PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN GARUT
UJIAN TENGAH SEMESTER
Mata
Kuliah :LANDASAN
PEMBELAJARAN
Dosen : Prof.
Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd
Nama :
ASEP CAHYADIN, S.Pd
NIM : 11868005
Kode Soal : 1
JAWABAN !
Soal Bagian A
1. Komponen merupakan suatu bagian dari keseluruhan
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling berkaitan yang membentuk
suatu sistem. Menurut Prof Wina Sanjaya, sitem adalah suatu kesatuan komponen yang satu
sama lain berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang
diharapkan secara optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Tiga hal
yang menjadi karakteristik komponen dalam suatu sistem;
a. Sistem memiliki tujuan yang berarti sistem memiliki arah yang ingin
dicapai
b. Sistem selalu mengandung proses, dalam pencapaian tujuan pasti dibutuhkan
suatu proses. Proses disebut serangkain kegiatan, semakin komplek tujuan maka
semakin rumit juga proses kegiatannya.
c. Sistem memiliki berbagai komponen yang akan mendukungnya mencapai tujuan.
Komponen-komponen tadi membent uk suatu kesatuan yang memiliki peran dan fungsi
yang berbeda untuk menjalankan sistem tersebut.
Dari keterangan diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa sistem tidak akan
berlangsung tanpa adanya dukungan dari komponen. Komponen memegang peranan
penting dalam keberlangsungan suatu sistem, satu sama lainnya dari tiap
komponen tersebut harus diberdayakan sesuai dengan fungsinya. Salah satu
komponen tidak bekerja dengan baik maka akan merusak sistem secara keseluruhan.
Keberhasilan suatu sistem adalah kebrhasilan memberdayakan komponen-kompenen,
yang artinya apabila seluruh komponen yang membentuk sistem bekerja sesuai
dengan fungsinya, maka dapat dipastikan tujuan yang telah ditentukan akan
tercapai secara optimal.
2.
Bagan keterkaitan komponen-komponen
BAGAN KOMPONEN PROSES
PEMBELAJARAN
Analisa
dari bagan diatas bahwa suatu sistem adalah ketrkaitan antar komponen-komponen
yang membentuknya. Sebagai suatu sistem proses pembelajaran terdiri dari
beberapa komponen yang satu sama lainnya saling berinteraksi (saling
mempengaruhi) dan berinterelasi (berhubungan satu sama lain),
komponen-komponennya antara lain tujuan, materi pelajaran, metode atau strategi
pembelajaran, media dan evaluasi. Dari komponen-komponen yang membentuk ada
salah satu komponen yang dianggap paling penting dan nyawa dalam sistem
tersebut yaitu tujuan. Tujuan
diibaratkan jantung dimana manusia tidak bisa hidup kalau tidak memiliki
jantung begitu juga dalam sistem proses pembelajaran, tujuan adalah komponen
yang pertama dan paling utama. Komponen berikutnya digambarkan oleh isi materi,
maksudnya adalah proses dari kegiatan sistem tersebut. Komponen ketiga
digambarkan oleh metode komponen ini memiliki fungsi sebagai pendukung dari
proses, artinya bahwa proses akan berhasil manakala metode yang diterapkan
tepat dan ini akan berimbas pada tujuan yang diharapkan. Kemudian komponen
berikutnya alat dan sumber atau media
komponen ini mempunyai fungsi sebagai pendukung proses dengan
memanfaatkan hasil-hasil teknologi untuk diterapkan dalam proses pembelajaran.
Yang terakhir adalah evaluasi yaitu untuk mengetahui keberhasilan pencapaian
tujuan maka komponen evaluasilah perannya. Melalui evaluasi kita dapat melihat
kekurangan dan kelebihannya dalam pemanfaatan berbagai komponen sistem
pembelajaran.
3. Guru
dalam suatu proses pembelajaran memiliki peran yang sangat strategis dan
penting sekali. Dalam proses pembelajaran guru tidak hanya berperan sebagi
model tatapi juga sebagai pengelola pembelajaran. Efektifitas proses
pembelajaran terletak pada kinerja guru, oleh karenanya keberhasilan suatu
proses pembelajaran ditentukan oleh kualitas dan kemampuan guru. Dalam
menghadapi dan melaksankan proses pembelajaran seorang guru diharuskan memahami
sebuah pnedekatan sistem. Proses pembelajaran adalah sebuah sitem yang
didalamnya ada kegiatan bertujuan yaitu membelajarkan siswa. Proses
pembelajaran adalah suatu rangkaian kegiatan yang melibatkan siswa.
