EFFEKTIFITAS KEGIATAN INVENTARISIR TERHADAP
PENINGKATAN MANAJEMEN SARANA PRASARANA
DI SDN BARUSARI IV
Diajukan Sebagai Bahan Penilaian Dalam Mata Kuliah
Manajemen Pendidikan Yang Diampu Oleh Dr. Maman …….., M.Pd
Oleh Kelompok 8 :
ASEP CAHYADIN, S.Pd
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
PROGRAM PASCASARJANA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
GARUT
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Keberhasilan program
pendidikan melalui proses belajar
mengajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu di antaranya adalah
tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai disertai pemanfaatan
dan pengelolaan secara optimal. Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah
satu sumber daya yang penting dan utama dalam menunjang proses pembelajaran di
sekolah, untuk itu perlu dilakukan peningkatan dalam pendayagunaan dan
pengelolaannya, agar tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Dewasa ini masih sering
ditemukan banyak sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki oleh sekolah
yang diterima sebagai bantuan, baik dari pemerintah maupun masyarakat yang
tidak optimal penggunaannya dan bahkantidak dapat lagi digunakan sesuai dengan
fungsinya. Hal itu disebabkan antara lain oleh kurangnya kepedulian terhadap
sarana dan prasarana yang dimiliki serta tidak adanya pengelolaan yang memadai.
Seiring dengan perubahan
pola pemerintahan setelah diberlakukannya otonomi daerah, maka pola pendekatan
manajemen sekolah saat ini berbeda pula dengan sebelumnya, yakni lebih
bernuansa otonomi. Untuk mengoptimalkan penyediaan, pendayagunaan, perawatan
dan pengendalian sarana dan prasarana pendidikan pada setiap jenis dan jenjang
pendidikan, diperlukan penyesuaian manajemen sarana dan prasarana.
Sekolah dituntut memiliki
kemandirian untuk mengatur dan mengurus kepentingan sekolah menurut
kebutuhan dan kemampuan sendiri serta
berdasarkan pada aspirasi dan partisipasi warga sekolah dengan tetap mengacu
pada peraturan dan perundangan-undangan pendidikan nasional yang berlaku. Hal
itu terutama ditujukan untuk meningkatkan mutu pendidikan pada semua jenis dan
jenjang pendidikan, khususnya pada pendidikan dasar dan menengah.
Untuk mewujudkan dan
mengatur hal tersebut, maka pemerintah melalui Peraturan Pemerintah No 19 Tahun
2005 tetang Standar Nasional Pendidikan yang menyangkut standar sarana dan prasarana pendidikan
secara nasional pada Bab VII Pasal 42 dengan tegas disebutkan bahwa;
1. Setiap satuan pendidikan
wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media
pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta
perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur
dan berkelanjutan.
2. Setiap satuan pendidikan
wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan
satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang
laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi
daya dan jasa, tempat berolah raga,
tempat beribadah, tempat bermain, tempatbekreasi, dan ruang/tempat lain yang
diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Beberapa faktor yang perlu
diperhatikan dalam kegiatan pengelolaan sarana prasarana adalah, perencanaan
kebutuhan, pengelolaan fasilitas, pemeliharaan, inventarisasi dan penghapusan
fasilitas. Dari faktor tersebut permasalahan yang akan diulas dalam makalah ini
adalah mengenai kegiatan pengelolaan inventarisasi. Pendekatan pemecahan
masalah yang akan dibahas dengan cara studi kasus di SDN Barusari IV Kecamatan
Pasirwangi Kabupaten Garut dengan mengambil judul “ EFFEKTIFITAS KEGIATAN INVENTARISIR TERHADAP PENINGKATAN PENGELOLAAN
SARANA PRASARANA DI SDN BARUSARI IV”
B.
Perumusan
Masalah
Dari uraian yang telah dipaparkan maka rumusan masalah yang dapat diambil
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana efektifitas
inventarisasi dalam meningkatkan pengelolaan sarana prasarana di SDN Barusari 3
2. Bagaimana pengelolaan sarana prasaran di SDN
Barusari 3
C.
Tujuan Pembuatan
Masalah
Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah sebagi
berikut :
1.
Ingin mengetahui bagaimana effektifitas inventarisir dalam meningkatkan
pengelolaan sarana prasarana di SDN Barusari 3
2.
Ingin mengetahui bagaimana pengelolaan sarana prasaran di SDN Barusari
IV.
BAB II
INVENTARISASI SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN
PERSEKOLAHAN
A. Pengertian Inventarisasi Sarana dan Sarana
Pendidikan
Inventarisasi berasal dari
kata “inventaris” (Latin = inventarium) yang berarti daftar barang-barang,
bahan dan sebagainya. Inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan adalah
pencatatan atau pendaftaran barang-barang milik sekolah ke dalam suatu daftar
inventaris barang secara tertib dan teratur menurut ketentuan dan tata cara
yang berlaku.
Barang inventaris sekolah
adalah semua barang milik negara (yang dikuasai sekolah) baik yang
diadakan/dibeli melalui dana dari pemerintah, DPP maupun diperoleh sebagai
pertukaran, hadiah atau hibah serta hasil usaha pembuatan sendiri di sekolah
guna menunjang kelancaran proses belajar mengajar.
Tiap sekolah wajib
menyelenggarakan inventarisasi barang milik negara yang dikuasai/diurus oleh
sekolah masing-masing secara teratur, tertib dan lengkap. Kepala sekolah
melakukan dan bertanggung jawab atas terlaksananya inventarisasi fisik dan
pengisian daftar inventaris barang milik negara yang ada di sekolahnya.
B. Tujuan
Inventarisasi Sarana dan Sarana Pendidikan
Secara umum, inventarisasi
dilakukan dalam rangka usaha penyempurnaan pengurusan dan pengawasan yang
efektif terhadap sarana dan prasarana yang dimiliki oleh suatu sekolah. Secara
khusus, inventarisasi dilakukan dengan tujuan-tujuan sebagai berikut:
1. Untuk menjaga dan
menciptakan tertib administrasi sarana dan prasarana yang dimiliki oleh suatu
sekolah.
