasalahan yang dikaji dengan jawaban sementara. Maka dari itu jawaban sementara itu harus diuji kebenarannya dengan kemampuan hipotesis yang rasional dan logis para siswa dapat mengembangkan potensi dirinya untuk mencari jawaban yang pasti dari masalah yang diberikan.
4.      Mengumpulkan data, langkah ini adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Tugas seorang guru dalam langkah ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan.
5.      Menguji hipotesis adalah salah satu langkah untuk proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data dan informasi yang diperoleh dari hasil pengumpulan data tersebut. Kebenaran hipotesis adalah kebenaran yang bukan berdasarkan argumentasi tetapi harus didukung dengan bukti-bukti atau data terkait yang dapat dipertanggungjawabkan.
6.      Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian dari hipotesis. Peran seorang guru untuk menuntun mendapatkan kesimpulan yang benar adalah dengan menunjukan data-data atau jawaban-jawaban yang relevan.
3.      Langkah pengunaan metode ceramah dan diskusi
a.       Metode Ceramah
Metode ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penutran secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok siswa. Ceramah adalah penuturan atau penerangan secara lisan oleh guru terhadap kelas. Alat interaksi yang terutama dalam hal ini adalah “berbicara". Dalam ceramahnya kemungkinan guru menyelipkan pertanyaan pertanyaan, akan tetapi kegiatan belajar siswa terutama mendengarkan dengan teliti dan mencatat pokok pokok penting, yang dikemukakan oleh guru; bukan menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam  metode ceramah diantaranya :
1.      Tahap persiapan , sebelum melaksanakan kegiatan guru merumuskan dahulu tujuan yang akan dicapainya. Berikutnya seorang guru menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan, tingkat penguasaan materi sangat berpengaruh sekali terhadap keberhasilan dari kegiatan ceramah untuk itu guru harus dapat menguasai materi yang akan disampaiakan. Untuk lebih membantu para guru hendaknya alat bantu dipersiapkan misalkan dengan media transfaransi atau media lainnya yang membantu penceramah dapat menyampaikan materinya.
2.      Tahap pelaksanaan, pada tahap ini ada tiga hal yang harus dilakukan, diantaranya ;
a.       Langkah pembukaan adalah awal memulai ceramah dimana kita harus bisa meyakinkan siswa memahami tujuan yang kan dicapai dalam proses pembelajaran tersebut, berikutnya lakukan kegiatan apersepsi yaitu menghubungkan materi yang dahulu dengan materi yang akan disampaikan .
b.       Langkah Penyajian yaitu tahap penyampaian materi pembelajaran dengan bertutur dalam tahap ini guru secara monologis satu arah menyampaiakan materi pembelajaran
c.       Langkah mengakhiri atau menutup ceramah langkah ini dilakukan untuk mengikat pemahaman siswa yang telah dimilki dari proses caeramah tadi.
b.      Metode diskusi
Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang mengahadapkan siswa pada suatu permasalahan. Metode diskusi merupakan suatu cara mengajar yang bercirikan oleh suatu keterikatan pada suatu topik atau pokok pertanyaan atau problem. Di mana para anggota diskusi dengan jujur berusaha mencapai atau memperoleh suatu keputusan atau pendapat yang disepakati bersama. Dalam metode diskusi guru dapat membimbing dan mendidik siswa untuk hidup dalam suasana yang penuh tanggung jawab, msetiap orang yang berbicara atau mengemukakan pendapat harus berdasarkan prinsip-prinsip tertentu yang dapat diperanggungjawabkan. Jadi bukan omong kosong, juga bukan untuk menghasut atau mengacau suasana. Menghormati pendapat orang lain, menerima pendapat yang enar dan menolak pendapatb yang salah adalah ciri dari metode yang dapat dighunakan untuk mendidik siswa berjiwa demokrasi dan melatih kemampuan berbicara siswa. Jenis-jenis diskusi diantaranya, diskusi kelas, diskusi kelompok kecil, simposium, dan diskusi panel. Langkah-langkah melaksanakan metode diskusi diantaranya :
1.      Langkah persiapan yaitu langkah awal dimana persiapan yang dilakukan harus memperhatikan perumusan tujuan yanga akan dicapai, jenis diskusi yang dapat dilaksanakan, menetapkan masalah yang akan dibahas dan menetapkan segala sesuatu yang  berhubungan dengan teknis kegiatan.
2.      Pelaksanaan diskusi kegiatan diskusi berlangsung yang harus diperhatikan oleh para guru diantaranya :
-          Memeriksa segala persiapan yang dianggap perlu dalam kelancaran diskusi
-          Memberikan pengarahan kepada siswa sebelum terjadinya proses diskusi
-          Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah ditatapkan
-          Memberikan kesempatan yang sama pada setiap kelompok untuk menyampaikan gagasan dan ide0idenya
-          Mengendalikan pembicaraan pada pokok-pokok yang akan dibahas
3.      Menutup diskusi, setelah diskusi berakhir adakan sebuah kesimpulan dari hasil diskusi tersebut dengan cara membuat pokok-pokok pembahasan yang didiskusikan. Me riview jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta sebagai umpan balik untuk perbaikan selanjutnya.

0 komentar:

Posting Komentar