Melalui pendekatan sistem banyak manfaat
yang didapatkan oleh guru, dengan pemahaman sistem minimal guru akan memahami
teentang tujuan pembelajaran atau hasil yang diharapkan, proses kegiatan
pembelajaran yang harus dilakukan, pemanfaatan setiap komponen dalam setiap
kegiatan untuk mencapai tujuan dan bagaimana mengetahui keberhasilan pencapaian
tersebut. Proses perencanaan yang sistematis dalam proses pembelajaran
mempunyai beberapa keuntungan diantaranya ;
a.
Melalui sistem perencanaan yang matang,
guru akan terhindar dari keberhasilan yang untung-untungan, dengan demikian
pendekatan sistem memiliki daya ramal yang kuat tentang keberhasilan suatu
proses pembelajaran, karena memang perencanaan disusun untuk mencapai hasil
yang optimal.
b.
Malalui sistem perencanaan yang
sistematis, setiap guru dapat menggambarkan berbagai hambatan yang mungkin akan
dihadapi sehingga dapat menentukan berbagai strategi yang bisa dilakukan untuk
mencapai tujuan yang diharapkan.
c.
Melalui sistem perencanaan, guru dapat
menentukan berbagai langkah dalam memanfaatkan berbagai sumber dan fasilitas
yang ada untuk ketercapaian tujuan.
4. Beberapa
variabel-variabel yang mempengaruhi sistem pembelajaran diantaranya faktor
guru, faktor siswa, sarana, alat dan media yang tersedia serta faktor lingkungan.
Berikut akan diuraikan secara singkat ;
a.
Faktor guru
Guru
adalah salah satu komponen yang sangat menentukan dalam implementasi suatu
strategi pembelajaran. Guru mempunya peran sentral dalam manejerial atau
pengelolaaan proses pembelajaran, berjalan atau tidaknya kegiatan pembelajran
ditentukan oleh guru itu sendiri.
b.
Faktor siswa.
Siswa
adalah organisme yang unik yang berkembang sesuai dengan tahap perkembangannya.
Sebagai objek dalam proses pembelajaran peran siswa perlu diketahui ciri dan karakteristiknya.
Tidak semua siswa memiliki pengetahuan, kepribadian, kecerdasan yang baik.
Antara satu dan lainnya memiliki kemampuan yang berbeda-beda, perlunya
informasi tentang siswa tersebut adalah hal penting untuk terjadinya interaksi
dan proses pembelajaran.
c.
Faktor Sarana dan Prasarana
Sarana
adalah segala sesuatu yang mendukung secara langsung terhadap kelangsungan
proses pembelajaran misalnya, media pembelajaran, alat-alat pelajaran,
perlengkapan sekolah, dan lain-lain. Sedangkan prasarana adalah sgala sesuatu
yang secara tidak langsung dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran.
Kedua faktor tersebut dapat mempengaruhi sistem pembelaran melalui dukungan
alat dan media yang menjadikan proses pembelajaran dapat lebih mudah, effektif
dan effisien untuk dilaksanakan.
d.
Faktor Lingkungan
Lingkungan adalah tempat dimana kita berada melakukan
suatu aktifitas-aktifitas hidup. Dalam dimensi system pembelajaran lingkungan
adalah salah satu factor penting. Dilihat dari dimensi lingkungan ada dua
faktor yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran, yaitu factor organisasi kelas dan faktor social psikologis. Faktor organisasi kelas
didalamnya meliputi jumlah siswa dalam satu kelas dipandang sebagai aspek
penting yang bisa memengaruhi proses pembelajaran. Sedangkan faktor iklim
sosial psikologis merupakan keharmonisan hubungan antara orang yang terlibat
dalam proses pembelajaran. Iklim sosial ini dapat terjadi secara internal dan
eksternal
5. Pentingnya
pendekatan sistem untuk meningkatkan kualitas pembelajaran!