2. Untuk menghemat keuangan
sekolah baik dalam pengadaan maupun untuk pemeliharaan dan penghapusan sarana
dan prasarana sekolah.
3. Sebagai bahan atau
pedomanuntuk menghitung kekayaan suatu sekolah dalam bentuk materil yang dapat
dinilai dengan uang.
4. Untuk memudahkan pengawasan
dan pengendalian sarana dan prasarana yang dimiliki oleh suatu sekolah.
C. Manfaat Inventarisasi Sarana dan Prasarana
Pendidikan
Daftar inventarisasi barang
yang disusun dalam suatu organisasi yang lengkap, teratur dan berkelanjutan
dapat memberikan manfaat, yakni sebagai berikut:
1. Menyediakan data dan
informasidalam rangka menentukan kebutuhan dan menyusun rencana kebutuhan
barang.
2. Memberikan data dan
informasi untuk dijadikan bahan/pedoman dalam pengarahan pengadaan barang.
3. Memberikan data dan
informasi untuk dijadikan bahan/pedoman dalam penyaluran barang.
4. Memberikan data dan
informasi dalam menentukan keadaan
barang ( tua, rusak, lebih)
sebagai dasar untuk menetapkan penghapusannya.
5. Memberikan data dan
informasi dalam rangka memudahkan pengawasan dan pengendalian barang.
D. Pengadministrasian Barang Inventaris
Pelaksanaan kegiatan
pengadministrasian barang inventaris dilakukan dalam Buku Induk Barang
Inventaris, Buku Golongan Barang Inventaris, Buku Catatan Barang Non
Inventaris, Daftar Laporan Triwulan, Mutasi Barang Inventaris, Daftar Rekap
Barang Inventaris.
1. Buku Induk Barang
Inventarisadalah buku tempat mencatat semua barang inventaris milik negara
dalam lingkungan sekolah menurut urutantanggal penerimaannya.
2. Buku Golongan Barang Inventaris
adalah buku pembantu tempat mencatat barang inventaris menurut golongan barang
yang telah ditentukan.
3. Buku Catatan Non
Inventarisadalah buku tempat mencatat semua barang habis pakai, seperti; kapur,
pensil, penghapus papan tulis, kertas ketik, tinta dan sejenisnya.
4. Daftar Laporan Triwulan Mutasi
Barang Inventaris adalah daftar tempat mencatat
jumlah bertambah dan atau berkurangnya barang inventaris sebagai akibat
mutasi yang terjadi dalam triwulan yang bersangkutan. Daftar ini tersusun
menurut jenis barang pada masing-masing golongan inventaris.
5. Membuat Daftar Isian Inventaris, yaitu tempat-tempat mencatat semua
barang inventaris menurut golongan barangnya.
6. Membuat Daftar Rekapitulasi
Barang Inventaris, yaitu
merupakan daftar yang menunjukkan jumlah barang inventaris menurut keadaan
padatanggal 1 April tahun yang lalu, mutasi barang yang terjadi selama setahun
tersebut, dan keadaan barang inventaris pada
tanggal 1 April tahun anggaran berikutnya. Untuk Daftar Isian Inventaris
dan Daftar Rekapitulasinya, sekolah wajib membuat dan mengisinya dalam rangkap
2 (dua) untuk disampaikan 1 set (asli) kepada unit kerja yang membawahinya dan
1 set (tembusan) untuk arsip sendiri.Selanjutnya, contoh-contoh format dari
buku atau daftar yang disebutkan pada butir 1 s/d 6 di atas dapat dilihat pada
Permen 20 tahun 2007.
E. Klasifikasi
dan Kode Barang Inventaris
Pada dasarnya maksud dan
tujuan mengadakan penggolongan barang ialah agar terdapat cara yang cukup mudah
dan efisien untuk mencatat dan sekaligus untuk mencari dan menemukan kembali
barang tertentu, baik secara fisik maupun melalui daftar catatan ataupun di
dalam ingatan orang. Sesuai dengan tujuan tersebut maka bentuk lambang, sandi
atau kode yang dipergunakan sebagai pengganti nama atau uraian bagi tiap
golongan, kelompok dan atau jenis barang haruslah bersifat membantu/memudahkan penglihatan dan ingatan
orang dalam mendapatkan kembali barang yang diinginkan.
Sandi atau kode yang
dipergunakan melambangkan nama atau uraian kelompok/jenis barang adalah
berbentuk angka bilangan (numerik) yang tersusun menurut pola tertentu, agar
mudah diingat dan dikenali, serta memberi petunjuk mengenai formulir nama yang
harus dipergunakan untuk tempat mencatat jenis barang tertentu.
Di samping itu pula,
penyusunan angka nomor kode ini diusahakan agar memungkinkan dilakukan
pengembangan, terutama oleh mereka yang secara langsung menangani pencatatan
barang. Untuk barang pada umumnya, nomor
kode itu terdiri dari 7 (tujuh) buah angka yang tersusun menjaditiga dan empat
angka, yang dipisahkan oleh sebuah tanda titik. Angka pertama dari susunan tiga
di depan adalah untuk menyatakan jenis formulir yang digunakan. Dua angka
berikutnya yakni yang berada sebelum tanda titik, merupakan sandi pokok untuk
kelompok barang menurut ketentuan di dalam masing-masing formulir. Sebagai
contoh secara berturut-turut disebutkan sebagai berikut:
110.0300 Tanah lapangan olah raga
110.0400 Tanah untuk jalan dan tempat parkir
110.0500 Tanah Pertanian
110.0600 Tanah Peternakan
110.0700 Tanah Perkebunan
110.0800 Tanah Kehutanan
110.0900 …………………
110.9900 Tanda untuk keperluan lain yang tersebut di atas.
Sebagaimana terlihat pada
contoh-contoh sandi barang tak bergerak tersebut di atas, sandi atau kode
barang inventaris Departemen Pendidikan Nasional seutuhnya terdiri dari angka bilangan
1 sampai 99 (numerik). Baik untuk barang tak bergerak maupun barang bergerak
pada umumnya dipergunakan nomor kode yang terbentuk dari tujuh buah angka
bilangan seperti itu. Ini berarti bahwa tiap kelompok dan sub kelompok
menyediakan angka 1 sampai dengan 99 sehingga masing-masing dapat menyediakan
99 wadah untuk menampung spesifikasi yang
dipergunakan oleh kelompok atau sub kelompok yang bersangkutan. Begitu
pula halnya dengan kode barang, nomor ini menyediakan pula wadah untuk
spesifikasi jenis barang sebanyak 99 tempat. Sebagai contoh cara penggunaan
angka-angka untuk nomor kode barang bergerak dapat dikemukakan sebagai berikut:
200.000 Sandi untuk kelompok
barang-barang bergerak
210.000 Sandi untuk Alat-alat
besar
220.000 Sandi untuk Peralatan Laboratorium, Peralatan Bengkel/ Workshop,
Studio, Percetakan, Pabrik, dan Instalasi Pembangkit Tenaga Listrik.
221.000 Sandi untuk kelompok “besar”: Peralatan Laboratorium.
222.000 Sandi untuk kelompok “besar”: Peralatan Bengkel/Workshop.
224.0100 Sandi untuk sub kelompok: Alat penyusun uruf/setting (PHT),
intertype, IBM, Kompugrafik.
224.0200 Sandi untuk kelompok Alat acuan/mesin foto copy.
224.0300 Sandi untuk sub kelompok Mesin Cetak.
224.0301 Sandi untuk jenis barang mesin cetak Letter Press.
224.0302 Sandi untuk mesin cetak Offset.
224.0303 Sandi untuk mesin cetak Fotografi.
Contoh-contoh tersebut di
atas dikemukakan hanya untuk sekedar memberikan gambaran tentang azas dan tata
kerja yang telah dipergunakan dalam penyusunan klasifikasi dan kode barang
inventaris Departemen Pendidikan
Nasional berdasarkan jenis-jenis formulir inventarisasi yang telah
ditentukan di dalam Buku Petunjuk Pelaksanaan Inventaris Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan mutakhir.
Dalam prakteknya barang yang
dilaporkan tidaklah sampai serinci itu, tetapi mungkin hanya sampai pada
penyebutan nama sub kelompok barangnya saja, seperti misalnya mengenai
peralatan percetakan hanya disebutkan alat penyusun huruf, alat penyusun pola
cetak, mesin cetak, alat pelipat kertas, alat pemotong kertas dan sebagainya.
Jadi nomor kodenya hanya 224.0100, 224.0200, 224.0300, dan seterusnya. Tambahan
dua buah angka 0 di belakang disediakan, selain untuk spesifikasi lanjutan yang
bersangkutan, pula untuk keperluan persiapan komputerisasi pengolahan data di
kemudian hari.
Ada baiknya diberikan pula
di sini contoh suatu spesifikasi barang dari sub kelompok tertentu. Misalnya
sub kelompok Alat Pengangkutan:
250.0000 Sandi untuk kelompok alat
pengangkutan
250.0300 Sandi untuk sub kelompok alat angkutan darat bermotor
250.0301 Sandi untuk sepeda
motor/scoter
250.0302 Sandi untuk bemo, helicak dan lain-lain yang beroda tiga
250.0303 Jeep
250.0304 Sedan
250.0305 Station Wagon
250.0306 Bus, mini bus, suburband
250.0307 Pick up
250.0308 Truck
250.0309 Mobil Balap
250.0310 Kendaraan keliling untuk
pemeriksaan kesehatan/klinik
250.0311 Mobil unit perpustakaan
keliling
250.0312 Mobil unit percetakan
250.0313 Mobil pemadam kebakaran
250.0399 Kendaraan darat bermotor
lainnya
250.0400 Kendaraan angkutan air
250.0401 Perahu motor out board
250.0402 Perahu bermotor in board
250.0403 Speed boat
250.0404 Perahu layar
250.0405 Perahu dayung
250.0499 Kendaraan angkutan
airlainnya
250.0500 Kendaraan angkutan udara
250.0599 Kendaraan angkutan udara
lainnya.
Sebagai catatan bilamana
jumlah jenis dari suatu sub kelompok barang dapat dikelompok-kelompok secara
mudah dalam sub kelompok tertentu yang jumlahnya tidak lebih dari 9 (sembilan)
sub-sub kelompok, maka angka ketiga sesudah tanda titik ditetapkan menjadi
nomor kode bagi sub-sub kelompok barang tersebutDalam hal ini angka keempat
sesudah tanda titik diperuntukkan bagi
nomor kode spesifikasi masing-masing barang dari/di dalam sub-sub kelompok yang
bersangkutan.
