KONEKSI
ANTAR MATERI 3.1.a.8
“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang
berharga/utama adalah yang terbaik”
(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best).
Bob Talbert
Tanggal
2 mei ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional , bagi bangsa Indonesia merupakan hari yang sangat penting dalam sejarah tonggak
pendidikan bangsa. Tanggal yang dianggap begitu penting, bukan hanya kebetulan
bersamaan dengan tanggal kelahiran sosok pahlawan nasional, namun memang
disengaja sama dan untuk memperingati hari kelahiran beliau sebagai tokoh
penting pergerakan nasional dalam perjuangan pendidikan anak negeri ini.
Tanggal 2 Mei adalah tanggal kelahiran Raden Mas Soewardi Soeryaningrat,
tepatnya 2 Mei 1889. Keputusan menjadikan tanggal 2 Mei sebagai Hari Pendidikan
Nasional ini dituangkan dalam surat keputusan presiden, Surat Keputusan Presiden RI No.
305 tahun 1959 tertanggal 28 November 1959.
Bentuk perjuangannya pada masa
penjajahan Belanda disamping melalui kritikan yang ditulis dalam surat kabar,de
Express, yang dipimpin oleh Edward Dewes Dekker. Juga melakukan aksi nyata
mendirikan sekolah yang dinamainya Taman Siswa.Pendirian sekolah ini dilakukan
bersama-sama dengan teman-temannya dalam paguyubannya 'Selasa Kliwon', nama
aslinya sekolah ini : National Onderwijs Institut Taman Siswa.
Sekolah ini menerapkan prinsip
dasar(core values) yang mereka sebut patrap triloka, tiga
prinsip dasar berkarya, yaitu :
- Ing Ngarsa Sung Tuladha - Di depan memberikan contoh
- Ing Madya Mangun Karsa - Di tengah membangkitkan/membangun kemauan
- Tut Wuri Handayani - Mengikuti dibelakang menyokong kekuatan
Tiga prinsip pembelajaran yang juga
banyak diterapkan untuk kepemimpinan. Bahwa seorang pemimpin tidak harus
selalu di depan atau pun terdepan. Di mana pun dia berdiri memiliki peran
fungsi yang berbeda.
Ketiga prinsip ini membawa peran
seorang guru sebagai pemimpin pembelajaran yang harus mampu mengambil sebuah
keputusan-keputusan yang berpihak pada anak (murid). Keputusan yang diambil
haruslah dapat diterima dan dan dipertanggungjawabkan untuk itu seorang guru
harus mampu menguasi konsep-konsep pengambilan keputusan. Terkadang tantangan
dalam sebuah keputusan yang akan diambil dihadapkan dalam dua dilema yaitu dilemma
etika atau bujukan moral. Kedua hal ini harus dikuasai oleh seorang guru.
Lantas apa yang dimaksud dua dilema ini
‘
1.
Dilema etika merupakan situasi yang terjadi ketika seseorang harus
memilih antara dua pilihan dimana kedua pilihan tersebut secara moral benar
tetapi bertentangan.
2.
Bujukan Moral merupakan situasi yang terjadi ketika seseorang harus
membuat keputusan antara benar atau salah
Selain dua dilema dalam pengambilan
keputusan seorang guru harus mampu mengkondisikan paradigma yang muncul dari
kasus yang dihadapi. Keempat paradigma tersebut yaitu ;
- Individu lawan masyarakat (individual vs community)
- Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
- Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
- Jangka pendek lawan jangka
panjang (short term vs long term)
Selain keempat paradigma yang
menyertai dalam proses pengambilan keputusan seorang guru harus mengetahui
prinsip-prinsip dalam pengambilan keputusan. Biasanya pengambilan keputusan
tersebut dipengeruhi oleh 3 prinsip diantaranya ;
- Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based
Thinking)
- Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based
Thinking)
- Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based
Thinking)
Setelah mengetahui berbagai konsep
pengambilan keputusan tersebut maka seorang guru dapat menjalankan langkah –
langkah dan pengujian pengambilan keputusan secara terunut diantaranya ;
- Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi
kasus tersebut?
- Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut ?
- Apa fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut ?
- Mari kita lakukan pengujian benar atau salah terhadap
situasi tersebut.
- Apakah ada
aspek pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji legal)
- Apakah ada
pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? (Uji
regulasi)
- Berdasarkan
perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini? (Uji
intuisi)
- Apa yang
anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di halaman depan koran?
Apakah anda merasa nyaman?
- Kira-kira,
apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini?
- Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma
mana yang terjadi pada situasi tersebut?
- Dari 3 prinsip penyelesaian dilema, prinsip mana yang
akan dipakai
- Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan
tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini (Investigasi
Opsi Trilemma)?
- Apa keputusan yang akan Anda ambil?
- Coba lihat lagi keputusan Anda dan refleksikan.
Setelah memahami konsep-konsep dan
langkah serta pengujian pengambilan keputusan , ada hal lain yang harus
dikuasai oleh seorang guru yaitu teknik :”COACHING” dimana sebelum melakukan
pengambila keputusan ini teknik coaching bisa dilakukan oleh seorang guru untuk
lebih menggali potensi dalam menghadapi permasalahan yang timbul. Coaching itu
sendiri berarti sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi
pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa
kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari
coachee.
Tentu saja proses pengambilan
keputusan tersebut tidak hanya secara mandiri diputuskan tetapi ada berbagai
hal yang mempengaruhinya. Kolaborasi dengan rekan sejawat,kemitraan dengan
komunitas, komunikasi effektif dengan pimpinan dan daya dukung dari stakeholder
menjadi sebuah sumber daya yang kuat dalam pengambilan keputusan yang dapat
diterima dan tentu saja dapat berpihak pada murid.
“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik”. Dari kutipan ini kita tahu bahwa tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan saja yang di berikan kepada murid tetapi dengan proses-proses sebagai pemimpin pembelajaran dengan menerapkan konsep-konsep pengambilan keputusan dengan mengelaborasikan dengan teknik coaching dapat menanamkan kepada anak rasa peduli kita, rasa perhatian dan kasih sayang kita kepada mereka, sehingga mereka merasakan kenyamanan dalam mengikuti pembelajaran, merasa merdeka dalam kegiatan belajar mereka dan ini yang paling penting dan paling berharga bagi murid-murd kita.
Asep Cahyadin
PGP Angkatan 1 _ Kab. Garut
SDN 3 Karanganyar
0 komentar:
Posting Komentar