Sistem bermanfaat untuk
merancang atau merencanakan suatu proses pembelajaran. Suatu proses
pembelajaran bisa dikatakan berhasil di lihat dari pencapaian tujuan yang
dicapai apabila tercapai maka terdapat kualitas pembelajaran didalamnya. Suatu
sistem merupakan proses untuk mencapai tujuan melalui pemberdayaan
komponen-komponen yang membentuknya, maka sistem sangat erat kaitannya dengan
perencanaan. Perencanan yang matang merupakan bagian dari proses pengambilan
keputusan untuk mendapatkan tujuan yang diharapkan. Oleh karenanya, proses
berpikir dengan pendekatan sistem memiliki daya ramal yang akurat akan
keberhasilan suatu proses. Kualitas pembelajaran dapat dicapai tatkala tujuan
dari pembelajaran tercapai, tujuan bisa di dapatken ketika kita merencanakan
dengan matang melalui pendekatan sistem. Maka hal ini bisa membuktikan bahwa
dengan pendekatan sistem kita bisa mendapatkan kualitas pembelajaran yang
dilihat dari tujuan yang telah dicapai.
Soal
Bagian B
1.
a.
Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan
(approach) merupakan titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran. Istilah pendekatan merujuk kepada pandangan tentang terjadinya
proses yang sifatnya masih umum. Ada dua pendekatan yaitu pendekatan yang
berpusat pada guru ( teachers-centered approach)
dan pendekatan yang berpusat pada siswa
(student -centered approach). Pendekatan
merupakan sumber ketika kita merencanakan strategi dan metode pembelajaran
b. Strategi
Pembelajaran
Istilah strategi pada
mulanya berasal dari dunia militer yang diartikan sebagai cara menggunakan
seluruh kekuatan militer untuk memenangkan peperangan. Dalam dunia Pendidikan
strategi pembelajaran dipergunkan untuk perencanaan yang berisi tentang
rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidika tertentu. Dua
hal dari strategi pembelajaran, pertama
strategiu adalah merupakan rencana tindakan proses pembelajaran kedua strategi merupakan rencana untuk
pencapaian tujuan tertentu.
c.
Metode Pembelajaran
Metode
pembelajaran adalah upaya untuk mengimpelementasikan rencana yang sudah disusun
dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.
Metode merupakan suatu cara yang dapat digunakan untuk melaksanak strategi.
Sehabat-hebatnya strategi yang diterapkan apabila tanpa metode yang tepat tidak
akan mencapai tujuan yang diharapkan, maka dapat dikatakan bahwa metode adalah
suatu alat dalam menjalankan strategi.
d.
Teknik dan Taktik
Membicarakan
metode pembelajaran berarti tidak akan lepas dari teknik dan taktik
pembelajaran. Teknik dan taktik pembelajaran merupakan penjabaran dari metode
pembelajaran. Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka
mengimplementasikan suatu metode. Sedangkan taktik adalah gaya seseorang dalam
melaksankan suatu teknik atau metode tertentu. Teknik diterapkan manakala
situasi dan kondisi yang dihadapi, sedangkan taktik adalah gaya, pembawaan dari
individu itu sendiri.
2. Langkah-langkah strategi ekspositori dan inkuiri
a.
Strategi
Ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran
yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang
guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi
pelajaran secara optimal. Strategi pembelajaran ini menekankan kepada proses
bertutur bahwa dalam strategi ini peran siswa menyimak untuk menguasai materi
pelajaran yang disampaikan guru. Langkah-langkah yang harus dilakukan
diantaranya :
1.
Persiapan (preparation), dalam tahap pertama yaitu
mempersiapkan siswa untuk siap menerima pelajaran. Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam tahap persiapan
-
Berikan sugesti yang positif dan hindari sugesti yang negative,
dalam hal ini guru merangsang dan mendorong siswa untuk siap mengahadapi materi
yang akan dipelajari meski sesulit apapun.
-
Mulaialah dengan mengemukakan tujuan yang harus
dicapai, artinya bahwa tujuan apa yang
akan didapat oleh para siswa setelah mempelajari materi yang akan diberikan
dengan maksud untuk memberikan pemahaman kepada siswa apa yang harus mereka
kuasai dalam menerima materi yang diajarkan.
-
Bukalah file dalam otak siswa, maksudnya kita bisa
mengungkapkan materi yang akan disampaikan dengan pengetahuan yang telah ada
disiswa dengan cara menghubungkan dengan materi-materi yang dipelajari
sebelumnya yang berhubungan dengan materi yang akan dibahas.