Contoh:
230.0900 Perhiasan ruangan
230.0910 Lambang Negara/Instansi/Organisasi
230.0920 Bendera/Vandel
230.0930 Piala
230.0940 Piagam/Plakat
230.0950 Lukisan berbingkai
230.0960 Peta dinding/Globe
230.0970 Barang-barang seni
kerajinan
230.0980 ………………………………
230.0990 Perhiasan ruangan lainnya
230.0910 Lambang negara/Instansi/Organisasi
230.0911 Bhineka Tunggal Ika
230.0912 KORPRI
230.0913 Tut Wuri Handayani
230.0914 Dharma Wanita
230.0915 Lambang Sekolah/Perguruan Tinggi
230.0916 …………………………………
230.0917 …………………………………
230.0918 …………………………………
230.0919 Lambang lainnya.
F. Pelaporan Inventarisasi
1. Laporan triwulan mutasi barang
inventaris
a) Tiap sekolah dan unit
pelaksana teknis wajib membuat daftar laporan triwulan mutasi barang inventaris rangkap 2 (dua), untuk disampaikan
1 (satu) set (asli) kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat dan
1 set untuk arsip sendiri. Laporan tersebut harussudah disampaikan paling
lambat 7 hari setelah berakhirnya triwulan tahun anggaran berjalan.
b) Kantor Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota membuat rekapitulasi laporan triwulan yang
berasal dari sekolah/UPT/Dinas Pendidikan Kecamatan. Selanjutnya Kantor Depdik
Kabupaten/Kotasendiri menyampaikan kepada Dinas Pendidikan Propinsi setempat
u.p Kepala Bagian Perlengkapan.
2. Laporan tahunan inventaris
a) Tiap sekolah wajib mengisi
Daftar Isian Inventaris dan Rekapitulasi Barang Inventaris rangkap 2 (dua).
Laporan Tahunan Inventaris (yang membuat Daftar Isian Inventaris dan
Rekapitulasi Barang Inventaris) disampaikan 1 set (asli) kepada Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota setempat.
b) Kantor Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota wajib mengisi Daftar Isian Inventaris dan Dafta Rekapitulasi
Laporan Tahunan Inventaris yang berasal dari sekolah/UPT di lingkungannya.
Laporan Tahunan Inventaris tersebut disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan
BAB III
HASIL OBSERVASI SARANA PRASARANA
DI SDN BARUSARI IV
A. Sejarah Dan
Identitas SD Negeri Barusari IV
§ Sejarah SDN Barusari IV
Sebelum bernama SDN Barusari IV,
dulunya adalah bernama SDN Baruraden. SDN Baruraden tersebut di bangun oleh
seorang Kepala Desa yang mendapat program inpres (instruksi Presiden) pada
tahun 1982. Berdasarkan hasil musyawarah antara para aparat desa, tokoh
masyarakat dan orang-orang yang peduli pada pendidikan disepakati untuk
membangun sekolah tersebut di lokasi Kp. Baruraden.
Semenjak tahun 1983 SDN Baruraden digunakan
dengan jumlah lokal baru tiga kelas. Dan sekarang sudah berjumlah 6 ruang kelas
ditambah ruang lainnya.Sejak tahun 1999
Identitas SDN Barusari IV
SDN Barusari IV terletak di Kp. Barusari RT 01 RW 08 Desa Barusari Kecamatan Pasirwangi
Kabupaten Garut Propinsi Jawa Barat. SDN Barusari IV di bangun pada tahun 1982 dan telah direnovasi
secara bertahap sampai sekarang. SDN Barusari IV telah terakreditasi B. Dengan Visi nya yaitu
SDN Barusari yang inovatif menghasilkan peserta didik yang berbudi, cerdas, dan
mandiri, Adapun misinya adalah:
- Menciptakkan pembelajaran yang efektif
dan inovatif dengan upaya meningkatkan kompetensi dalam metode dan strategi pembelajaran,
peningkatan sistem administrasi pembelajaran dan peningkatan kompetensi
pendidik dalam mengembangkan bahan ajar
SDN Barusari IV memiliki jumlah guru sebanyak 7 orang, sedangkan guru honorer berjumlah 5
orang, dengan komposisi guru laki-laki sejumlah 1 orang dan perempuan 6 orang.
Hanya saja dengan keterbatasan personil di SDN Barusari IV ini belum mempunyai tenaga tata usaha . Semua tenaga yang ada di
sekolah ini melayani seluruh peserta didik yang berjumlah 204 orang dengan
rincian sebagai berikut :
No.
|
Kelas
|
Jumlah siswa
|
Jumlah Seluruh
|
|
L
|
P
|
|||
1
|
I
|
10
|
20
|
30
|
2
|
II
|
19
|
21
|
40
|
3
|
III
|
19
|
9
|
28
|
4
|
IV
|
23
|
27
|
50
|
5
|
V
|
16
|
13
|
29
|
6
|
VI
|
14
|
13
|
27
|
Jumlah
|
101
|
103
|
204
|
Seluruh siswa dalam tiap tingkatan
dibagi kedalam 6 rombongan belajar. Proses pembelajaran semuanya berlangsung dari pukul 07.30 sampai dengan
pukul 12.30, kecuali hari jum’at sampai pukul 11.00.
B. Sarana Dan
Prasarana Di SDN Barusari IV
Seperti yang sudah dijelaskan di awal,
bahwa sarana prasarana sangat menunjang keberhasilan dan kelancaran pelaksanaan
proses belajar mengajar. SDN Barusari
IV pun dalam menjalankan KBM sangat memperhatikan komponen ini. Hal ini
memang terlihat dari segi ketersediaan dan penggunaan sarana dan prasaran yang
tersedia di SDN Barusari IV.
Kondisi Lahan dan Prasarana di SDN Barusari IV. Prasarana merupakan hal-hal yang secara tidak langsung berkaitan dengan
proses pembelajaran. Keberadaan prasarana ini memang tidak wajib, tapi menjadi
pendukung dalam proses belajar mengajar. Berdiri diatas luas tanah 1400 m2,
SDN Barusari IV sudah memiliki
beberapa sarana yang menunjang untuk proses belajar mengajar. Adapun Prasarana
dan penggunaan lahan yang ada di SDN
Barusari IV bisa diihat dari tabel berikut :
A. Identitas
Sekolah
|
|||||||||||||||||||||||||
Nama Sekolah
|
: SD NEGERI BARUSARI 4 PASIRWANGI
|
||||||||||||||||||||||||
Alamat
|
: Kp. Baruraden
|
||||||||||||||||||||||||
Kecamatan
|
: Pasirwangi
|
||||||||||||||||||||||||
Status Sekolah
|
: Negeri
|
||||||||||||||||||||||||
Status Mutu
|
: SPM
|
||||||||||||||||||||||||
Waktu Penyelenggaraan
|
: Pagi
|
||||||||||||||||||||||||
Kategori Sekolah
|
: SD Biasa
|
||||||||||||||||||||||||
NPSN / NSS
|
: 20225699 / 101021103426
|
||||||||||||||||||||||||
Kategori Wilayah
|
:
|
||||||||||||||||||||||||
Akreditasi
|
: B
|
||||||||||||||||||||||||
Akses Internet
|
: Lainnya (ISP : Smart)
|
||||||||||||||||||||||||
B. Data
Prasarana
|
|||||||||||||||||||||||||
Presentase
Kondisi Semua Prasarana
|
|||||||||||||||||||||||||
No
|
Nama Prasarana
|
Panjang (m)
|
Lebar (m)
|
||||||||||||||||||||||
1
|
Kelas 4
|
8
|
7
|
||||||||||||||||||||||
2
|
Kelas 5
|
8
|
7
|
||||||||||||||||||||||
3
|
Kelas 6
|
8
|
7
|
||||||||||||||||||||||
4
|
Rumah Guru
|
9
|
5
|
||||||||||||||||||||||
5
|
Ruang KS
|
8
|
2
|
||||||||||||||||||||||
6
|
Kelas 2
|
8
|
7
|
||||||||||||||||||||||
7
|
Kelas 1
|
8
|
7
|
||||||||||||||||||||||
8
|
Kelas 3
|
8
|
7
|
||||||||||||||||||||||
9
|
Gudang
|
3
|
2
|
||||||||||||||||||||||
10
|
Kamar mandi
|
3
|
2
|
||||||||||||||||||||||
C. Data Sarana
|
|||||||||||||||||||||||||
No
|
Jenis Sarana
|
Jumlah
|
|||||||||||||||||||||||
1
|
Papan Tulis
|
2
|
|||||||||||||||||||||||
2
|
Alat Peraga Pendidikan Agama
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
3
|
Kursi Guru
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
4
|
Kursi Siswa
|
50
|
|||||||||||||||||||||||
5
|
Buku Pegangan Siswa IPA
|
60
|
|||||||||||||||||||||||
6
|
Buku Pegangan Siswa PPKn
|
3
|
|||||||||||||||||||||||
7
|
Lainnya
|
2
|
|||||||||||||||||||||||
8
|
Buku Pegangan Siswa Muatan Lokal
|
18
|
|||||||||||||||||||||||
9
|
Buku Pegangan Siswa Bahasa dan Sastra
Indonesia
|
3
|
|||||||||||||||||||||||
10
|
Papan Tulis
|
2
|
|||||||||||||||||||||||
11
|
Kursi Siswa
|
40
|
|||||||||||||||||||||||
12
|
Kursi Guru
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
13
|
Buku Pegangan Guru Pendidikan Jasmani
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
14
|
Buku Pegangan Siswa Muatan Lokal
|
15
|
|||||||||||||||||||||||
15
|
Meja Guru
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
16
|
Buku Pegangan Siswa Pendidikan Jasmani
|
13
|
|||||||||||||||||||||||
17
|
Buku Pegangan Siswa Pendidikan Agama
|
4
|
|||||||||||||||||||||||
18
|
Lemari / Filling Cabinet
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
19
|
Buku Pegangan Guru IPS
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
20
|
Buku Pegangan Guru Matematika
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
21
|
Kursi Guru
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
22
|
Buku Pegangan Siswa Pendidikan Jasmani
|
10
|
|||||||||||||||||||||||
23
|
Buku Pegangan Siswa Pendidikan Jasmani
|
18
|
|||||||||||||||||||||||
24
|
Buku Pegangan Guru PPKn
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
25
|
Papan Tulis
|
2
|
|||||||||||||||||||||||
26
|
Buku Pegangan Guru IPA
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
27
|
Buku Pegangan Siswa Bahasa dan Sastra
Indonesia
|
17
|
|||||||||||||||||||||||
28
|
Buku Pegangan Guru Pendidikan Agama
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
29
|
Papan Tulis
|
2
|
|||||||||||||||||||||||
30
|
Buku Pegangan Guru IPS
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
31
|
Buku Pegangan Siswa Pendidikan Jasmani
|
17
|
|||||||||||||||||||||||
32
|
Meja Guru
|
3
|
|||||||||||||||||||||||
33
|
Buku Pegangan Siswa Pendidikan Agama
|
6
|
|||||||||||||||||||||||
34
|
Buku Pegangan Siswa Bahasa dan Sastra
Indonesia
|
3
|
|||||||||||||||||||||||
35
|
Buku Pegangan Guru Pendidikan Agama
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
36
|
Buku Pegangan Siswa Pendidikan Jasmani
|
10
|
|||||||||||||||||||||||
37
|
Lemari / Filling Cabinet
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
38
|
Buku Pegangan Siswa Matematika
|
7
|
|||||||||||||||||||||||
39
|
Buku Pegangan Guru IPS
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
40
|
Alat Peraga Kerajinan Tengan dan
Kesenian
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
41
|
Buku Pegangan Siswa PPKn
|
70
|
|||||||||||||||||||||||
42
|
Buku Pegangan Guru Muatan Lokal
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
43
|
Lemari / Filling Cabinet
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
44
|
Buku Pegangan Guru PPKn
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
45
|
Buku Pegangan Siswa Matematika
|
16
|
|||||||||||||||||||||||
46
|