2.
Penyajian (presentation) adalah langkah penyamapaian
materi pelajaran sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan. Untuk lebih
mengefektifkan langkah ini harus meperhatikan beberapa hal berikut :
-
Penggunaan bahasa artinya bahwa bahasa yang digunakan bersifat
komunikatif dan mudah dipahami serta harus menyesuaikan dengan tingkat
perkembangan audiens siswa maksudnya usia siswa.
-
Intonasi suara bahwa guru harus bisa mengatur nada
suara ketika memberikan pelajaran dengan tujuan untuk mengontrol perhatian siswa
sehingga tidak akan muah bosan.
-
Menjaga kontak mata dengan siswa adalah melakukan
komunikasi penglihatan yang bisa membawa anak merasa dihargai dalam proses
pembelajaran, mereka merasa dibawa dalam suasana pembelajaran tersebut.
-
Menggunakan joke-joke yang menyegarkan dengan canda
riang membuat suasana pembelajaran tidak terlalu kaku, ini dilakukan untuk
mengembalikan tingkat konsentrasi siswa pada pelajaran.
3.
Korelasi (correlation) langkah korelasi adalah langkah
menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa atau dengan hal lain
yang memungkinkan siswa dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur
pengetahuan yang telah dimilikinya.
4.
Menyimpulkan (generalization) adalah tahapan untuk
memahami inti (core) dari materi pelajaran yang telah disajikan. Langkah ini
bermaksud untuk meberikan pemahaman kepada siswa dan bisa menyimpulkan dan
mengambil intisari dari proses penyajian pelajaran.
5.
Mengaplikasikan (application) adalah langkah unjuk
kemampuan siswa setelah mereka menyimak penjelasan dari guru. Dalam hal ini
guru dapat mendapatkan informasi dari kegiatan tadi tentang sejauh mana siswa
dapat menguasai dan memahami materi yang disampaikan.
b.
Strategi Inkuiri
Strategi pembelajaran inkuiri adalah
rangkain kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara
kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu
masalah yang dipertanyakan. Srategi pembelajaran inkuiri menekankan kepada
proses mencari dan menemukan, materi pelajaran tidak diberikan secara langsung.
Peran siswa siswa dalam strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri
pelajaran , sedangkan guru memfasilitasi dan membimbing siswa untuk belajar.
Langkah-langkah pelaksanaan strategi pembelajaran inkuiri :
1.
Orientasi
adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsive. Diadalam
langkah ini guru merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan
masalah. Langkah ini diperlukan untuk mengajak supaya siswa mempunyai kemauan
untuk beraktivitas menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah yang akan
dipelajari.
2.
Merumuskan masalah adalah langkah yang
menyajikan persoalan yang harus dijawab oleh siswa meskipun mengandung teka-teki
yang cukup komplek.
3.
Merumuskan hipotesis,adalah langkah
untuk memberikan keleluasaan siswa menjawab suatu permasalahan yang dikaji
dengan jawaban sementara. Maka dari itu jawaban sementara itu harus diuji
kebenarannya dengan kemampuan hipotesis yang rasional dan logis para siswa
dapat mengembangkan potensi dirinya untuk mencari jawaban yang pasti dari
masalah yang diberikan.
4.
Mengumpulkan data, langkah ini adalah
aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang
diajukan. Tugas seorang guru dalam langkah ini adalah mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari
informasi yang dibutuhkan.
5.
Menguji hipotesis adalah salah satu
langkah untuk proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan
data dan informasi yang diperoleh dari hasil pengumpulan data tersebut.
Kebenaran hipotesis adalah kebenaran yang bukan berdasarkan argumentasi tetapi
harus didukung dengan bukti-bukti atau data terkait yang dapat dipertanggungjawabkan.
6.
Merumuskan kesimpulan adalah proses
mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian dari
hipotesis. Peran seorang guru untuk menuntun mendapatkan kesimpulan yang benar
adalah dengan menunjukan data-data atau jawaban-jawaban yang relevan.
3. Langkah
pengunaan metode ceramah dan diskusi
a.