Buku Pegangan Guru Bahasa dan Sastra Indonesia
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
47
|
Buku Pegangan Siswa Bahasa dan Sastra
Indonesia
|
15
|
|||||||||||||||||||||||
48
|
Buku Pegangan Guru Bahasa dan Sastra
Indonesia
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
49
|
Buku Pegangan Siswa IPA
|
38
|
|||||||||||||||||||||||
50
|
Buku Pegangan Siswa Matematika
|
10
|
|||||||||||||||||||||||
51
|
Kursi Siswa
|
50
|
|||||||||||||||||||||||
52
|
Buku Pegangan Guru Muatan Lokal
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
53
|
Buku Pegangan Guru PPKn
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
54
|
Buku Pegangan Siswa Muatan Lokal
|
9
|
|||||||||||||||||||||||
55
|
Buku Pegangan Guru Pendidikan Jasmani
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
56
|
Kursi Guru
|
3
|
|||||||||||||||||||||||
57
|
Buku Pegangan Guru PPKn
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
58
|
Buku Pegangan Guru Pendidikan Jasmani
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
59
|
Buku Pegangan Guru Pendidikan Agama
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
60
|
Buku Pegangan Guru Bahasa dan Sastra
Indonesia
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
61
|
Buku Pegangan Siswa Bahasa dan Sastra
Indonesia
|
17
|
|||||||||||||||||||||||
62
|
Papan Tulis
|
3
|
|||||||||||||||||||||||
63
|
Meja Guru
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
64
|
Buku Pegangan Siswa Matematika
|
15
|
|||||||||||||||||||||||
65
|
Buku Pegangan Siswa IPS
|
15
|
|||||||||||||||||||||||
66
|
Buku Pegangan Siswa IPA
|
75
|
|||||||||||||||||||||||
67
|
Buku Pegangan Guru Matematika
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
68
|
Buku Pegangan Guru Pendidikan Seni
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
69
|
Alat Peraga Matematika
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
70
|
Buku Pegangan Guru Pendidikan Agama
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
71
|
Buku Pegangan Guru Pendidikan Seni
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
72
|
Buku Pegangan Guru Pendidikan Agama
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
73
|
Kursi Guru
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
74
|
Meja Siswa
|
17
|
|||||||||||||||||||||||
75
|
Kursi Siswa
|
32
|
|||||||||||||||||||||||
76
|
Lemari / Filling Cabinet
|
5
|
|||||||||||||||||||||||
77
|
Buku Pegangan Guru Bahasa dan Sastra
Indonesia
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
78
|
Meja Siswa
|
20
|
|||||||||||||||||||||||
79
|
Buku Pegangan Guru Matematika
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
80
|
Buku Pegangan Siswa IPA
|
20
|
|||||||||||||||||||||||
81
|
Lemari / Filling Cabinet
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
82
|
Buku Pegangan Guru Bahasa dan Sastra
Indonesia
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
83
|
Buku Pegangan Siswa PPKn
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
84
|
Meja Guru
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
85
|
Alat Peraga IPS
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
86
|
Buku Pegangan Guru IPA
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
87
|
Buku Pegangan Siswa IPS
|
29
|
|||||||||||||||||||||||
88
|
Buku Pegangan Guru Bahasa dan Sastra
Indonesia
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
89
|
Kursi Siswa
|
33
|
|||||||||||||||||||||||
90
|
Buku Pegangan Siswa PPKn
|
10
|
|||||||||||||||||||||||
91
|
Buku Pegangan Siswa Muatan Lokal
|
10
|
|||||||||||||||||||||||
92
|
Buku Pegangan Guru Matematika
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
93
|
Papan Tulis
|
2
|
|||||||||||||||||||||||
94
|
Buku Pegangan Siswa IPS
|
3
|
|||||||||||||||||||||||
95
|
Buku Pegangan Siswa IPS
|
37
|
|||||||||||||||||||||||
96
|
Buku Pegangan Siswa Kompetensi Keahlian
Kejuruan
|
19
|
|||||||||||||||||||||||
97
|
Kursi Guru
|
2
|
|||||||||||||||||||||||
98
|
Buku Pegangan Guru Matematika
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
99
|
Buku Pegangan Guru IPA
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
100
|
Buku Pegangan Guru Pendidikan Jasmani
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
101
|
Buku Pegangan Siswa Pendidikan Agama
|
23
|
|||||||||||||||||||||||
102
|
Meja Guru
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
103
|
Lemari / Filling Cabinet
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
104
|
Buku Pegangan Guru IPS
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
105
|
Meja Siswa
|
16
|
|||||||||||||||||||||||
106
|
Buku Pegangan Siswa PPKn
|
28
|
|||||||||||||||||||||||
107
|
Buku Pegangan Siswa Kerajinan Tengan dan
Kesenian
|
26
|
|||||||||||||||||||||||
108
|
Buku Pegangan Guru IPA
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
109
|
Papan Tulis
|
2
|
|||||||||||||||||||||||
110
|
Alat Peraga IPA
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
111
|
Buku Pegangan Siswa Matematika
|
16
|
|||||||||||||||||||||||
112
|
Buku Pegangan Guru PPKn
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
113
|
Buku Pegangan Guru IPS
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
114
|
Kursi Guru
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
115
|
Buku Pegangan Siswa Pendidikan Seni
|
25
|
|||||||||||||||||||||||
116
|
Buku Pegangan Guru Matematika
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
117
|
Buku Pegangan Siswa Muatan Lokal
|
30
|
|||||||||||||||||||||||
118
|
Meja Siswa
|
25
|
|||||||||||||||||||||||
119
|
Buku Pegangan Guru PPKn
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
120
|
Buku Pegangan Siswa Kerajinan Tengan dan
Kesenian
|
31
|
|||||||||||||||||||||||
121
|
Buku Pegangan Siswa IPA
|
30
|
|||||||||||||||||||||||
122
|
Buku Pegangan Guru Muatan Lokal
|
0
|
|||||||||||||||||||||||
123
|
Buku Pegangan Guru Muatan Lokal
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
124
|
Kursi Siswa
|
32
|
|||||||||||||||||||||||
125
|
Lemari / Filling Cabinet
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
126
|
Buku Pegangan Siswa IPA
|
13
|
|||||||||||||||||||||||
127
|
Meja Guru
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
128
|
Buku Pegangan Siswa Pendidikan Agama
|
19
|
|||||||||||||||||||||||
129
|
Meja Siswa
|
28
|
|||||||||||||||||||||||
130
|
Buku Pegangan Siswa Pendidikan Agama
|
15
|
|||||||||||||||||||||||
131
|
Meja Guru
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
132
|
Buku Pegangan Guru Muatan Lokal
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
133
|
Buku Pegangan Guru Pendidikan Agama
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
134
|
Buku Pegangan Guru PPKn
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
135
|
Buku Pegangan Guru IPA
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
136
|
Buku Pegangan Siswa Matematika
|
0
|
|||||||||||||||||||||||
137
|
Buku Pegangan Siswa PPKn
|
0
|
|||||||||||||||||||||||
138
|
Buku Pegangan Guru IPS
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
139
|
Buku Pegangan Siswa IPS
|
12
|
|||||||||||||||||||||||
140
|
Buku Pegangan Siswa IPS
|
0
|
|||||||||||||||||||||||
141
|
Buku Pegangan Siswa Pendidikan Agama
|
14
|
|||||||||||||||||||||||
142
|
Buku Pegangan Siswa Bahasa dan Sastra
Indonesia
|
17
|
|||||||||||||||||||||||
143
|
Buku Pegangan Guru Bahasa dan Sastra
Indonesia
|
1
|
|||||||||||||||||||||||
144
|
Meja Siswa
|
16
|
|||||||||||||||||||||||
145
|
Buku Penunjang Kerajinan Tengan dan
Kesenian
|
2
|
|||||||||||||||||||||||
146
|
Buku Penunjang Matematika
|
2
|
|||||||||||||||||||||||
147
|
Buku Penunjang IPA
|
2
|
|||||||||||||||||||||||
148
|
Buku Penunjang IPS
|
2
|
|||||||||||||||||||||||
149
|
Buku Penunjang Bahasa dan Sastra
Indonesia
|
2
|
|||||||||||||||||||||||
150
|
Buku Penunjang Bahasa dan Sastra
Indonesia
|
2
|
|||||||||||||||||||||||
151
|
Buku Penunjang Matematika
|
2
|
|||||||||||||||||||||||
152
|
Buku Penunjang IPA
|
2
|
|||||||||||||||||||||||
153
|
Buku Penunjang IPS
|
2
|
|||||||||||||||||||||||
154
|
Buku Penunjang Kerajinan Tengan dan
Kesenian
|
2
|
|||||||||||||||||||||||
155
|
Buku Penunjang Bahasa dan Sastra
Indonesia
|
2
|
|||||||||||||||||||||||
156
|
Buku Penunjang Matematika
|
2
|
|||||||||||||||||||||||
157
|
Buku Penunjang IPA
|
2
|
|||||||||||||||||||||||
158
|
Buku Penunjang IPS
|
2
|
|||||||||||||||||||||||
159
|
Buku Penunjang Kerajinan Tengan dan
Kesenian
|
2
|
|||||||||||||||||||||||
160
|
Lainnya
|
3
|
|||||||||||||||||||||||
Total
|
1403
|
||||||||||||||||||||||||
D. Data
Rombongan Belajar (Rombel)
|
|||||||||||||||||||||||||
No
|
Nama Rombel
|
Tingkat
|
|||||||||||||||||||||||
1
|
kelas 1
|
||||||||||||||||||||||||
2
|
kelas 2
|
||||||||||||||||||||||||
3
|
kelas 3
|
||||||||||||||||||||||||
4
|
Kelas 4
|
||||||||||||||||||||||||
5
|
Kelas 5
|
||||||||||||||||||||||||
6
|
Kelas 6
|
||||||||||||||||||||||||
No
|
Nama
|
Gelar
|
|||||||||||||||||||||||
1
|
Sopia Meilani
|
-
|
|||||||||||||||||||||||
2
|
Sri Komara Sari
|
S.Pd
|
|||||||||||||||||||||||
3
|
Jubaedah
|
S.Pd.I
|
|||||||||||||||||||||||
4
|
Eulis Yuliani
|
S.Pd
|
|||||||||||||||||||||||
5
|
Masyiroh Nurlaela
|
S.Pd.I
|
|||||||||||||||||||||||
6
|
Aceng Nuraen
|
-
|
|||||||||||||||||||||||
7
|
Dewi Ratna
|
S.Pd.I
|
|||||||||||||||||||||||
Jumlah PTK
|
|||||||||||||||||||||||||
L
|
P
|
Total
|
|||||||||||||||||||||||
1
|
6
|
7
|
|||||||||||||||||||||||
BAB IV
PEMBAHASAN
Secara garis besar kegiatan manajemen sarana prasarana
di SDN Barusari IV telah mengikuti prosedur yang berlaku. Kegiatan-kegiatan
dalam hal manajemen sarana prasarana telah ditempuh sesuai juklak dan juknis.
Terlihat dari kondisi fisik sekolah meskipun sudah melewati kurun waktu yang
lama tapi masih terlihat baik dan terawat.
Secara keseluruhan sarana yang ada di SDN Barusari IV terawat dengan baik. Hal ini bisa terlihat
dengan kondisi sekolah yang tidak dicurat coret dan bersih. Walaupun gedung ini
dibangun sejak 31 tahun silam, namun masih terlihat kokoh, hal ini menandakan
perawatan yang baik dari pihak lembaga. Selain itu renovasi juga berlangsung
beberapa kali, sampai saat observasi berlangsung, renovasi baru selesai untuk
tiga lokal kelas.
Menurut pengamatan kami, prasarana yang ada di SDN Barusari IV sudah lengkap, hal ini dibuktikan dengan
terdapatnya beberapa prasarana seperti bangku, meja, papan tulis, dan alat-alat
lain yang mendukung kerja seluruh warga sekolah.