Metode Ceramah
Metode
ceramah dapat diartikan sebagai cara menyajikan pelajaran melalui penutran
secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok siswa. Ceramah adalah penuturan atau penerangan
secara lisan oleh guru terhadap kelas. Alat interaksi yang terutama dalam hal
ini adalah “berbicara". Dalam ceramahnya kemungkinan guru menyelipkan
pertanyaan pertanyaan, akan tetapi kegiatan belajar siswa terutama mendengarkan
dengan teliti dan mencatat pokok pokok penting, yang dikemukakan oleh guru;
bukan menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa. Langkah-langkah yang harus
dilakukan dalam metode ceramah
diantaranya :
1. Tahap persiapan , sebelum melaksanakan kegiatan
guru merumuskan dahulu tujuan yang akan dicapainya. Berikutnya seorang guru
menentukan pokok-pokok materi yang akan diceramahkan, tingkat penguasaan materi
sangat berpengaruh sekali terhadap keberhasilan dari kegiatan ceramah untuk itu
guru harus dapat menguasai materi yang akan disampaiakan. Untuk lebih membantu
para guru hendaknya alat bantu dipersiapkan misalkan dengan media transfaransi
atau media lainnya yang membantu penceramah dapat menyampaikan materinya.
2. Tahap pelaksanaan, pada tahap ini ada tiga hal
yang harus dilakukan, diantaranya ;
a.
Langkah
pembukaan adalah awal memulai ceramah dimana kita harus bisa meyakinkan siswa
memahami tujuan yang kan dicapai dalam proses pembelajaran tersebut, berikutnya
lakukan kegiatan apersepsi yaitu menghubungkan materi yang dahulu dengan materi
yang akan disampaikan .
b.
Langkah Penyajian yaitu tahap penyampaian
materi pembelajaran dengan bertutur dalam tahap ini guru secara monologis satu
arah menyampaiakan materi pembelajaran
c.
Langkah
mengakhiri atau menutup ceramah langkah ini dilakukan untuk mengikat pemahaman
siswa yang telah dimilki dari proses caeramah tadi.
b. Metode diskusi
Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang
mengahadapkan siswa pada suatu permasalahan. Metode diskusi merupakan suatu cara
mengajar yang bercirikan oleh suatu keterikatan pada suatu topik atau pokok
pertanyaan atau problem. Di mana para anggota diskusi dengan jujur berusaha
mencapai atau memperoleh suatu keputusan atau pendapat yang disepakati bersama.
Dalam metode diskusi guru dapat membimbing dan mendidik siswa
untuk hidup dalam suasana yang penuh tanggung jawab, msetiap orang yang
berbicara atau mengemukakan pendapat harus berdasarkan prinsip-prinsip tertentu
yang dapat diperanggungjawabkan. Jadi bukan omong kosong, juga bukan untuk
menghasut atau mengacau suasana. Menghormati pendapat orang lain, menerima
pendapat yang enar dan menolak pendapatb yang salah adalah ciri dari metode
yang dapat dighunakan untuk mendidik siswa berjiwa demokrasi dan melatih
kemampuan berbicara siswa. Jenis-jenis diskusi diantaranya, diskusi kelas,
diskusi kelompok kecil, simposium, dan diskusi panel. Langkah-langkah
melaksanakan metode diskusi diantaranya :
1.
Langkah persiapan yaitu
langkah awal dimana persiapan yang dilakukan harus memperhatikan perumusan
tujuan yanga akan dicapai, jenis diskusi yang dapat dilaksanakan, menetapkan
masalah yang akan dibahas dan menetapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis kegiatan.
2.
Pelaksanaan diskusi
kegiatan diskusi berlangsung yang harus diperhatikan oleh para guru diantaranya
:
-
Memeriksa segala
persiapan yang dianggap perlu dalam kelancaran diskusi
-
Memberikan pengarahan
kepada siswa sebelum terjadinya proses diskusi
-
Melaksanakan diskusi
sesuai dengan aturan main yang telah ditatapkan
-
Memberikan kesempatan
yang sama pada setiap kelompok untuk menyampaikan gagasan dan ide0idenya
-
Mengendalikan
pembicaraan pada pokok-pokok yang akan dibahas
3.
Menutup diskusi,
setelah diskusi berakhir adakan sebuah kesimpulan dari hasil diskusi tersebut
dengan cara membuat pokok-pokok pembahasan yang didiskusikan. Me riview
jalannya diskusi dengan meminta pendapat dari seluruh peserta sebagai umpan
balik untuk perbaikan selanjutnya.
0 komentar:
Posting Komentar