Data yang kami temukan selama melakukan observasi bisa kami sampaikan.
Adapun sarana tersebut diantaranya :
§ Untuk meja dan kursi, setiap ruangan disesuaikan dengan jumlah peserta
didik.
§ Peralatan pendidikan, untuk peralatan pendidikan diantaranya terdapat
komputer sebanyak satu buah.
§ Media pendidikan, media pendidikan digunakan untuk memperlancar proses
informasi dalam proses pembelajaran. Media yang digunakan diantaranya adalah
white Board, hampir di semua kelas yang
terdapat di SDN Barusari 4. Karena keterbatasan anggaran penggunaan media
elektronik di lembaga ini masih jauh dari harapan.
§ Bahan habis pakai, untuk bahan habis pakai ini memang tidak ada data yang
akurat, namun untuk jenisnya yang terdapat di SDN Barusari 4 adalah spidol, tinta, kertas dan
lain sebagainya. Berhubung seluruh ruang kelas yang ada di SDN Barusari 4 ini
telah menggunakan White Board¸ maka penggunaan spidol dan tinta menjadi
anggaran yang ada dalam pengeluaran bulanan bagian sarana prasarana.
Proses manajerial yang berlangsung untuk sarana prasarana di SDN Barusari 4
ini meliputi pengadaan, perawatan, dan penghapusan. Untuk proses pengadaan,
pihak lembaga membuat perencanaan setiap tahunnya. Sarana dan prasarana apa
yang akan direncanakan untuk tahun bersangkutan. Rencana ini dimasukan kedalam
penyusunan Rencana Kerja Anggaran Sekolah (RKAS) sesuai dengan analisis
kebutuhan. Namun dalam pelaksanaannya pihak sekolah juga melihat kondisi
keuangan yang ada, jika memungkinkan maka pihak sekolah bias merealisasikannya,
sedangkan jika tidak memungkinkan maka rencana tersebut ditunda dan dipindahkan
ke perencanaan tahun berikutnya.
Sedangkan untuk program perbaikan dan perawatan tidak jauh berbeda dengan
pengadaan, perencanaan anggaran untuk ini dimasukan juga kedalam RKAS, terutama
untuk perawatan sarana seperti pengecatan, perbaikan bangku atau juga perawatan
prasarana seperti perawatan komputer.
Untuk program penghapusan, lembaga tidak begitu saja membuang atau menghapus
barang-barang yang sudah rusak atau sudah tidak bisa terpakai. Berhubung status
sekolah ini negeri, jadi seluruh aset termasuk barang-barang itu merupakan
milik Negara, meskipun uangnya berasal dari dana swadaya masyarakat. Maka
ketika terjadi kerusakan atau mau diadakan penghapusan maka barang-barang
tersebut dikembalikan ke Negara. Pemerintah daerah, khususnya pemerintah kota,
disini bertindak sebagai penerima barang, yang selanjutnya barang-barang
tersebut dilelang oleh Negara dan hasilnya juga kembali ke Negara.
Sebagai Sekolah yang ada pada tahap
Standar Pelayanan Mutu SDN Barusari 4 secara garis besarnya sudah sesuai dengan
standar nasional pendidikan. Hal ini di buktikan dengan adanya sarana prasarana
yang menunjang siswa untuk dapat mengembangkan pembelajarannya dan keterampilan
masing – masing individu. Kemampuan struktur manajerial sudah sangat baik
dibuktikan dengan berfungsinya petugas sarana dan prasarana, terutama pada
bidang inventaris, meskipun dalam beberapa hal masih memerlukan pembenahan
seperti halnya rekapitulasi data prasarana yang akurat secara terpusat di
bagian sarana prasarana.
Kesesuaian sarana dan prasarana dengan diperolehnya akreditasi B. Nilai
yang diperoleh untuk standar sarana dan prasarana adalah sebesar 87,50. Hal ini
menandakan sarana dan prasarana sudah sesuai dengan standar nasional
pendidikan.
Jika dilihat dengan standar kurikulum dan juga kesesuaian antara kurikulum yang diterapkan dan kondisi
sarana prasarana di SDN Barusari 4 maka sudah mencukupi standar minimum. Namun
pihak sekolah juga terus mengadakan program peningkatan baik dalam pengadaan,
perawatan dan juga penghapusan sarana dan prasarana yang tersedia dengan
mengoptimalkan pada pencataatan inventarisasi sarana.
Dalam kegiatan manajemen inventarisir salah satu
komponen dari manajemen sarana prasarana SDN Barusari 4 telah melaksanakannya
secara tertib. Setiap barang, perangkat, sarana dan lain sebagainya tercatat
dengan rapi. Tahapan-tahapan manajemen sarana prasarana telah ditempuh dengan
baik, artinya mana barang yang harus dirawat, barang yang tidak terpakai atau
dihapus dicatat melalui kegiatan inventarisir.
Setiap tahapan-tahapan manajemen sarana prasarana intinya ada di inventarisir, maka seluruh
barang yang ada akan terekam keberadannya. SDN Barusari 4 mengoptimalkan
kegiatan manajemen sarana prasarana ini dengan baik khususnya dikegiatan
inventarisir. Kegiatan inventarisir ini dipandang sangat efektif dalam meninjau
keadaan sarana prasarana yang ada. Dari hasil observasi yang dilakukan maka
kegiatan inventarisir sangat mendukung sekali dalam kegiatan pengeloalaan atau
manajemen sarana prasaran di SDN Barusari 4.
BAB V
KESIMPULAN DAN
SARAN
DAFTAR
PUSTAKA
Nasihin & Sururi (2009). Manajemen
Pendidikan: Tim Dosen
Administrasi UPI. Bandung,AlfabetaKencana Prenada Media Group.
0 komentar:
Posting Komentar